Ketahui Hal Penting Tentang Pemeriksaan Pap Smear
Halodoc, Jakarta - Salah satu penyebab paling banyak kematian wanita di seluruh dunia adalah kanker serviks. Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya pencegahan, salah satunya mendeteksi kanker serviks adalah melalui tes Papanicolaou atau biasa disebut pap smear.
Pap smear adalah pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi virus tertentu seperti human papillomavirus (HPV), yang diketahui menyebabkan kanker serviks. Pengobatan dini perubahan lesi pra kanker yang terdeteksi pada pap smear dapat menghentikan kanker serviks sebelum ia berkembang semakin parah. Pasalnya, seorang wanita yang mengidap kanker serviks kerap tidak menyadarinya karena penyakit ini muncul dengan gejala yang tidak disadari. Supaya tidak menjadi korban dari keganasan kanker serviks, berikut ini beberapa hal yang wajib kamu ketahui seputar pemeriksaan kanker serviks.
Baca Juga: 3 Fakta Tentang Kanker Serviks
Waktu Pemeriksaan Pap Smear
Pemeriksaan ini disarankan untuk dilakukan setiap dua tahun, dan dimulai sejak usia 21 tahun. Jika sudah memasuki usia 30 tahun, tes ini dapat dilakukan setiap tiga tahun. Sementara itu di Indonesia, pemeriksaan pap smear dianjurkan bagi wanita usia subur yang sudah menikah atau sudah aktif secara seksual.
Pemeriksaan ini bisa dikombinasikan dengan tes yang lebih spesifik untuk mendeteksi human papillomavirus (HPV), terutama pada wanita 30 tahun ke atas. Dokter dapat menganjurkan pemeriksaan ini dilakukan lebih sering apabila seorang wanita memiliki kondisi tertentu. Misalnya mengidap infeksi HIV, pernah mengidap kanker serviks, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Persiapan untuk Melakukan Pemeriksaan Pap Smear
Biasanya kamu tidak disarankan untuk berhubungan intim atau membersihkan Miss V menggunakan pembersih setidaknya 2 atau 3 hari sebelum pemeriksaan. Hal ini ditujukan agar hasil pemeriksaan yang dilakukan lebih akurat. Tidak hanya itu, kamu bisa memeriksa kalender menstruasi karena pemeriksaan ini dianjurkan untuk dilakukan beberapa hari setelah atau sebelum menstruasi.
Baca Juga: Ini Bahaya Tidak Membersihkan Menstruasi dengan Bersih
Proses Pemeriksaan Pap Smear
Saat menjalankan tes ini, kamu diminta untuk berbaring di meja periksa dengan posisi kedua kaki dilebarkan sambil menekuk lutut. Kemudian dokter memasukkan alat bernama spekulum untuk membuka Miss V dan menorehkan sikat halus atau kapas ke leher rahim untuk mengumpulkan sel. Kemudian sel ini akan diperiksa di bawah mikroskop. Kamu tidak perlu takut karena pemeriksaan ini tidak menyakitkan, hanya saja rasanya agak tidak nyaman.
Lantas, Apakah Hasilnya Akurat?
Sayangnya, hasil pemeriksaan pap smear tidak sepenuhnya akurat. Hal ini karena saat sampel sel diambil terdapat peradangan, atau ada darah yang menghalangi penampakan sel-sel abnormal. Selain itu, pemeriksaan sel abnormal belum tentu mengarah pada kanker. Untuk itu dokter biasanya meminta kamu mengulang tes pada 4 hingga 6 bulan kemudian.
Perlu diketahui juga bahwa biaya pap smear di Indonesia bervariasi tergantung rumah sakit yang menyelenggarakan. Namun harganya bisa berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 1 Juta.
Baca Juga: Meski Belum Menikah, Wanita Perlu Tahu tentang Pap Smear
Itulah beberapa hal yang wajib kamu ketahui mengenai pemeriksaan pap smear. Jangan pernah takut menjalaninya, sebab deteksi dini akan sangat baik dan dapat mencegah terlambatnya penanganan. Untuk melakukan pemeriksaan pap smear, kini kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Mudah, bukan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan