Ketahui Bahaya Gigitan dari Ular King Cobra
"Gigitan ular king cobra bisa sangat fatal sampai mengancam nyawa. Lewat gigitan tersebut, ular ini melepaskan racun yang mempengaruhi pusat otak untuk mengatur pernapasan."
Halodoc, Jakarta – King cobra adalah salah satu ular berbisa yang gigitanya bisa mengancam nyawa. Baru-baru ini, mantan asisten Panji Petualang, Alprih, meninggal dunia usai dipatuk anakan cobra. Kejadian tersebut bermula saat Alprih sedang melakukan rescue setelah mendapat laporan dari warga ada ular, Minggu (12/12).
Malangnya, Alprih terpatuk di bagian jari telunjuk kanannya saat berupaya menjinakkan anakan cobra tersebut. Dirinya kemudian masih sempat memasukan ular ke dalam kantong kresek dan mengikatnya sebelum dilarikan ke rumah sakit. Sesampainya di sana, Alprih dinyatakan meninggal dunia dua jam kemudian.
Seberapa Berbahaya Gigitan Ular King Cobra?
Melansir dari National Geographic, king cobra termasuk ular yang sangat berbisa. Ketika merasa terancam, mereka akan mengangkat sepertiga tubuhnya dan bergerak maju untuk menyerang. Jika dibandingkan dengan ular berbisa lainnya dengan rata-rata 3,5 meter, panjang cobra bisa mencapai 5,5 meter. Hal ini menjadikannya sebagai ular berbisa paling panjang.
Karena bentuk fisiknya, pergerakan cobra bisa sangat gesit untuk menyerang lawan. Serangan yang dilancarkannya yaitu lewat patukan untuk melepaskan racun lewat gigitannya. Dalam satu gigitan saja, Cobra bisa melepaskan sampai dua per sepuluh ons cairan berisi racun. Jumlah ini bisa membunuh 20 orang sekaligus bahkan seekor gajah. Pasalnya, racun king cobra dapat memengaruhi pusat otak yang mengatur pernapasan sehingga menyebabkan henti napas sampai gagal jantung.
Kenali Tanda-Tanda Terkena Gigitan Ular Berbisa
Saat tergigit ular berbisa, berikut sederetan gejala yang akan kamu rasakan:
- Rasa sakit yang tajam, berdenyut dan terbakar di sekitar gigitan.
- Kemerahan, pembengkakan dan kerusakan jaringan di area gigitan.
- Pembekuan dan pendarahan darah yang tidak normal.
- Tekanan darah rendah, detak jantung lebih cepat dan denyut nadi lebih lemah.
- Mual dan muntah, diare, gelisah, sakit kepala, pusing dan penglihatan kabur.
- Kesulitan bernapas, atau dalam kasus yang serius, kehilangan napas sama sekali.
- Peningkatan produksi air liur dan keringat.
- Kelemahan pada otot dan mati rasa di wajah atau anggota badan.
- Kesulitan berbicara karena tenggorokan sangat sesak dan lidah bengkak.
- Kulit menjadi sangat pucat.
- Batuk secara konstan.
Pertolongan Pertama Setelah Tergigit Ular King Cobra
Cari pertolongan medis sesegera mungkin saat tergigit ular king cobra. Pertolongan pertama yang dapat kamu lakukan, yaitu:
- Lepaskan semua perhiasan atau jam tangan yang bisa melukai kulit saat terjadi pembengkakan.
- Posisikan bagian yang tergigit supaya lebih rendah dari jantung untuk mencegah penyebaran racun lewat aliran darah.
- Tetap tenang dan memiringkan tubuh ke samping. Sebisa mungkin jangan banyak bergerak karena bisa menyebabkan racun menyebar lebih cepat ke seluruh tubuh.
- Tutupi gigitan dengan perban yang bersih dan kering. Coba gunakan perban imobilisasi tekanan jika Anda bisa. Perban jenis ini harus dililitkan dengan erat di sekitar gigitan. Kemudian, bungkus perban lain di sekitar seluruh anggota badan, sehingga tidak bisa bergerak.
Setelah melakukan pertolongan pertama tersebut, dokter memberikan anti bisa secepat mungkin. Pastikan kamu mengetahui ukuran, warna, dan bentuk ular agar dapat membantu dokter menentukan antibisa yang paling sesuai.
Antibisa akan diberikan lewat suntikan maupun melalui infus sehingga dapat beraksi secepat mungkin. Meskipun pemberian anti bisa adalah pengobatan yang paling efektif, perawatan ini tetap punya risiko efek samping. Salah satunya adalah adalah penyakit serum sickness, yang dapat muncul empat sampai sepuluh hari setelah menerima anti bisa.
Tanda-tandanya berupa ruam, gatal, nyeri sendi, demam, pembengkakan kelenjar getah bening sampai gagal ginjal. Segera temui dokter jika mengalami tanda-tanda tersebut. Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!