Ketahui Fungsi Hati dengan Organ Ekskresi Manusia
“Hati adalah organ padat dan kelenjar terbesar yang ada dalam tubuh manusia. Organ satu ini melakukan lebih dari 500 tugas penting. Diklasifikasikan sebagai bagian dari sistem pencernaan, peran hati termasuk detoksifikasi, sintesis protein, dan produksi bahan kimia yang membantu mencerna makanan.”
Halodoc, Jakarta – Memiliki berat antara 1,44 dan 1,66 kilogram, hati merupakan organ tubuh yang berwarna coklat kemerahan dengan tekstur kenyal. Organ ini terletak di bagian atas, tepatnya pada sisi kiri perut di bawah paru-paru. Kulit adalah satu-satunya organ yang lebih berat dan lebih besar dari hati.
Hati secara kasar berbentuk segitiga dan terdiri dari dua lobus, yaitu lobus kanan yang lebih besar dan lobus kiri yang lebih kecil. Lobus dipisahkan oleh ligamen falsiformis, pita jaringan yang menahannya untuk melekat pada diafragma. Lapisan jaringan fibrosa yang disebut kapsula Glisson menutupi bagian luar hati. Kapsul ini selanjutnya ditutupi oleh peritoneum, yaitu membran yang membentuk lapisan rongga perut.
Fungsi Hati yang Berhubungan dengan Organ Ekskresi
Tidak seperti kebanyakan organ, hati memiliki dua sumber darah yang utama. Vena portal membawa darah kaya nutrisi dari sistem pencernaan, dan arteri hepatik membawa darah beroksigen dari jantung. Pembuluh darah terbagi menjadi kapiler kecil dengan masing-masing berakhir di lobulus. Lobulus sendiri adalah unit fungsional hati dan terdiri dari jutaan sel yang disebut hepatosit. Darah dikeluarkan dari hati melalui tiga vena hepatika.
Fungsi hati sebagai salah satu organ yang berhubungan dengan sistem ekskresi manusia bisa dikatakan sangat kompleks. Berikut beberapa di antaranya:
- Produksi Empedu
Pertama, fungsi hati yang berhubungan dengan organ ekskresi adalah membuat empedu. Cairan empedu memiliki warna kehijauan dan memiliki fungsi untuk mengikat sekaligus membantu memecah lemak di usus halus pada proses pencernaan.
- Mengubah Amonia Menjadi Urea
Proses yang berkaitan dengan metabolisme protein akan membentuk senyawa amonia sebagai zat sisa. Amonia sendiri merupakan senyawa kimia yang keberadaannya justru membahayakan tubuh. Inilah mengapa, amonia selanjutnya akan disaring oleh organ hati dan diubah menjadi urea. berikutnya, urea yang merupakan senyawa yang tidak berbahaya dan tidak lagi digunakan oleh tubuh akan dikeluarkan bersama dengan urine.
- Mengolah Sel Darah Merah yang Mati
Sel darah merah akan mati dalam waktu beberapa bulan. Nantinya, sel darah merah yang sudah mati akan dipecah oleh organ hati menjadi zat yang dapat dipakai lagi oleh tubuh, seperti zat besi, globin, dan zat hemin. Zat besi untuk selanjutnya akan disimpan dalam organ hati, sementara globin akan dipakai oleh tubuh untuk membuat sel darah merah yang baru. Sisanya, zat hemin akan dipakai oleh empedu untuk membuat bilirubin.
- Mencegah Terjadinya Infeksi
Hati juga merupakan salah satu organ yang mendukung sistem imun. organ penting ini akan menyaring kuman atau bakteri yang ada pada aliran darah untuk membantu melindungi tubuh dari bahaya infeksi.
- Mengeluarkan Zat Beracun
Semua aliran darah akan melewati organ hati. Ketika proses ini berlangsung, hati akan melakukan tugasnya yaitu menyaring zat racun dan semua zat yang berbahaya untuk tubuh. Selanjutnya, semua zat tadi akan dikeluarkan dengan bantuan empedu dan dibuang ke luar tubuh dalam bentuk feses maupun urine. Proses ini bertujuan untuk melindungi dan menjaga tubuh sehingga tidak mudah terpapar zat beracun.
Itu tadi fungsi hati yang berhubungan dengan organ ekskresi yang perlu diketahui. Sama seperti organ tubuh lainnya, hati punya tugas yang sangat penting untuk membantu melindungi dan menjaga kesehatan tubuh. Jadi, apabila kamu merasakan adanya gejala yang tidak biasa, kamu harus segera bertanya pada dokter, sehingga penanganan dapat segera dilakukan. Pakai aplikasi Halodoc, sekarang tanya dokter lebih mudah dan praktis. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di ponselmu.