Ketahui 4 Stadium Limfoma Non Hodgkin
Halodoc, Jakarta – Namanya mungkin masih asing, tetapi limfoma non hodgkin merupakan jenis kanker yang dapat berbahaya jika tidak ditangani. Kanker ini berkembang dalam kelompok sistem limfatik atau getah bening, yaitu pembuluh dan kelenjar yang tersebar di seluruh tubuh. Dalam mengobatinya, dokter perlu melakukan rangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui stadium kanker.
Penentuan stadium limfoma non hodgkin ini bertujuan untuk membantu dokter menentukan prognosis dan pilihan metode pengobatan. Stadium limfoma non hodgkin ini terbagi menjadi 4, yaitu:
- Stadium 1: Tahap ketika kanker menyerang salah satu kelompok kelenjar getah bening, seperti pada lipat paha atau leher.
- Stadium 2: Pada tahap ini, kanker telah menyerang 2 kelompok kelenjar getah bening atau lebih, tetapi masih dalam satu bagian tubuh. Bagian tubuh yang dimaksud dalam stadium limfoma non hodgkin dipisahkan oleh diafragma (otot yang membatasi rongga perut dan rongga dada), yaitu atas dan bawah diafragma.
- Stadium 3: Tahap ini ditandai dengan kanker yang sudah berada pada kelompok kelenjar getah bening atas dan bawah diafragma.
- Stadium 4: Di stadium akhir, kanker telah menyebar keluar dari sistem limfatik dan masuk ke sumsum tulang atau organ lainnya, seperti paru-paru atau hati.
Baca juga: Komplikasi Penyakit yang Dapat Terjadi karena Limfoma
Bagaimana Gejala Limfoma Non Hodgkin?
Gejala utama dari limfoma non hodgkin adalah pembengkakan tetapi tanpa rasa nyeri, pada area kelenjar getah bening, seperti leher, ketiak, atau lipat paha. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua pembengkakan kelenjar getah bening merupakan gejala kanker. Sebab kelenjar ini juga dapat membengkak akibat respon terhadap infeksi yang dialami tubuh.
Selain pembengkakan kelenjar, ada juga beberapa gejala lain dari limfoma non hodgkin yang perlu diwaspadai, yaitu:
- Penurunan berat badan.
- Berkeringat pada malam hari.
- Nyeri dada.
- Gangguan pernapasan.
- Perut terasa sakit atau membesar.
- Anemia.
- Kulit terasa gatal.
- Gangguan pencernaan.
Segera download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter lewat chat, atau buat janji dengan dokter di rumah sakit, jika mengalami gejala tersebut. Apalagi jika gejala tidak kunjung membaik atau bertambah buruk. Sebab, limfoma non hodgkin dapat berbahaya dan membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani.
Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Kelenjar Getah Bening
Risiko Komplikasi yang Ditimbulkan Limfoma Non Hodgkin
Seperti penyakit lainnya, limfoma non hodgkin juga memiliki berbagai risiko komplikasi serius. Risiko komplikasi ini juga dapat terjadi ketika pengidap limfoma non hodgkin telah melalui proses pengobatan atau dinyatakan sembuh. Berbagai risiko komplikasi limfoma non hodgkin yang mungkin terjadi adalah:
1. Melemahnya Sistem Kekebalan Tubuh
Karena yang diserang merupakan kelenjar yang berperan dalam menjaga kekebalan tubuh, maka salah satu komplikasi yang paling sering dialami pengidap limfoma non hodgkin adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dapat menjadi semakin parah selama proses pengobatan berlangsung.
2. Meningkatnya Risiko Kemandulan
Prosedur kemoterapi dan radioterapi dalam pengobatan limfoma non hodgkin dapat membuat risiko kemandulan pengidap meningkat.
Baca juga: Kelenjar Getah Bening di Ketiak, Apakah Berbahaya?
3. Meningkatnya Risiko Kanker Lain
Tak hanya meningkatkan risiko kemandulan, kemoterapi dan radioterapi juga dapat meningkatkan risiko munculnya jenis kanker lain. Sebab, prosedur pengobatan tersebut tak hanya dapat membunuh sel kanker, tetapi juga membunuh sel-sel sehat di dalam tubuh.
4. Meningkatnya Risiko Gangguan Kesehatan Lain
Prosedur pengobatan limfoma non hodgkin juga dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan lain pada pengidapnya, seperti:
- Katarak.
- Diabetes.
- Penyakit tiroid.
- Penyakit jantung.
- Penyakit paru-paru.
- Penyakit ginjal.