Ketahui Jenis Posisi Rahim, Berdampakkah pada Peluang Kehamilan?
“Posisi rahim di panggul tiap wanita bisa berbeda-beda, dan disebut-sebut bisa berdampak pada peluang kehamilan. Namun, benarkah fakta medisnya seperti itu?”
Halodoc, Jakarta – Rahim adalah organ reproduksi wanita yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di panggul. Organ ini bertanggung jawab untuk berbagai fungsi, seperti menstruasi, kehamilan, dan persalinan. Nah, posisi rahim di panggul tiap wanita bisa berbeda-beda.
Biasanya, rahim terletak horizontal di atas kandung kemih dan miring ke depan di leher rahim, mengarah ke perut. Posisi rahim yang normal ini disebut antevert. Namun, posisi rahim antevert hanya ditemukan pada 50 persen wanita, sedangkan populasi wanita lainnya memiliki posisi rahim yang berbeda.
Lantas, apakah posisi rahim bisa berdampak pada peluang kehamilan? Simak ulasannya di sini.
Jenis-jenis Posisi Rahim
Selain posisi rahim normal, yaitu antevert, rahim juga bisa berada di posisi yang berbeda yang mungkin sedikit tidak normal. Berikut posisi rahim lainnya:
1. Rahim Terbalik (Retroverted)
Posisi rahim ini vertikal sejajar dengan bidang vagina dan terletak miring ke arah tulang ekor. Sekitar seperempat wanita memiliki rahim dengan posisi terbalik ini. Pada kebanyakan kasus rahim terbalik, ovarium dan saluran tuba juga terbalik.
Umumnya, rahim yang miring tidak menimbulkan apa pun pada kebanyakan wanita. Namun, pada beberapa kasus, posisi rahim terbalik bisa menyebabkan gejala berikut:
- Nyeri saat berhubungan seks.
- Nyeri haid.
2. Antefleksi
Pada posisi antefleksi, rahim mungkin sangat miring pada serviks di daerah perut. Wanita dengan posisi rahim ini mungkin mengalami tekanan yang meningkat di daerah panggul. Rahim antefleksi juga bisa menyebabkan komplikasi berikut:
- Nyeri saat berhubungan seks.
- Nyeri haid.
- Sulit memasukkan tampon.
- Peningkatan risiko infeksi saluran kemih.
- Perut bagian bawah menonjol.
3. Retrofleksi
Pada posisi retrofleksi, rahim mungkin sangat miring ke belakang yang bisa menyebabkan ketegangan ekstrem pada ligamen dan tekanan berat di punggung bawah.
Komplikasi yang bisa terjadi akibat posisi rahim retrofleksi, antara lain:
- Nyeri pada vagina dan punggung bagian bawah saat berhubungan seksual.
- Nyeri saat haid.
- Sulit memasukkan tampon.
- Sering mengalami infeksi saluran kemih.
- Inkontinensia urine ringan (kehilangan sebagian kandung kemih).
- Perut bagian bawah menonjol.
Kembali ke pertanyaan di atas, benarkah posisi rahim bisa memengaruhi peluang kehamilan?
Dampak Posisi Rahim Pada Peluang Kehamilan
Banyak wanita yang memiliki rahim miring mungkin khawatir akan kemampuan mereka untuk hamil. Namun, kabar baiknya, posisi rahim yang terbalik atau miring biasanya tidak memengaruhi peluang kehamilan. Kondisi tersebut tidak memengaruhi kemampuan sperma untuk mencapai sel telur.
Namun, rahim yang sangat miring mungkin bisa mengganggu kemampuan sperma untuk membuahi sel telur. Selain itu, tekanan yang semakin besar pada perut dan punggung bawah seiring janin yang semakin membesar, akan membuat wanita dengan posisi rahim sangat miring mengalami ketidaknyamanan yang jauh lebih besar selama kehamilan.
Meski begitu, wanita yang memiliki rahim terbalik atau miring tetap bisa memiliki kehamilan yang sehat. Faktanya, kehamilan terkadang bisa menyebabkan rahim menjadi miring ke belakang.
Sering kali masalah kesuburan bukan disebabkan oleh posisi rahim, melainkan kondisi medis yang menjadi penyebab kemiringan rahim yang ekstrem, seperti:
- Endometriosis.
- Penyakit radang panggul.
- Fibroid.
Kabar baiknya endometriosis dan fibroid sering kali bisa diobati atau diperbaiki melalui prosedur bedah kecil. Ketika didiagnosis lebih awal, penyakit radang panggul juga dapat bisa diobati dengan antibiotik.
Bila perlu, perawatan infertilitas, seperti inseminasi intrauterin (IUI) atau fertilisasi in vitro (IVF) juga bisa membantu wanita yang mengidap kondisi medis tersebut untuk hamil. Pada kebanyakan kasus, posisi rahim yang miring juga tidak berdampak pada persalinan.
Itulah penjelasan mengenai posisi rahim dan dampaknya pada peluang kehamilan. Bila kamu ingin bertanya-tanya seputar masalah kesuburan, hubungi saja dokter melalui aplikasi Halodoc.
Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa tanya dokter dan minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.