Ketahui Jenis Obat Corona yang Ampuh dan Pernah Digunakan
"Kini sudah tersedia berbagai obat corona yang bisa meringankan gejala COVID-19. Pastikan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya."

Halodoc, Jakarta – Obat corona kini lebih mudah kamu dapatkan jika dibanding awal-awal terjadinya pandemi. Walaupun kamu bisa mudah menemukannya, obat-obatan ini tak boleh kamu konsumsi sembarangan. Menggunakannya tanpa sepertujuan dari dokter justru bisa berbahaya. Bukannya sembuh, gejala yang kamu alami justru kian memburuk.
Namun, obat khusus untuk mengatasi COVID-19 sepenuhnya memang belum ahli temukan hingga kini. Meski begitu, beberapa penelitian menemukan obat-obatan yang bisa meringankan gejala infeksi COVID-19. Berikut obat corona yang cukup ampuh menangani gejala COVID-19.
Obat Corona yang Paling Ampuh
Pengobatan utama infeksi COVID-19 adalah pemberian obat anti virus. Jenis obat-obatan ini berfungsi menghentikan perkembang biakan virus di dalam tubuh sekaligus mencegah keparahan dan risiko kematian.
Berikut jenis obat corona yang disinyalir ampuh menangani COVID-19:
1. Paxlovid
Obat corona yang satu ini adalah hasil riset dan pengembangan dari Pfizer dan telah mendapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.
Paxlovid bisa anak-anak di atas usia 12 tahun atau orang dewasa gunakan. Efektivitasnya terbukti cukup baik dalam melawan infeksi COVID-19 ringan hingga parah.
Obat oral ini mengandung antivirus PF-07321332 yang mampu memblokir aktivitas enzim SARS-CoV-2-3CL. Alhasil, virus tidak bisa bereplikasi alias berkembang biak di dalam tubuh.
Umumnya, Paxlovid bisa kamu konsumsi bersama ritonavir dosis rendah. Fungsinya agar antivirus di dalam tubuh tetap aktif dalam jangka panjang.
2. Remdesivir
Anti virus yang satu ini hanya boleh untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat atau pasien yang berisiko tinggi mengalami perburukan gejala. Obat corona ini bekerja dengan menghentikan replikasi virus SARS-CoV-2 (COVID-19).
Kelebihan lainnya, Remdesivir bisa mempercepat proses pemulihan dan mencegah risiko kerusakan pada saluran pernapasan akibat virus corona. Remdesivir bisa dikonsumsi oleh pasien anak-anak dengan berat minimal tiga kilogram sampai orang dewasa.
3. Molnupiravir
Obat corona yang satu ini disinyalir ampuh mengatasi COVID-19 varian Omicron. Molnupiravir juga telah sudah mendapat persetujuan dari FDA maupun BPOM untuk terapi COVID-19 ringan sampai sedang. Namun, obat ini hanya bisa dikonsumsi oleh pasien di atas 18 tahun.
Cara kerjanya dengan menghambat aktivitas enzim RNA COVID-19 sagar tidak berkembang biak. Setelah itu, virus akan lebih mudah dibasmi oleh sistem kekebalan tubuh sampai musnah sepenuhnya.
Obat Corona yang Pernah Digunakan
Adapun obat-obatan lain yang pernah dokter dan ahli gunakan untuk membantu meringankan gejala COVID-19:
1. Dexamethasone
Dexamethasone adalah obat kortikosteroid yang berfungsi menangani peradangan dalam tubuh. Dalam kasus infeksi COVID-19, pemberian dexamethasone bertujuan untuk mencegah kerusakan paru-paru.
Obat ini pernah dokter gunakan sebagai obat corona untuk mencegah potensi kematian pada pengidap yang mengalami gejala parah. Meski begitu, dexamethasone tidak bisa membunuh virus COVID-19 di dalam tubuh. Obat ini juga tidak terbukti efektif mengatasi pasien dengan gejala ringan.
