Ketahui Obsesi Seksual yang Dialami Pengidap OCD
Halodoc, Jakarta – Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah kelainan psikologis yang membuat pengidapnya berpikir obsesif (ketakutan tidak masuk akal) dan berperilaku kompulsif (perilaku berulang). Terdapat empat tahap utama dalam kasus OCD, yaitu obsesi, kecemasan, kompulsi, dan kelegaan sementara.
Baca Juga: 3 Ciri Obsessive Compulsive Disorder, Jadi Salah Satunya?
Obsesi muncul ketika pikiran pengidap dipenuhi rasa takut atau kecemasan, kemudian ia melakukan sesuatu untuk mengurangi kecemasannya. Setelahnya, pengidap merasa lega hingga muncul kembali rasa cemas yang membuatnya melakukan perilaku sama secara berulang. Hal ini tidak boleh dianggap sepele karena CD mengganggu aktivitas pengidapnya.
Faktor Risiko Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Penyebab OCD belum diketahui secara pasti. Ada beberapa faktor berikut diduga sebagai pemicu OCD. Misalnya faktor genetik, gangguan pada otak, kepribadian seseorang, serta trauma atau pengalaman pahit masa lalu. Hal ini berarti seseorang berisiko lebih besar mengidap OCD jika ada anggota keluarga yang mengalami kondisi serupa.
Tanda dan Gejala Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Gejala khas OCD adalah perilaku berulang akibat rasa takut berlebihan. Secara umum, ini beberapa tanda dan gejala OCD:
-
Takut terkontaminasi kuman. Ketakutan ini membuat pengidapnya sering mencuci tangan setelah menyentuh benda atau bersalaman dengan orang lain. Sebagian pengidap menggunakan sarung tangan karena takut terkontaminasi kuman saat beraktivitas. Bentuk lainnya adalah perilaku bersih-bersih secara berulang.
-
Keteraturan. Pengidap OCD bentuk ini menyusun benda sesuai warna, ukuran, bentuk, atau karakteristik lain yang serupa. Jika susunan berubah, muncul rasa gelisah sehingga ia langsung merapikannya.
-
Takut melukai diri sendiri atau orang lain. Misalnya pengidap akan memeriksa kompor sudah dalam keadaan mati setelah digunakan untuk memasak. Atau, pengidap akan memastikan pintu dalam keadaan tertutup secara berulang karena takut ada maling masuk.
-
Muncul perilaku agresif, termasuk dalam hal seksualitas. Misalnya mendadak ingin mengutarakan sumpah serapah tanpa sebab yang jelas.
Baca Juga: Benarkah Trauma pada Masa Lalu Dapat Sebabkan OCD?
Obsesi Seksual Pengidap Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Pengidap OCD rentan mengalami masalah dalam hubungan percintaan, terutama yang berkaitan dengan obsesi seksual. Di antaranya meliputi:
-
Takut tertular penyakit menular seksual. Sebagian pengidap menunjukkannya dengan memakai kondom setiap berhubungan intim. Namun pada sebagian yang lain, OCD membuatnya terus menjalani tes penyakit menular seksual setelah berhubungan intim. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ia baik-baik saja.
-
Merasa jijik ketika kontak dengan cairan seksual. Tak mengherankan jika sebagian pengidap akan mencuci seprai, pakaian, handuk, atau apa pun yang telah bersentuhan dengan cairan seksual. Pada kasus yang ekstrem, rasa jijik membuat pengidap OCD menjauhi aktivitas berhubungan intim.
Baca Juga: Penanganan yang Dilakukan pada Pengidap OCD
Itulah obsesi seksual pengidap OCD yang perlu diketahui. Kalau kamu merasa punya gejala OCD, jangan ragu berbicara dengan psikolog atau psikiater Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi psikolog atau psikiater kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan