Ketahui Operasi Medis untuk Menangani GERD
“Jika masalah GERD tidak dapat diatasi hanya dengan mengonsumsi obat-obatan. Prosedur operasi untuk mengatasi GERD disarankan. Sebelum memutuskan untuk melakukannya, sebaiknya kenali lebih lanjut seputar prosedur operasi untuk mengatasi GERD di sini.”
Halodoc, Jakarta – GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan penyakit pada lambung yang umum dialami, dan ditandai dengan sensasi rasa terbakar di ulu hati atau dada. Langkah pertama yang dapat digunakan untuk mengatasi GERD adalah mengonsumsi obat asam lambung untuk menetralkannya. Namun, jika gangguan kesehatan tersebut terjadi terus-menerus dalam intensitas parah, prosedur operasi medis bisa dijadikan pertimbangan untuk mengatasi GERD.
Baca juga: Ini Penyebab Asam Lambung Pengidap GERD Naik
Begini Prosedur Operasi Medis untuk Mengatasi GERD
Kerongkongan merupakan organ berupa saluran panjang yang menjadi penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di bagian bawah esofagus terdapat sebuah cincin otot yang hanya membuka ketika menelan minuman atau makanan. Nah, pada pengidap GERD, cincin otot tersebut melemah, sehingga asam dan makanan dari dalam lambung dapat bergerak ke atas menuju tenggorokan.
Asam tersebut mampu mengiritasi lambung, dan menimbulkan sejumlah gejala asam lambung. Dalam kasus yang ringan, kenaikan asam lambung dapat diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan. Obat bekerja dengan menetralkan asam lambung, juga mengurangi produksinya dalam organ lambung. Efektivitas obat semakin tinggi jika dibarengi dengan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat.
Namun pada beberapa orang, mengonsumsi obat-obatan saja tidak cukup untuk mengatasi GERD. Dalam kasus yang parah, pengidap akan mengalami GERD dalam frekuensi yang sering, serta gejala dalam intensitas yang parah. Nah, saat itulah prosedur operasi GERD dibutuhkan. Berikut ini beberapa kondisi yang membutuhkan operasi medis:
- Gejala tidak kunjung membaik meski sudah mengonsumsi obat-obatan, dan dibarengi dengan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat.
- Pengidap GERD mengalami komplikasi berat, seperti penyempitan saluran pernapasan atau rusaknya sel yang melapisi kerongkongan (Barrett esophagus).
- Mengalami gejala asma atau masuknya minuman dan makanan ke dalam saluran pernapasan.
- Pengidap tidak ingin mengonsumsi obat terus-menerus karena alasan medis tertentu.
Baca juga: Kenali Perbedaan Antara Dispepsia dan GERD
Ketahui Manfaatnya Lebih Jauh
Penyebab utama GERD adalah melemahnya cincin otot, sehingga asam dan makanan dari dalam lambung bergerak menuju tenggorokan. Operasi untuk mengatasi GERD dilakukan dengan mengikat bagian atas lambung ke bagian bawah kerongkongan. Tujuannya untuk menguatkan cincin otot yang tersebut, sehingga isi dalam lambung tidak dapat mengalir menuju tenggorokan. Dengan prosedur operasi, penyebab yang mendasari dapat ditangani secara pasti.
Masing-masing prosedur memiliki indikasi dan komplikasi yang berbeda. Namun kamu tidak perlu khawatir, karena semua akan baik-baik saja selama prosedur dilakukan oleh tenaga medis profesional. Jika kamu tidak menginginkan pembedahan terbuka, direkomendasikan untuk melakukan operasi dengan teknik laparoskopi, yaitu dengan sayatan kecil pada area perut.
Nah, melalui sayatan tersebut, dokter akan memasukkan sebuah alat dengan kamera dan pisau berukuran kecil di ujungnya ke dalam rongga perut. Alat tersebut akan menampilkan kondisi saluran pencernaan secara langsung. Setelah operasi selesai, dokter akan memastikan tidak ada perdarahan di sekitar area sayatan. Kemudian, dokter akan membersihkan perut dengan cairan infus atau steril. Setelah itu, luka sayatan akan ditutup dan dijahit dengan rapat.
Baca juga: 4 Penanganan untuk Bantu Meredakan GERD
Adakah Risiko yang Membahayakan?
Seperti pada penjelasan sebelumnya, masing-masing prosedur memiliki indikasi dan komplikasi yang berbeda. Sama halnya dengan prosedur operasi lainnya, ada beberapa risiko yang bisa saja terjadi. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Mengalami luka robekan dinding kerongkongan atau lambung.
- Mengalami infeksi pada luka.
- Mengalami kesulitan menelan.
- Mengalami mual, kembung, dan sering bersendawa.
- Mengalami kesulitan saat ingin muntah.
Pada beberapa orang, mereka bisa saja tetap mengalami refluks asam lambung pasca operasi. Jika hal tersebut terjadi, kemungkinan besar operasi ulang diperlukan. Jika gejala hanya terjadi dalam kasus yang ringan, kamu bisa membeli obat pereda asam lambung menggunakan fitur “toko kesehatan” di aplikasi Halodoc. Jika sudah terkena, usahakan untuk menghindari konsumsi alkohol dan kafein, juga pantangan-pantangan lainnya, ya.
Referensi:
American College of Gastroenterology. Diakses pada 2021. Acid Reflux.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Laparoscopic Antireflux Surgery.
Healthline. Diakses pada 2021. Fundoplication for GERD and Other Conditions: What to Expect.