Nah, kamu juga tahu tahu Dosis dan Cara Pakai Dexamethasone yang Tepat untuk mengatasi gejala COVID-19
5. Heparin
Heparin adalah obat pengencer darah sehingga mampu mencegah terjadinya penggumpalan darah. Ini juga pernah dokter gunakan sebagai obat corona untuk mengatasi penggumpalan darah pada pasien COVID-19. Pasalnya, pasien memang rentan mengalami pembekuan darah di dalam tubuh.
Adanya proses pembekuan ini berpotensi menyumbat pembuluh darah di dalam paru-paru. Kondisi ini amat berbahaya karena bisa menghambat pasokan oksigen di dalam tubuh pasien.
4. Intravenous immunoglobulin (IVIg)
IVIg merupakan obat-obatan untuk mengatasi pasien yang kekurangan antibodi dan mengobati penyakit autoimun. Imunoglobulin sendiri sebenarnya bagian dari plasma darah yang mengandung antibodi. Seperti yang sudah kamu ketahui, antibodi berfungsi melawan kuman dan penyakit.
IVIg pernah dokter gunakan sebagai obat corona. Tujuannya untuk memperkuat imunitas pasien sehingga mampu melawan infeksi COVID-19. Nah, imunoglobulin cair hanya bisa seseorang peroleh dari plasma darah pendonor yang telah melewati tahap pemurnian
5. Ivermectin
Obat-obatan lain yang pernah dokter dan ahli gunakan untuk mengobati corona adalah Ivermectin. Ini sebenarnya obat anti parasit yang sering dokter gunakan untuk mengobati infeksi cacing. Cara kerjanya dengan membunuh atau melumpuhkan larva cacing yang ada di tubuh.
Sejauh ini, belum ada penelitian yang membuktikan kalau Ivermectin bisa membantu meringankan gejala COVID-19. Baik, FDA maupun BPOM pun belum menyetujui Ivermectin sebagai obat terapi COVID-19.
6. Tocilizumab
Selanjutnya adalah Tocilizumab yang merupakan obat untuk mengatasi penyakit autoimun. Pada Juli 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memang menyarankan obat ini untuk pasien yang mengalami badai sitokin.
Pasalnya, obat ini mampu menghambat IL-6 (protein Interleukin-6) berlebih di dalam tubuh. Tingginya kadar IL-6 bisa merusak atau memperparah peradangan. Itu sebabnya, tocilizumab juga bisa kamu gunakan sebagai obat corona.
7. Paracetamol
Paracetamol juga sering dokter gunakan sebagai obat corona untuk meringankan gejala COVID-19. Obat ini mampu meringankan nyeri atau demam yang terjadi pada pasien pengidap COVID-19 bergejala ringan hingga sedang.
Paracetamol bekerja dengan menghambat zat yang memicu nyeri dan demam. Namun, paracetamol tidak bisa mengobati infeksi COVID-19, hanya sekedar meringankan gejalanya saja.
Meski bisa kamu peroleh dengan bebas, kamu tetap perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Kamu juga bisa membaca artikel berikut untuk mengetahui cara pemakaian obat paracetamol Pahami Aturan Aman Minum Paracetamol yang Tepat.
8. Azithromycin
Ini merupakan obat antibiotik yang sering diberikan untuk menangani pneumonia, sinus, infeksi menular seksual dan penyakit yang disebabkan oleh bakteri lainnya. Azithromycin tersedia dalam kapsul, cairan, dan tablet.
Sayangnya, penelitian terbaru membuktikan kalau azithromycin tidak bermanfaat untuk menangani infeksi COVID-19. Temuan ini sejalan dengan hasil studi lain melaporkan bahwa azithromycin juga tidak bermanfaat untuk pasien COVID-19.
Pasalnya, COVID-19 terjadi karena infeksi virus dan hanya bisa ditangani dengan obat anti virus. Sedangkan azithromycin adalah obat khusus untuk menangani infeksi bakteri. Sebaiknya segera hubungi dokter di aplikasi Halodoc apabila terinfeksi COVID-19 untuk mendapatkan obat yang tepat sesuai anjuran dokter.
