Ketahui Bahaya Malaria pada Ibu Hamil dan Balita
Halodoc, Jakarta – Orang dewasa yang selamat dari infeksi malaria berulang biasanya menjadi kebal terhadap malaria. Namun, ibu hamil yang mengalami malaria dapat meningkatkan risiko anemia pada ibu dan janin, anak lahir mati, berat badan anak yang lahir rendah, dan kematian neonatal.
Perubahan sistem kekebalan tubuh selama kehamilan dan adanya organ baru (plasenta) membuat ibu hamil yang mengalami malaria bisa kehilangan sistem kekebalan tubuh. Infeksi malaria selama kehamilan dapat memiliki efek buruk pada ibu dan janin. Informasi selengkapnya mengenai bahaya malaria pada ibu hamil dan balita bisa dibaca di sini!
Baca juga: Waspadai Komplikasi yang Diakibatkan Malaria pada Si Kecil
Risiko Malaria pada Ibu Hamil
Masalah yang ditimbulkan oleh infeksi malaria tergantung pada jenis penularannya. Di daerah penularan malaria yang tinggi, kebanyakan wanita telah mengembangkan kekebalan yang umumnya mencegah penyakit parah. Namun, kehamilan membuat risiko malaria pada ibu hamil lebih berbahaya.
Parasit secara khusus menargetkan plasenta, yang menyebabkan peningkatan risiko selama kehamilan dan menurunkan tingkat kekebalan terhadap malaria selama kehamilan. Akibatnya, infeksi malaria membuat ibu hamil mengalami anemia dan kelahiran bayi dengan berat badan rendah rendah (<2.500 gram).
Sedangkan di daerah yang penularan malarianya rendah, wanita umumnya belum mengembangkan kekebalan terhadap malaria. Infeksi malaria lebih mungkin menyebabkan penyakit malaria berat, anemia pada ibu hamil, persalinan prematur, atau kematian janin.
Menurut World Health Organization, anak-anak di bawah usia 5 tahun merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terkena malaria. Pada 2016, di Afrika sekitar 285.000 anak meninggal sebelum menginjak usia lima tahun.
Baca juga: Penanganan Pertama saat Anak Menunjukkan Gejala Malaria
Di daerah penularan malaria yang tinggi seperti Afrika, kekebalan parsial terhadap penyakit diperoleh selama masa kanak-kanak. Dalam keadaan seperti itu, sebagian besar penyakit malaria, dan penyakit yang sangat parah dengan perkembangan yang cepat hingga kematian, terjadi pada anak kecil tanpa kekebalan sempat diperoleh. Anemia berat, hipoglikemia, dan malaria serebral merupakan kondisi yang diakibatkan malaria parah yang lebih sering ditemukan pada anak-anak daripada pada orang dewasa.
Baca juga: Ketahui Lebih Lengkap Tentang Malaria Monyet
Mencegah Malaria pada Ibu Hamil dan Balita
Lantas, bagaimana cara mencegah malaria pada ibu hamil dan balita? Bisa dilakukan dengan menggunakan kelambu berinsektisida atau menyemprot ruangan dengan obat antimalarial. Pengujian diagnosis dini dan pengobatan yang tepat adalah kunci untuk mencegah malaria.
Pada daerah endemis malaria ibu hamil direkomendasikan untuk memperoleh Intermittent preventive treatment for pregnancy (IPTp) pada pelayanan Ante Natal Care (ANC). Penggunaan kasa nyamuk pada kamar tidur, serta menggunakan pakaian tertutup saat tidur atau keluar rumah di daerah yang sedang terjangkit malaria adalah upaya-upaya lain untuk mencegah malaria pada ibu hamil dan balita.
Butuh informasi lebih lengkap mengenai bahaya malaria pada ibu hamil dan balita serta cara pencegahannya bisa ditanyakan langsung melalui aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download sekarang juga!
Malaria adalah infeksi yang kerap terjadi di daerah tropis. Malaria dapat menyebabkan penyakit ringan pada beberapa orang dan penyakit yang mengancam jiwa pada orang lain. Pengobatan yang tepat dapat menyembuhkan penyakit malaria.
Malaria disebabkan oleh parasit yang dibawa oleh nyamuk. Malaria kemudian ditularkan ke orang ketika nyamuk menggigit. Malaria sangat jarang ditularkan dari orang ke orang, ibu ke anak melalui "malaria bawaan", atau melalui transfusi darah, donor organ, atau jarum suntik yang digunakan bersama.