Ketahui Berbagai Penyebab Sembelit yang Perlu Diketahui
"Sembelit merupakan gangguan pada sistem pencernaan yang bisa muncul karena berbagai faktor. Mulai dari kurang serat, kurang minum, jarang berolahraga, stres dan kecemasan, penggunaan obat-obatan dan penyakit medis.”
Halodoc, Jakarta – Sembelit atau konstipasi merupakan suatu kondisi ketika seseorang kesulitan dalam buang air besar secara teratur. Gangguan kesehatan ini ditandai dengan perut yang terasa penuh, tekstur tinja yang keras dan kering, serta sering mengejan untuk buang air besar (BAB).
Sembelit bisa mengganggu kenyamanan dan menurunkan kualitas hidup seseorang. Nah, mau tahu apa saja penyebab sembelit yang perlu diwaspadai? Berikut ulasannya!
Penyebab Sembelit yang Perlu Diwaspadai
Ada beberapa faktor atau kebiasaan yang dapat memicu terjadinya sembelit, di antaranya:
1. Kurangnya asupan serat
Salah satu penyebab utama sembelit adalah kurangnya asupan serat dalam diet sehari-hari.
Serat makanan, khususnya serat yang larut dalam air, berperan penting dalam memperlancar gerakan usus dan meningkatkan volume tinja.
Ketika seseorang tidak mengonsumsi cukup serat, tekstur tinja bisa menjadi keras dan sulit keluar sehingga menyebabkan sembelit.
Karena itu, penting bagi kamu memenuhi asupan serat harian. Salah satunya bisa dengan mengonsumsi makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, sereal gandum, hingga kacang-kacangan.
Apabila kamu mengalami sembelit, berikut “Ini Rekomendasi Obat BAB Keras yang Tersedia di Apotek”. Obat-obatan ini bisa kamu beli di Toko Kesehatan Halodoc.
2. Kurang minum air
Hidrasi yang cukup adalah kunci untuk menjaga kesehatan pencernaan yang baik. Air yang masuk dalam tubuh akan berfungsi melunakkan tinja, sehingga memudahkan gerakan usus.
Ketika seseorang kurang minum air, tekstur tinja menjadi keras dan sulit keluar, sehingga kamu pun perlu mengejan.
Untuk menghindari sembelit akibat dehidrasi, penting untuk minum air minimal 2 liter per hari.
3. Kurangnya aktivitas fisik
Aktivitas fisik dan olahraga yang teratur berperan penting dalam merangsang gerakan usus. Sebaliknya, kurang aktivitas fisik atau terlalu lama duduk dapat membuat usus kurang aktif.
Untuk itu, kamu disarankan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap harinya. Kamu bisa coba lakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau berenang, untuk menjaga gerak usus tetap lancar.
4. Stres dan cemas
Stres dan kecemasan dapat memengaruhi respon tubuh, sehingga aktivitas usus menjadi tidak optimal.
Kondisi tersebut mengakibatkan gerakan usus melambat, tekstur tinja menjadi keras, serta sembelit.
Supaya terhindar dari risiko tersebut, kamu perlu mengelola stres dengan baik. Misalnya saja dengan melakukan teknik relaksasi, meditasi, atau konseling, guna mengurangi dampak negatif terhadap sistem pencernaan.
Jika kamu mengalami konstipasi, begini Cara Sederhana yang Bisa Dilakukan saat Sembelit Menyerang.
5. Obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan sembelit sebagai efek samping. Contohnya seperti obat penghilang rasa sakit opioid, antidepresan, obat antihipertensi, dan obat antasida yang mengandung aluminium atau kalsium.
Beberapa obat ini dapat memperlambat gerakan usus dan menyebabkan sembelit.
Jika kamu merasa bahwa obat-obatan yang sedang diminum memicu terjadinya sembelit, segera hubungi dokter untuk menurunkan dosis atau mencari alternatif lain.
6. Penyakit tertentu
Beberapa kondisi medis juga dapat menyebabkan sembelit. Misalnya, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), hipotiroidisme, gula darah tinggi, dan gangguan neurologis.
Kondisi ini dapat memengaruhi kontraksi otot usus atau pergerakan tinja, yang kemudian menyebabkan sembelit.
Jika kamu mengalami sembelit yang terus-menerus atau terkait dengan masalah kesehatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan solusinya.
Tunggu apa lagi? Ayo download aplikasinya sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Constipation.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Irritable Bowel Syndrome (IBS).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Constipation: Symptoms & Causes.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2024. Thyroid Disease and Your Gut: What’s the Connection?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan