Ketahui Dampak COVID-19 Buat Penyintas Kanker Payudara

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Agustus 2021
Ketahui Dampak COVID-19 Buat Penyintas Kanker PayudaraKetahui Dampak COVID-19 Buat Penyintas Kanker Payudara

Perawatan kanker payudara dapat memberikan dampak pada kelemahan sistem imun. Sistem imun yang baik mencegah infeksi COVID-19. Itulah sebabnya, penyintas kanker payudara berisiko bila terinfeksi COVID-19. Pemberian vaksin sesuai rekomendasi dokter, tetap tanggap terhadap gejala, serta pengelolaan stres adalah tindakan pencegahan dan penanganan penting untuk para penyintas kanker payudara.”

Halodoc, Jakarta – Kanker payudara adalah salah satu penyakit komorbid yang sangat berisiko bila penyintasnya terinfeksi COVID-19. Hal ini disebabkan karena beberapa perawatan kanker payudara termasuk kemoterapi, terapi bertarget, dan imunoterapi bisa melemahkan sistem kekebalan yang mungkin menyebabkan masalah paru-paru. 

Orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau masalah paru-paru memiliki risiko komplikasi serius yang jauh lebih tinggi jika terinfeksi COVID-19. Bagi kebanyakan penyintas kanker payudara sistem kekebalan baru akan pulih beberapa bulan setelah menyelesaikan perawatan terapi. 

Baca juga: Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

Waktu pemulihan sistem kekebalan dapat bervariasi dan tergantung pada beberapa faktor. Jika kamu pernah menjalani perawatan terapi di masa lalu, belum diketahui secara jelas apakah kamu berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius dari COVID-19.

Lebih Berisiko Tergantung Sistem Kekebalan Tubuhnya

Pengidap kanker payudara yang telah bermetastasis (menyebar) ke paru-paru juga bisa memiliki masalah paru-paru yang mungkin bertambah parah jika mereka terinfeksi COVID-19. 

Menyadari risiko serta efek yang signifikan infeksi COVID-19 terhadap penyintas kanker payudara, direkomendasikan untuk penyintas kanker menjalankan protokol kesehatan. Vaksin digunakan untuk membantu sistem kekebalan seseorang mengenali dan melindungi tubuh dari infeksi COVID-19. 

Banyak ahli medis menyarankan, sebagian besar pasien dengan kanker payudara untuk mendapatkan vaksin COVID-19. Karena situasi setiap orang berbeda, sebaiknya diskusikan risiko dan manfaat mendapatkan vaksin COVID-19 dengan dokter kanker.

Baca juga: 5 Langkah Meningkatkan Imunitas Tubuh

Orang dengan kanker payudara atau dengan riwayat kanker di masa lalu bisa mendapatkan vaksin, tetapi ini tergantung pada banyak faktor, seperti jenis vaksin, jenis kanker yang dimiliki, apakah masih menjalani perawatan atau tidak, serta bagaimana sistem kekebalan tubuh bekerja. 

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Breast Cancer Research Foundation disebutkan, karena masalah kekebalan tubuh penyintas kanker payudara ada kemungkinan tidak akan menerima kekebalan maksimal. 

Pasien kanker mungkin memiliki tingkat kekebalan yang lebih rendah. Itulah mengapa disarankan agar orang-orang yang tidak memiliki masalah kesehatan untuk segera mendapatkan vaksinasi untuk mengembangkan kekebalan kelompok. 

Informasi selengkapnya mengenai dampak COVID-19 buat penyintas kanker payudara bisa ditanyakan langsung melalui aplikasi Halodoc. Lewat aplikasi Halodoc kamu juga bisa membeli obat atau vitamin tanpa harus keluar rumah.

Gejala COVID-19 yang Perlu Diwaspadai Penyintas Kanker Payudara

Gejala virus corona yang paling penting untuk diperhatikan adalah demam dan sesak napas. Pasien kanker payudara dalam pengobatan harus selalu waspada terhadap gejala-gejala tersebut. 

Kemudian, gejala lain yang harus diperhatikan adalah menggigil, batuk, kehilangan rasa atau bau, kelelahan, nyeri otot sakit kepala, sakit tenggorokan, mual atau muntah, dan diare. Pandemi COVID-19 telah mempersulit perawatan kanker. 

Baca juga: Benarkah Vaksin Berbasis mRNA Memicu Kanker?

Studi dari Columbia University Irving Medical Center menemukan bahwa lebih dari 40 persen pasien kanker payudara mengalami penundaan perawatan terkait COVID-19 per 1 Februari 2020 dan 30 April 2020. 

Bersamaan dengan penundaan perawatan kanker ini, di Amerika Serikat ditemukan juga penurunan diagnosis kanker payudara sebesar 51,8 persen. Penurunan diagnosis ini bisa berbahaya karena bisa jadi ada banyak orang dengan kanker payudara yang tidak terdata. Keterlambatan diagnosis juga bisa mengakibatkan risiko penyakit yang lebih besar.

Jika kamu berisiko mengidap kanker payudara atau tetap membutuhkan perawatan kanker payudara, jangan menunda pemeriksaan. Segera periksakan diri atau tanyakan ke dokter untuk mendapatkan referensi kesehatan untuk tindakan yang sebaiknya dilakukan.

Selain memberikan perhatian pada gejala fisik, kamu perlu memerhatikan kesehatan mental. Stres bisa menurunkan sistem imun, makanya temukan cara untuk mengelola stres di masa pandemi ini. Bisa dengan olahraga, meditasi, serta mendapatkan dukungan dari orang-orang tersayang. 

Referensi:
Breast Cancer.org. Diakses pada 2021. Coronavirus (COVID-19): What People With Breast Cancer Need to Know
Breast Cancer Research Foundation. Diakses pada 2021. COVID-19 and Breast Cancer: What Patients Need to Know