Ketahui 5 Ciri Luka di Kaki Akibat Diabetes
“Luka di kaki akibat diabetes yang tidak ditangani dapat menjadi infeksi dan berujung amputasi. Untuk itu, kamu perlu mengenai ciri-cirinya, seperti perubahan pada kulit hingga munculnya eschar.”
Halodoc, Jakarta – Salah satu komplikasi umum dari diabetes adalah munculnya luka di kaki atau diabetic ulcer. Kondisi ini dapat menjadi masalah serius jika tidak kamu kelola dengan baik melalui metode seperti diet, olahraga, dan pengobatan insulin.
Luka diabetes dapat terbentuk akibat jaringan kulit rusak dan mengekspos lapisan di bawahnya. Umumnya, kondisi ini menyerang bagian jempol kaki, dan dapat memengaruhi kaki sampai ke tulang.
Semua pengidap diabetes berisiko mengalami luka ini. Namun, perawatan kaki yang baik dapat membantu mencegah terjadinya infeksi.
Untuk itu, simak dalam pembahasan berikut ini untuk mengenali ciri-ciri dari luka di kaki akibat diabetes.
Ciri Luka di Kaki Akibat Diabetes
Tanda-tanda luka di kaki akibat diabetes tidak selalu jelas. Terkadang, ini bahkan tidak akan menunjukkan gejala sampai luka tersebut terinfeksi.
Namun, beberapa gejala yang harus kamu waspadai adalah:
1. Perubahan pada kulit atau kuku kaki
Ciri utama yang perlu kamu waspadai adalah perubahan pada kulit atau kuku kaki. Termasuk luka, lecet, kapalan atau perubahan pada warna kulit.
Jika kamu mengalami masalah ini, kamu dapat menggunakan obat diabetes yang direkomendasikan pada artikel berikut ini: “Ini Rekomendasi Obat Luka Diabetes yang Ampuh dan Aman”.
2. Keluarnya cairan atau nanah
Ketika luka terinfeksi, sistem kekebalan tubuh merespons dengan mengirimkan sel-sel darah putih dan berbagai senyawa kimia ke area yang terinfeksi.
Respons ini bertujuan untuk mengatasi infeksi dan membersihkan luka dari bakteri serta sel-sel yang mati.
3. Bau busuk
Luka di kaki akibat diabetes juga dapat mengeluarkan bau busuk yang mengganggu.
Untuk mengatasinya, kamu bisa membaca artikel berikut ini: “Ini 5 Cara Merawat Luka Diabetes agar Tidak Mengalami Infeksi”.
4. Nyeri, kemerahan, dan pembengkakan
Luka yang terjadi akibat diabetes juga dapat menimbulkan rasa nyeri, dengan pembengkakan dan kemerahan pada area luka.
5. Munculnya eschar
Eschar adalah jaringan hitam yang dapat terbentuk di sekitar luka. Ini dapat terbentuk karena tidak adanya aliran darah yang sehat ke daerah sekitar luka.
Jika tidak segera kamu tangani, luka diabetes dapat menimbulkan komplikasi. Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut ini: “Ini 6 Komplikasi Luka Borok Diabetes yang Perlu Diwaspadai”.
Apa yang Jadi Penyebabnya?
Gula darah tinggi jangka panjang dapat menyebabkan jenis kerusakan saraf yang bernama neuropati terkait diabetes. Kondisi ini dapat terjadi di seluruh tubuh, tetapi paling sering di tungkai dan kaki.
Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan mati rasa dan membuat pengidap diabetes tidak menyadari lecet, luka, atau sakit di kaki. Hingga akhirnya, luka menjadi tidak terobati dan jadi terinfeksi.
Selain itu, diabetes juga dapat memengaruhi aliran darah ke tungkai dan kaki. Orang dengan diabetes lebih mungkin mengembangkan penyakit arteri perifer. Kondisi ini menyebabkan arteri menjadi menyempit atau tersumbat.
Hal ini juga bisa jadi penyebab luka di kaki akibat diabetes. Karena berkurangnya aliran darah (sirkulasi yang buruk) dapat mempersulit penyembuhan luka atau infeksi terkait diabetes.
Pengobatan untuk Luka Diabetes
Perawatan untuk luka di kaki akibat diabetes mungkin termasuk:
- Membersihkan luka.
- Menguras cairan atau nanah dari luka.
- Menghilangkan jaringan yang mati atau terinfeksi (disebut debridement).
- Membalut luka dengan perban dan memberi salep khusus untuk menyerap cairan ekstra, melindungi luka dan membantu penyembuhannya.
- Menggunakan kursi roda atau kruk untuk mengurangi beban pada kaki yang sakit.
- Meresepkan antibiotik oral atau intravena untuk mengelola dan menghilangkan infeksi.
Bergantung pada seberapa parah infeksinya, dokter mungkin merekomendasikan rawat inap. Terkadang, amputasi perlu dilakukan untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Untuk lebih jelasnya, kamu dapat membaca artikel berikut ini: “Penting, Inilah 6 Langkah Mengobati Luka Pengidap Diabetes”.
Tips Pencegahan yang Bisa Kamu Lakukan
Luka di kaki akibat diabetes dapat kamu cegah dengan memastikan kadar gula darah tetap stabil. Selain itu, upaya lain yang bisa kamu lakukan adalah:
- Mencuci kaki setiap hari.
- Memotong kuku kaki secara rutin, tapi jangan terlalu pendek.
- Menjaga kaki tetap kering.
- Sering mengganti kaus kaki.
- Memakai sepatu yang pas.
Luka di kaki akibat diabetes dapat kembali setelah terobati. Jaringan parut dapat terinfeksi jika area luka menjadi parah. Jadi, dokter mungkin menyarankan untuk memakai sepatu khusus untuk pengidap diabetes untuk mencegah luka kembali.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami diabetes, pastikan untuk menjalani pengobatan dari dokter. Bila dokter memberi resep obat untuk kamu minum secara rutin, kamu bisa mendapatkan obat luka diabetes dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.
Tersedia juga fitur Cek Risiko Diabetes di Halodoc✔️ sebagai upaya pencegahan komplikasi penyakit diabetes sejak dini. Klik gambar di bawah ini untuk memulai cek.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Diabetes-Related Foot Conditions.
Derm Net. Diakses pada 2024. Diabetic Foot Ulcer.
Healthline. Diakses pada 2024. Diabetic Ulcers: Causes and Treatment.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan