Ketahui Bahaya Infeksi Kulit karena Tato
Halodoc, Jakarta – Menghiasi kulit tubuh dengan tato kini semakin digemari banyak orang. Salon pembuat tato dan para seniman tato pun semakin banyak bermunculan dan menawarkan berbagai macam bentuk tato yang menarik dan canggih, mulai dari yang berwarna, 3D, dan sebagainya.
Sayangnya, karya seni ini bisa menimbulkan dampak yang tidak baik pada kulit, seperti reaksi alergi, reaksi peradangan, dan infeksi kulit. Karena itu, pikirkanlah baik-baik segala risiko dan bahaya tato yang bisa terjadi sebelum memutuskan untuk membuat tato.
Baca juga: Ingin Tato tapi Takut Sakit? Bagian Tubuh Ini bisa jadi Pilihan
Risiko Mengalami Infeksi Kulit karena Tato
Infeksi kulit merupakan salah satu efek samping yang perlu kamu perhatikan dengan serius sebelum membuat tato. Siapa saja yang membuat tato pada tubuhnya berisiko mengalami infeksi kulit. Ini bisa terjadi karena setelah dilakukan injeksi tinta pada kulit, maka area kulit tersebut berisiko terkontaminasi oleh bakteri dan virus. Tidak hanya dari peralatannya saja, sumber infeksi pada pembuatan tato juga bisa terdapat pada tempat pembuatannya dan tinta tatonya.
Ada berbagai jenis bakteri yang bisa menyebabkan infeksi kulit karena tato, di antaranya bakteri mikobakterium atipik, Mycobacterium leprae (yang menjadi penyebab kusta), Staphylococcus dan Streptococcus. Sedangkan virus yang pernah ditemukan pada infeksi kulit akibat tato adalah virus Herpes simplex dan Human papilloma virus (yang menyebabkan kutil kulit).
Selain infeksi kulit, kamu juga perlu berhati-hati terhadap penyakit serius yang bisa ditularkan melalui darah yang ditransmisikan melalui jarum tato yang tidak steril, seperti sifilis, kusta, hepatitis, dan HIV. Karena itulah, ketika ingin membuat tato, pilihlah tempat yang terjamin kebersihannya dan hanya menggunakan peralatan-peralatan steril.
Namun, selain peralatan dan tempat, tinta tato juga perlu diperhatikan. Pasalnya, tinta tato yang dicampur lagi dengan air, bisa menjadi sumber infeksi yang serius. Bila tinta tato dicampur dengan air yang tidak steril, seperti air keran, maka tinta tersebut juga akan menjadi tidak steril dan berbahaya bila disuntikkan langsung ke dalam kulit. Pada tahun 2011, para peneliti dari Denmark mendapati bahwa dari 58 botol tinta tato yang dibuat di Amerika dan Inggris, 10 persennya tidak steril dan mengandung bakteri, padahal masih dalam keadaan tersegel.
Baca juga: Menghilangkan Tato dengan Aman
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Tato
Infeksi kulit akibat tato sebaiknya tidak disepelekan, karena tidak hanya bisa menyebabkan kerusakan kulit, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan seseorang secara keseluruhan. Bahkan, infeksi kulit akibat tato juga bisa memicu penyakit ganas, yaitu kanker kulit, seperti karsinoma sel skuamosa.
Karena itu, untuk mencegah terjadinya infeksi tato, sangat penting untuk memperhatikan tingkat kesterilan dalam pembuatan tato. Adapun hal-hal yang perlu kamu perhatikan saat ingin membuat tato, di antaranya:
- Pastikan pengerjaan tato dilakukan oleh tenaga ahli atau seniman tato yang sudah professional, sehingga bisa melakukan prosedur tato secara aman.
- Alat-alat yang digunakan, seperti jarum suntik harus sudah disterilisasi dengan baik.
- Pastikan bahwa pembuat tato sudah mencuci tangan terlebih dahulu dan menggunakan sarung tangan yang baru serta bersih selama proses pembuatan tato dilakukan.
- Tinta tato yang digunakan haruslah dalam keadaan masih disegel dengan baik sebelum digunakan. Ini untuk mencegah risiko kontaminasi bakteri dan jamur yang bisa menyebabkan infeksi. Selain itu, saat tinta diencerkan, pastikan air yang digunakan merupakan air bersih yang sudah melalui sterilisasi.
Baca juga: Ini Cara Mengobati Infeksi Kulit Berdasarkan Penyebabnya
Itulah bahaya tato yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk membuat tato. Bila kamu mengalami masalah kesehatan kulit, jangan ragu untuk menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk membicarakan keluhan kamu dan meminta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.