Ketahui Efek Samping Vaksin Corona Pfizer dan Moderna
Halodoc, Jakarta - Demi mengatasi pandemi, sejumlah perusahaan, peneliti, dan ahli di seluruh dunia tengah berusaha dan saling berkolaborasi untuk menciptakan vaksin corona. Banyak juga di antara kandidat vaksin yang sudah memasuki tahap akhir uji klinis, dan mengklaim efektivitas yang tinggi.
Dua di antaranya adalah vaksin corona yang diproduksi Pfizer, yang diklaim 90 persen efektif, dan vaksin dari Moderna dengan klaim efektivitas 94,5 persen. Meski dua perusahaan tersebut mengklaim vaksin mereka efektivitasnya sudah mendekati 100 persen, perlu diketahui bahwa tetap ada risiko efek samping yang bisa muncul.
Baca juga: Uji Coba Vaksin Corona Lemah pada Lansia, Apa Alasannya?
Berbagai efek samping tersebut diketahui dari pemantauan yang dilakukan terhadap para relawan, setelah disuntikkan vaksin dalam proses uji klinis. Lantas, apa saja efek samping yang bisa ditimbulkan dari vaksin corona Pfizer dan Moderna? Berikut diuraikan satu persatu.
Efek Samping Vaksin Corona Pfizer
Bicara soal efek samping vaksin corona Pfizer, Paul Hunter, profesor di Fakultas Kedokteran University of Anglia, mengatakan bahwa vaksin tersebut memiliki sejumlah efek samping, seperti sakit pada lengan yang disuntik dan demam. Namun, kepada The Guardian, Hunter menyebut bahwa efek samping tersebut bisa dibilang cukup umum terjadi pada proses vaksinasi.
Senada dengan hal itu, pihak Pfizer yang berkolaborasi dengan BionTech, Jerman, ini mengungkapkan bahwa ada beberapa efek samping yang bisa dialami para relawan selepas menerima suntikan. Hal itu disampaikan Pfizer dalam presentasi di hadapan para investor, seperti diberitakan Reuters.
Menurut pihaknya, dari laporan yang masuk, sebagian relawan mengalami sejumlah efek samping ringan hingga sedang setelah menerima suntikan, entah yang berisi vaksin ataupun plasebo. Efek samping yang dimaksud adalah kelelahan, sakit kepala, panas dingin, dan nyeri otot. Sementara itu, sebagian partisipan lain dilaporkan mengalami demam.
Baca juga: Alasan Pandemi Belum Tentu Usai Meski Vaksin Corona Ditemukan
Efek Samping Vaksin Corona Moderna
Sama halnya seperti vaksin corona Pfizer, vaksin buatan Moderna juga memiliki risiko efek samping. Mengutip laman Business Insider, vaksin tersebut disuntikkan sebanyak dua kali pada setiap relawan, dengan jarak 28 hari antara suntikan pertama dan kedua. Efek samping kebanyakan muncul setelah pemberian suntikan kedua.
Setelah suntikan pertama, sebanyak 2,7 persen dari total relawan melaporkan adanya efek samping berupa rasa sakit di bekas suntikan. Lalu, setelah pemberian dosis kedua, efek samping yang dilaporkan timbul cukup bervariasi, yaitu:
- Kelelahan (9,7 persen partisipan).
- Nyeri otot (8,9 persen partisipan).
- Sakit pada persendian (5,2 persen partisipan).
- Sakit kepala (4,5 persen partisipan).
- Nyeri di bekas suntikan (4,1 persen partisipan).
- Ruam kemerahan di sekitar lokasi suntikan (2 persen).
Meski begitu, pihak Moderna menyebut efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang, dan tidak berlangsung lama, sehingga masih bisa ditoleransi. Salah satu relawan yang juga merupakan epidemiolog dan ahli penyakit menular, Lisa Fitzpatrick, mengaku sempat mengalami efek samping berupa nyeri di bagian lengan dan kelelahan. Namun, efek samping tersebut membaik dalam waktu kurang lebih 12 jam.
Baca juga: Berjuang Hasilkan Vaksin COVID-19, Ini Kandidatnya
Itulah sedikit penjelasan mengenai efek samping dari dua kandidat vaksin corona potensial, yang dibuat oleh Pfizer dan Moderna. Perlu diingat bahwa dalam vaksinasi apapun memang dapat menimbulkan efek samping. Namun, bukan berarti hal ini jadi alasan untuk takut divaksin, karena manfaat perlindungan terhadap penyakit yang diberikan vaksin jauh lebih penting.
Selain itu, risiko efek samping dari pemberian vaksin bisa berbeda-beda pada setiap orang. Seperti sudah dibahas tadi, persentase relawan yang mengalami efek samping relatif lebih kecil dibanding yang tidak mengalami efek samping. Lagipula, dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa efek samping hanya berlangsung sementara.
Meski begitu, masih terlalu dini juga untuk menyebut suatu vaksin corona aman dan efektif untuk digunakan, karena proses uji klinis belum selesai. Jadi, mari tunggu kabar selanjutnya sambil terus mematuhi protokol pencegahan COVID-19, ya. Kalau ada pertanyaan lebih lanjut, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter.
Referensi:
Business Insider. Diakses pada 2020. Moderna's Coronavirus Vaccine Can Cause Severe Fatigue and Aches and Pains. Two Top Vaccine Experts Told Us Why They Think You'Ll Still Take It.
The Guardian. Diakses pada 2020. Is The Vaccine Safe? Do I Need It If I'Ve Had Covid? Readers' Questions Answered.
Pfizer. Diakses pada 2020. Pfizer Says Late-Stage Coronavirus Vaccine Study Shows Moderate Side Effects.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan