Ketahui Gejala yang Ditimbulkan oleh Kejang Otot

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 Juli 2021
Ketahui Gejala yang Ditimbulkan oleh Kejang OtotKetahui Gejala yang Ditimbulkan oleh Kejang Otot

“Kejang otot sebenarnya adalah kondisi yang umum terjadi dan bisa hilang sendirinya tanpa perawatan. Gejalanya bisa bervariasi tergantung apakah kejang otot yang kamu alami ringan atau berat. Jika kejang otot cukup serius, perawatannya mungkin membutuhkan konsultasi dari dokter. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui gejala kejang otot agar bisa menentukan perawatan yang tepat”

Halodoc, Jakarta – Kejang otot atau lebih awam dikenal dengan kram otot terjadi ketika otot  tanpa sadar dan secara paksa berkontraksi tak terkendali dan tidak bisa rileks. Sebenarnya, kondisi ini cukup umum terjadi dan dapat mempengaruhi sebagian atau seluruh otot, atau beberapa otot dalam satu kelompok. Bagian yang paling rentan mengalami kejang otot adalah paha, betis, kaki, tangan, lengan, dan perut. 

Kejang otot bisa ditandai dengan kedutan ringan yang menimbulkan ketidaknyamanan hingga hingga kedutan cukup parah sampai menimbulkan nyeri hebat. Kejang otot mungkin terasa lebih keras dari biasanya saat disentuh dan dapat berlangsung beberapa detik hingga 15 menit atau lebih lama.

Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan Saat Otot Tiba-Tiba Kram

Gejala Kejang Otot yang Patut Diwaspadai

Tidak semua kejang otot menyakitkan, tetapi kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa sakit. Kejang otot bisa terasa seolah-olah otot melompat atau bergerak sendiri. Kondisi tersebut dapat berlangsung hanya beberapa detik. Beberapa orang bahkan mungkin bisa melihat otot berkedut. Kadang-kadang, kejang otot bisa terasa seolah-olah seluruh otot kram dan tidak bisa bergerak. Efek ini paling sering terjadi di kaki dan bisa sangat menyakitkan.

Otot mungkin terasa sulit untuk disentuh. Sementara sensasi kram cenderung hilang dalam beberapa menit atau lebih, otot mungkin terus sakit untuk beberapa waktu sesudahnya. Jika kejang otot ternyata bagian dari gejala penyakit neurologis, pengidapnya mungkin akan mengalami gejala lain seperti:

  • nyeri di punggung, leher, atau kepala.
  • kelemahan pada otot.
  • kulit mati rasa.
  • sensasi tertusuk jarum.
  • getaran.
  • kelumpuhan.
  • koordinasi yang buruk.
  • gerakan lambat.
  • penglihatan ganda.
  • masalah tidur.

Baca juga: Cegah Kram Otot saat Olahraga

Penyebab Kejang Otot

Penyebab kejang otot sering kali tidak diketahui. Melansir dari Medical News Today, beberapa ahli percaya bahwa kejang otot umumnya disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

  • Tidak cukup peregangan.
  • Kelelahan otot.
  • Berolahraga dalam suhu atau cuaca panas
  • Dehidrasi.
  • Penipisan elektrolit 
  • Pelepasan saraf yang tidak disengaja.
  • Pembatasan suplai darah.
  • Terlalu banyak latihan intensitas tinggi.
  • Duduk untuk waktu yang lama.
  • Menggunakan otot secara berlebihan.
  • Berdiri atau bekerja di lantai beton.
  • Duduk dengan posisi yang tidak benar.

Mengalami gejala-gejala di atas? Hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk memastikannya dan mengetahui cara penanganan yang tepat. Kamu bisa menghubungi dokter kapan dan di mana pun kamu butuhkan. 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kejang otot biasanya sembuh dengan sendirinya dan jarang membutuhkan perawatan. Mungkin perlu beberapa detik atau bahkan beberapa menit untuk kejang berhenti sendiri. Minum banyak air dapat membantu meredakan kram otot terkait dehidrasi. Bila kamu mengalami kram yang menyakitkan, terdapat beberapa metode untuk membantu meringankan gejala nya, seperti:

  • Menghentikan aktivitas apa pun yang menyebabkan kram.
  • Memijat otot kram dengan lembut.
  • Meregangkan otot yang kram dengan lembut.
  • Menggunakan bantal pemanas untuk mengendurkan otot-otot yang tegang.
  • Mengoleskan kompres es untuk menenangkan otot yang sakit.

Baca juga: Nyeri Otot Tak Kunjung Sembuh Dapat Menjadi Gejala 6 Penyakit Ini

Jika kejang otot disebabkan oleh masalah neurologis, sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapat perawatan dan pengobatan yang tepat. Biasanya, dokter akan merekomendasikan obat antispasmodik untuk meredakan kejang. 

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Muscle Spasms.
Medical News Today. Diakses pada 2021. Why do muscle spasms happen?