Ketahui 5 Cara Menghindari Hipotermia di Gunung
“Cara supaya tetap hangat di gunung adalah dengan mengenakan pakaian dan alas tidur kering. Kamu tidak akan bisa tidur bila dalam keadaan basah atau setengah basah. Baju yang basah juga akan membuat sleeping bag-mu lembap, ikutan basah juga yang pada akhirnya tidak membantu kamu menghangatkan diri.”
Halodoc, Jakarta – Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh berada di bawah normal dikarenakan tubuh kehilangan panas lebih cepat dari yang dapat diproduksinya. Hipotermia paling sering terjadi bila seseorang terpapar cuaca dingin, terutama di pegunungan.
Timbulnya hipotermia biasanya bertahap dan orang yang mengalami seringnya tidak menyadari. Jika tidak ditangani segera, hipotermia dapat menyebabkan kegagalan total pada jantung dan sistem pernapasan, sehingga pada akhirnya menyebabkan kematian. Ini dikarenakan ketika suhu tubuh turun, jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tidak dapat bekerja secara normal. Ketahui cara menghindari hipotermia di sini!
Cara Mencegah Hipotermia
Walaupun hipotermia sering terjadi di gunung, tapi sebenarnya hipotermia bisa terjadi dimana saja dan pada siapa saja. Buat kamu yang berencana naik gunung dalam waktu dekat, simak cara menghindari hipotermia di gunung berikut ini!
1. Tidur dengan Baju dan Alas yang Kering
Cara supaya tetap hangat di gunung adalah dengan mengenakan pakaian dan alas tidur kering. Kamu tidak akan bisa tidur bila dalam keadaan basah atau setengah basah. Baju yang basah juga akan membuat sleeping bag-mu lembap, yang pada akhirnya tidak membantu kamu menghangatkan diri.
2. Keringkan Peralatan
Ketika ada kesempatan untuk mengeringkan peralatan ataupun pakaian saat cuaca cerah, segera gunakan momen tersebut. Ini bisa dilakukan saat istirahat atau saat kamu dan tim sedang memasang tenda.
3. Membawa Perlengkapan yang Dibutuhkan
Ada baiknya sebelum naik gunung kamu melakukan penelitian sebelumnya. Apakah sekarang sedang musim hujan, atau bagaimana medan di gunung saat ini. Jika kemungkinan hujan atau cuaca lebih dingin, ada baiknya kamu membawa sleeping bag yang lebih tahan dingin. Jangan lupa juga membawa pakaian khusus yang cepat kering dan menghangatkan tubuh.
4. Makan Makanan yang Kaya Kalori
Tubuh membutuhkan energi untuk membakar kalori agar tubuh tetap hangat. Kamu mungkin tidak merasa lapar pada hari yang dingin, tetapi kamu perlu mengemil secara teratur. Minuman yang panas saja tidak akan bermanfaat di cuaca dingin. Alih-laih minum kopi, kamu bisa minum cokelat panas.
5. Hindari Alkohol
Ada informasi yang salah di luar sana tentang mengonsumsi alkohol agar tetap hangat. Alkohol membuat kulit terasa hangat, tapi tidak benar-benar memanaskan inti tubuh. Lagian di kondisi alam liar seperti gunung, ada baiknya kamu tetap awas dan terjaga. Konsumsi alkohol dapat mengurangi kesadaran dan membuat kamu kehilangan kewaspadaan.
Seperti sudah disinggung sebelumnya, orang terkadang tidak tahu kalau dia mengalami hipotermia. Karenanya, cara pencegahan paling mujarab dari hipotermia adalah mengetahui tanda-tanda awal, sehingga bisa segera dilakukan tindakan penanganan. Berikut adalah tanda-tanda awal hipotermia yang perlu diketahui:
- Perubahan status mental. Orang dengan hipotermia mungkin menjadi menarik diri, lesu, atau mudah tersinggung.
- Tubuh gemetaran.
- Kehilangan koordinasi motorik halus.
Jika kamu atau teman seperjalananmu mengalami gejala-gejala tersebut, inilah saatnya untuk mengambil tindakan. Segera cari tempat berlindung atau membuka tenda. Minta teman tersebut melepas pakaian basah dan segera memakai lapisan kering.
Beri minuman hangat dan makanan ringan. Lindungi seluruh bagian badannya dengan sleeping bag dan pakaian ekstra. Ketahui juga bahwa jika keadaan tidak membaik, inilah saatnya untuk meminta bantuan.
Itulah informasi mengenai cara menghindari hipotermia di gunung. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar isu kesehatan tertentu, kamu bisa mendiskusikannya dengan dokter di Halodoc. Kamu juga bisa buat janji pemeriksaan dengan dokter di rumah sakit pilihan lewat aplikasi ini. Yuk, download aplikasinya sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Hypothermia.
The Hiking Life. Diakses pada 2022. Hypothermia.
Hiking with Megan. Diakses pada 2022. How to Prevent Hypothermia.