Ketahui 5 Imunisasi Tambahan yang Bisa Diberikan pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 Maret 2021
Ketahui 5 Imunisasi Tambahan yang Bisa Diberikan pada AnakKetahui 5 Imunisasi Tambahan yang Bisa Diberikan pada Anak

Halodoc, Jakarta – Imunisasi adalah cara terbaik untuk melindungi anak dari berbagai penyakit yang bisa membahayakan kesehatannya. Selain imunisasi wajib, orangtua dapat memberikan imunisasi tambahan untuk memberi perlindungan pada Si Kecil dari penyakit-penyakit tertentu.

Imunisasi tambahan adalah imunisasi di luar lima imunisasi dasar yang diwajibkan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Indonesia. Imunisasi dasar untuk anak terdiri atas satu dosis vaksin hepatitis B, empat dosis vaksin polio, satu dosis vaksin campak, tiga dosis vaksin DPT-HB-Hib, dan satu dosis vaksin BCG. Ikatan Dasar Anak Indonesia (IDAI) juga merekomendasikan imunisasi tambahan untuk melengkapi proteksi pada anak.

Jenis Imunisasi Tambahan untuk Anak

Berikut imunisasi tambahan yang direkomendasikan oleh IDAI beserta jadwal imunisasinya:

1.Pneumokokus

Imunisasi pneumokokus adalah salah satu imunisasi tambahan yang perlu diberikan pada anak untuk mencegah infeksi kuman pneumokokus. Kuman tersebut merupakan salah satu penyebab dari radang telinga, pneumonia, meningitis, dan beredarnya bakteri dalam darah.

Jadwal imunisasi tambahan pneumokokus adalah:

  • Usia 2-6 bulan: 3 dosis dengan jarak waktu 6-8 minggu (diulang saat bayi berusia 12-15 bulan)
  • Usia 7-11 bulan: 2 dosis, dengan jarak waktu 6-8 minggu, dan 1 dosis ulangan pada saat bayi berusia 12-15 bulan.
  • Usia 12-23 bulan: 2 dosis, dengan jarak waktu 6-8 minggu.
  • Di atas usia 24 bulan: 1 dosis.

Baca juga: Rentan Dialami Anak, Ketahui Faktor Risiko Pneumokokus

2.Rotavirus

Rotavirus adalah infeksi virus yang bisa menyebabkan diare parah, muntah, demam, hingga nyeri perut, sehingga berpotensi membuat anak dehidrasi sampai harus dirawat di rumah sakit. Anak-anak di bawah usia lima tahun sangat rentan terkena penyakit ini, apalagi bila tinggal di area dengan kebersihan yang buruk.

Imunisasi tambahan rotavirus bisa diberikan pada anak untuk melindunginya dari penyakit tersebut. Di Indonesia, ada dua jenis vaksin rotavirus yang bisa diberikan sesuai jadwal berikut:

  • Rotateq, diberikan sebanyak 3 dosis dengan pemberian pertama pada usia 6-14 minggu, pemberian kedua setelah jeda waktu 4-8 minggu, dan dosis ketiga maksimal diberikan pada usia 8 bulan.
  • Rotarix, diberikan sebanyak 2 dosis dengan pemberian pertama pada usia 10 minggu dan dosis kedua pada usia 14 minggu atau maksimal pada usia 6 bulan.

Bila bayi ibu belum menerima imunisasi tambahan ini saat usia lebih dari 8 bulan, maka vaksin rotavirus tidak perlu diberikan karena belum ada studi keamanannya.

3.Influenza

Influenza atau flu adalah penyakit yang menyerang pernapasan atas atau bawah yang disebabkan oleh infeksi virus influenza. Penyakit ini sangat menular dan umum terjadi di negara-negara tropis seperti Indonesia.

Anak-anak yang berusia 5 tahun ke bawah berisiko tinggi mengalami komplikasi serius akibat infeksi flu. Vaksin flu menjadi imunisasi tambahan yang penting untuk diberikan pada anak untuk melindunginya dari bahaya virus influenza.

Berikut jadwal pemberian vaksin influenza pada anak beserta dosisnya:

  • Anak usia 6-35 bulan: 0,25 ml.
  • Anak di atas usia 3 tahun: 0,5 ml.

Baca juga: Pentingnya Vaksin Flu untuk Anak di Masa Pandemi

4.Varisela

Virus varicella-zoster adalah virus yang menyebabkan penyakit cacar air yang memiliki gejala khas berupa munculnya lesi seperti lentingan yang terasa gatal dan bisa tersebar di sekujur tubuh.

Meskipun cacar air kerap menyerang anak-anak, namun penyakit ini sebenarnya bisa dicegah atau dikurangi keparahannya dengan memberikan vaksin varisela sebanyak 1 dosis saat bayi berusia di atas 1 tahun. 

Imunisasi tambahan varisela hanya perlu dilakukan sekali. Sementara untuk anak berusia di atas 13 tahun atau pada orang dewasa, vaksin varisela diberikan dua kali dengan jarak waktu 4- 8 minggu. Vaksin cacar air juga bisa diberikan kapan pun, karena imunisasi ini bisa diberikan sampai dewasa.

5.Hepatitis A dan Tifoid

Imunisasi tambahan hepatitis A dan tifoid bisa diberikan saat anak berusia di atas 2 tahun untuk melindunginya dari kedua penyakit tersebut. Vaksin hepatitis A diberikan sebanyak 2 dosis dengan jeda waktu 6-12 bulan. Sementara itu, vaksin tifoid diberikan pada saat anak berusia di atas 2 tahun, dengan vaksin ulangan setiap 3 tahun.

Baca juga: Ini Imunisasi Anak yang Harus Diulang Hingga SD

Itulah imunisasi tambahan yang bisa diberikan pada anak agar ia memiliki proteksi lebih. Bila Si Kecil sakit, tidak usah panik. Ibu bisa beli obat untuk meredakan gejala yang membuat Si Kecil tidak nyaman lewat aplikasi Halodoc.

Tidak hanya praktis dan mudah, pesanan obat ibu juga akan diantarkan dalam waktu satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Download aplikasi Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2021. Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian III).