Kenali Lebih Jauh Sistem Saraf pada Tubuh Manusia
“Sistem saraf adalah jaringan yang sangat kompleks dengan tugas utama untuk mengatur semua aktivitas pada tubuh. Beberapa termasuk bergerak, melihat, dan mengendalikan kerja dari semua organ pada tubuh.”
Halodoc, Jakarta – Sistem saraf berfungsi untuk mengatur setiap tindakan yang dilakukan tubuh dengan cara saling mengirimkan sinyal dari berbagai bagian tubuh. Misalnya, saraf bekerja memberi tahu jantung untuk berdetak atau memberitahu paru-paru untuk bernapas tanpa kamu sadari.
Sistem saraf sendiri terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ sensorik, dan seluruh saraf yang saling terhubung dengan organ dalam tubuh. Sistem ini juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu saraf pusat dan tepi. Saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan saraf tepi terdiri dari somatik dan otonom.
Kedua sistem tersebut saling bekerja sama untuk mengumpulkan informasi dari tubuh dan lingkungan luar. Selanjutnya, sistem akan memproses informasi yang telah terkumpul, lalu mengirimkan instruksi ke seluruh tubuh dan memfasilitasi tanggapan yang sesuai.
Sistem Saraf Terdiri dari Apa Saja?
Agar lebih jelas dan mudah dalam memahaminya, berikut fungsi setiap bagian dari saraf:
1. Saraf pusat
Bagian ini berfungsi menerima informasi dari seluruh area tubuh.
Kemudian, sistem akan mengoordinasikan semua informasi tersebut untuk menghasilkan respons tubuh.
Organ tubuh yang termasuk dalam saraf pusat yaitu:
- Otak. Otak ibarat mesin pengendali utama yang bertugas untuk mengendalikan fungsi tubuh termasuk sensasi, pikiran, gerakan, kesadaran, dan memori atau ingatan. Informasi lebih lanjut tentang otak bisa kamu baca dari artikel Kenalan dengan Struktur Anatomi Otak pada Manusia.
- Sumsum tulang belakang. Ini adalah organ yang terhubung langsung ke otak melalui batang otak dan mengalir sepanjang ruas tulang belakang. Organ ini berfungsi membawa informasi dari semua bagian tubuh ke otak dan sebaliknya.
- Neuron. Sekelompok sel yang membangun sistem saraf pusat yang jumlahnya ada miliaran pada tubuh manusia. Semua sel ini berkomunikasi satu sama lain untuk menghasilkan respons dan tindakan fisik. Ketahui lebih banyak lagi tentang bagian saraf ini melalui artikel Kenali Fungsi Akson dan Neuron pada Badan Sel.
2. Saraf tepi
Sistem saraf tepi terbagi lagi menjadi dua komponen, yaitu somatik dan otonom.
Bagian sistem somatik melibatkan bagian tubuh yang dapat dikendalikan sesuka hati dan otonom berfungsi untuk menjalankan tugas yang tidak kamu sadari, seperti memompa darah.
- Sistem somatik
Saraf ini terdiri atas serabut saraf perifer. Serabut saraf ini bertugas mengambil informasi sensorik atau sensasi dari organ perifer seperti kulit.
Nantinya, informasi akan dibawa ke sistem saraf pusat.
Selain serabut saraf perifer, sistem saraf somatik juga terdiri dari serabut saraf motor yang menjulur keluar dari otak.
Serabut saraf motorik berfungsi membawa pesan untuk menggerakkan tubuh.
Misalnya, ketika kamu tidak sengaja menyentuh api pada lilin, saraf perifer akan membawa informasi ke otak bahwa itu adalah sensasi panas.
Setelah itu, saraf motorik memberi sinyal ke otak agar menggerakkan jari-jari tangan untuk segera menghindar, melepas atau menarik tangan dari panas.
Walaupun prosesnya terlihat panjang, proses ini faktanya hanya berlangsung dalam satu detik saja.
- Saraf otonom
Sistem saraf otonom adalah jaringan sel kompleks yang mengontrol keadaan internal tubuh.
Berbeda dengan saraf somatik, saraf otonom mengatur fungsi-fungsi tubuh di luar kesadaran seseorang.
Ada dua bagian dari saraf otonom, yaitu simpatik dan parasimpatik, ini perbedaannya:
- Sistem simpatik bertugas membuat respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada ancaman dalam waktu cepat. Misalnya, ketika kamu sedang merasa takut atau gugup, saraf simpatik akan memicu respons dengan mempercepat detak jantung, memproduksi kelenjar keringat, meningkatkan pernapasan, dan lain-lain.
- Sistem parasimpatik bertugas membuat respons dan bertanggung jawab menjaga fungsi tubuh agar tetap berjalan normal setelah munculnya ancaman. Jadi, ketika ancaman sudah berlalu, sistem ini mulai bekerja untuk memperlambat detak jantung, memperlambat pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot dan lain-lain.
Menilik pentingnya peran saraf pada tubuh, maka kamu harus memastikan bahwa kesehatan sistem satu ini tetap terjaga.
Untuk informasi lebih lengkap kamu bisa baca artikel ini: Sistem Saraf Manusia – Bagian, Fungsi, dan Gangguan.
Dengan begitu, apabila terjadi masalah kesehatan pada saraf yang tidak kamu sadari, kamu bisa segera mendapatkan penanganan.
Kamu juga bisa mengenali tanda kerusakan saraf melalui artikel Ini Ciri-Ciri Alami Kerusakan Saraf.
Selain itu, Segera hubungi dokter apabila mengalami gejala-gejala yang bisa mengganggu sistem saraf di tubuhmu.