Ketahui 7 Gangguan Jiwa yang Paling Sering Ditemui
Halodoc, Jakarta - Kesehatan mental mengacu pada kesejahteraan emosional dan psikologis seseorang. Memiliki kondisi mental yang baik membantu kamu menjalani hidup yang relatif bahagia dan sehat. Ini juga akan membantu ketahanan dan kemampuan untuk menghadapi kesulitan hidup.
Sementara itu gangguan jiwa merupakan istilah yang lebih luas, mencakup berbagai macam kondisi yang memengaruhi cara kamu merasa dan berpikir. Kondisi ini juga memengaruhi kehidupan kamu sehari-hari. Ada banyak kondisi yang berbeda yang dikenal sebagai gangguan jiwa. Jenis gangguan jiwa yang lebih sering ditemui meliputi:
Baca juga: 3 Ciri Obsessive Compulsive Disorder, Jadi Salah Satunya?
- Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)
Orang yang mengalami gangguan kecemasan merespon objek atau situasi tertentu dengan rasa takut. Tanda-tanda fisik kecemasan yaitu detak jantung yang cepat dan berkeringat. Gangguan kecemasan didiagnosis jika respons seseorang tidak sesuai dengan situasinya, jika orang tersebut tidak dapat mengontrol respons, atau ketika rasa cemas mengganggu fungsi organ tubuh. Gangguan kecemasan meliputi gangguan kecemasan umum, gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, dan fobia spesifik.
- Gangguan Mood
Gangguan ini melibatkan perasaan sedih yang terus menerus atau periode perasaan terlalu bahagia, atau fluktuasi dari kebahagiaan ekstrem ke kesedihan ekstrem. Gangguan mood yang paling umum terjadi adalah depresi, gangguan bipolar, dan gangguan siklotimik.
- Gangguan Psikotik
Gangguan psikotik melibatkan kesadaran dan pemikiran yang menyimpang. Dua dari gejala gangguan ini umumnya adalah halusinasi (pengalaman gambar atau suara yang tidak nyata) dan delusi (keyakinan terhadap hal yang salah yang diterima sebagai yang benar). Skizofrenia adalah salah satu contoh gangguan psikotik.
- Gangguan Makan
Gangguan ini melibatkan emosi, sikap, dan perilaku ekstrem yang melibatkan berat badan dan makanan. Anorexia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebihan adalah gangguan makan yang paling umum.
Baca juga: 5 Gangguan Mental yang Kerap Dialami Anak Milenial
- Kontrol Impuls dan Gangguan Kecanduan
Orang dengan gangguan kontrol impuls tidak dapat menahan dorongan atau impuls untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain. Pyromania (menyalakan api), kleptomania (mencuri), dan perjudian kompulsif adalah contoh dari gangguan kontrol impuls.
Alkohol dan narkoba adalah objek kecanduan yang umum. Orang dengan kelainan ini menjadi begitu terlibat dengan objek kecanduan mereka sehingga mereka mulai mengabaikan tanggung jawab dan hubungan.
- Gangguan Kepribadian
Orang dengan gangguan kepribadian memiliki sifat kepribadian yang ekstrim dan tidak fleksibel yang membuat orang tersebut stres dan menyebabkan masalah dalam pekerjaan, sekolah, atau hubungan sosial.
Selain itu, pola berpikir dan perilaku seseorang secara signifikan berbeda dari harapan masyarakat dan sangat kaku sehingga mengganggu fungsi normal tersebut. Contohnya termasuk gangguan kepribadian antisosial, gangguan kepribadian obsesif-kompulsif, dan gangguan kepribadian paranoid.
- Gangguan Obsesif-kompulsif (OCD)
Orang dengan OCD diganggu oleh pikiran atau ketakutan konstan yang menyebabkan mereka melakukan ritual atau rutinitas tertentu. Pikiran yang mengganggu disebut obsesi, dan ritual yang dilakukan disebut kompulsi. Contohnya adalah orang dengan ketakutan yang tidak masuk akal terhadap kuman yang terus-menerus mencuci tangannya.
Pentingnya Mental Awareness
Gejala dari banyak gangguan jiwa mungkin menjadi lebih buruk jika tidak segera ditangani. Hubungi dan minta bantuan psikolog melalui aplikasi Halodoc jika kamu menyadari adanya gangguan jiwa dalam diri.
Baca juga: 5 Tanda-Tanda Gangguan Jiwa yang Sering Tidak Disadari
Penting untuk disadari, kamu masih bisa hidup bahagia meski dalam keadaan jiwa terganggu. Bekerja sama dengan terapis, psikolog atau tim kesehatan mental akan membantu kamu mempelajari cara-cara sehat untuk mengelola kondisi.
Kesehatan mental dan jiwa merupakan perhatian penting bagi para profesional. Kebanyakan orang mengetahui tanda dan gejala penyakit fisik. Namun, beberapa orang mungkin tidak dapat menunjukkan dengan tepat dampak fisik dari kecemasan, OCD, atau gangguan panik.