Ketahui Faktor yang Bisa Memicu Gangguan Bipolar

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 Agustus 2020
Ketahui Faktor yang Bisa Memicu Gangguan BipolarKetahui Faktor yang Bisa Memicu Gangguan Bipolar

Halodoc, Jakarta - Gangguan bipolar mungkin sudah tidak asing di telinga. Penyakit mental ini akan membuat pengidapnya mengalami suasana hati, tingkah laku, dan energi yang dapat berubah secara ekstrem, sehingga dapat mengganggu kehidupan pengidapnya. Penyakit ini memengaruhi otak pengidapnya dan umum dialami oleh seseorang berusia 25 tahun. Lantas, apa saja hal-hal yang menjadi faktor pemicu gangguan bipolar?

Baca juga: Orangtua Alami Gangguan Bipolar, Bisakah Menurun ke Anak?

1.Faktor Genetik

Faktor pemicu gangguan bipolar yang pertama adalah faktor genetika. Penyakit mental yang satu ini dinilai dapat diwariskan dalam keluarga. Risiko mengidap kondisi ini akan lebih tinggi jika memiliki salah satu orangtua atau saudara kandung yang mengidap gangguan bipolar. Gangguan ini tidak hanya disebabkan oleh satu gen tunggal saja, melainkan beberapa gen.

2.Faktor Lingkungan

Peristiwa traumatis dari lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga yang menyebabkan stres atau perubahan besar dalam hidup menjadi salah satu faktor pemicu gangguan bipolar. Hal-hal traumatis dalam kehidupan yang terjadi akan membuat perasaan sedih atau bahkan gembira yang sangat berlebihan, dan keduanya dapat sekaligus terjadi secara bergantian dalam waktu yang sangat cepat.

Bukan itu saja, tinggal di lingkungan dengan orang-orang yang menyalahgunakan narkoba bisa menjadi salah satu faktor pemicu gangguan bipolar. Pada banyak kasus, pengidap gangguan bipolar biasanya bergantung pada obat-obatan atau konsumsi minuman beralkohol. Seseorang yang kerap mengalami depresi dan kecemasan juga berisiko mengidap gangguan bipolar.

3.Faktor Perubahan pada Otak

Beberapa faktor kehidupan yang terjadi dapat menghasilkan fungsi abnormal sirkuit otak. Hal tersebut menyebabkan munculnya gejala gangguan bipolar, seperti depresi dan kegembiraan yang berlebihan. Pada wanita, bipolar dipicu oleh hormon estrogen. Untuk memastikannya lebih jauh, penelitian lebih lanjut diperlukan.

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab gangguan bipolar. Jika kamu memiliki sejumlah faktor pemicu gangguan bipolar atau khawatir mengidap hal ini karena memiliki sejumlah gejalanya, silahkan temui psikolog atau psikiater di rumah sakit terdekat, ya!

Baca juga: Gangguan Bipolar pada Anak Kapan Bisa Terdeteksi?

Apa Saja Hal-Hal yang Menjadi Gejala Gangguan Bipolar?

Bipolar terbagi menjadi dua jenis, yaitu episode mania (senang berlebihan) atau depresi (sedih berlebihan). Saat seseorang sedang berada dalam episode mania, maka sejumlah gejala yang dialami, di antaranya:

  • Berbicara dengan sangat cepat dan cenderung tidak jelas.
  • Memiliki tingkat konsentrasi yang kurang baik.
  • Memiliki gairah seks yang tinggi.
  • Cenderung ceroboh dan melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri.
  • Berkurangnya kebutuhan waktu tidur.
  • Terjadi peningkatan energi.

Sedangkan saat episode depresi muncul, gejala yang dirasakan dapat berupa:

  • Merasa kelelahan.
  • Merasa putus asa.
  • Cepat sekali marah.
  • Sulit untuk tidur atau banyak tidur.
  • Penurunan atau kenaikan nafsu makan.
  • Ide untuk bunuh diri.
  • Percobaan bunuh diri

Jika gejala yang muncul tidak mendapat perawatan yang tepat, gangguan bipolar dapat menyebabkan masalah serius yang memengaruhi kehidupan pengidapnya. Mereka bisa saja terjerumus dalam penggunaan narkoba atau alkohol, masalah hukum atau keuangan, serta kehidupan yang kacau.

Baca juga: Pengaruh Mood Disorder pada Hubungan Asmara

Langkah paling tepat yang bisa dilakukan adalah mencari pertolongan saat gejala dirasakan, guna mencegah gejala semakin bertambah parah. Bukan hanya terapi yang dibutuhkan, pengidap yang terjerumus dalam narkoba dan alkohol wajib untuk menjauhi kedua benda tersebut. Jika dokter memberikan obat, minumlah sesuai anjuran yang diberikan. 

Jangan menghentikan pengobatan, mengurangi, atau menaikkan dosis tanpa sepengetahuan dokter. Hal tersebut akan menyebabkan gejala gangguan bipolar semakin bertambah parah, bahkan bisa saja datang kembali.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Bipolar disorder.
Healthline. Diakses pada 2020. Risk Factors for Bipolar Disorder.