Ketahui 4 Mitos dan Fakta Seputar Penuaan Otak
Halodoc, Jakarta - Dengan bertambahnya usia, seluruh bagian tubuh juga semakin tua sehingga rentan untuk terserang penyakit. Salah satu bagian tubuh yang dapat mengalami penuaan adalah otak. Bertambah tua dapat memengaruhi ukuran otak, pembuluh darah, hingga fungsi kognitif. Namun, banyak mitos yang beredar terkait masalah penuaan otak ini. Untuk mengetahui lebih jauh, baca ulasan berikut ini!
Mitos dan Fakta Terkait Penuaan Otak
Sama seperti bagian tubuh lainnya, penuaan pada otak memang tidak dapat dihindari. Sepanjang hidup, organ ini terbilang berubah lebih banyak dibandingkan bagian tubuh lainnya. Banyak orang yang sudah tua mengalami kesulitan hanya untuk mengingat nama dan janji, melakukan banyak tugas dalam satu waktu, hingga mempelajari hal yang baru agar masuk ke ingatan.
Baca juga: Rutin Aerobik Cegah Terjadinya Penuaan Otak, Benarkah?
Maksud dari penuaan otak adalah berbagai area pada organ ini mengalami penyusutan, terutama area yang terlibat dalam pembelajaran dan tugas yang lebih berat lainnya. Fungsi neuron pada otak juga menurun yang menyebabkan pemrosesan informasi lebih lambat. Selain itu, aliran darah secara keseluruhan di otak juga dapat berkurang. Namun, otak juga mampu beradaptasi dan berubah meski seseorang sudah menua.
Di sisi lain, banyak sekali mitos yang beredar di masyarakat terkait penuaan pada otak ini. Berikut ini beberapa mitos tersebut:
1. Orang Tua Tidak Dapat Belajar Hal Baru
Tentu saja ini mitos yang benar-benar salah. Setiap orang yang mencoba melakukan aktivitas baru ternyata bisa merangsang kemampuan kognitif di otaknya. Selain itu, mencari hubungan sosial baru untuk menghafal nama orang yang baru ditemui, mempelajari informasi yang belum pernah didapatkan, hingga mencoba memainkan alat musik baru juga termasuk aktivitas yang dapat meningkatkan kesehatan otak. Penuaan pada otak juga dapat diredam saat melakukan hal ini.
2. Terjebak dengan Otak yang Sama saat Dilahirkan
Hal ini juga termasuk berita yang salah. Memang benar bahwa sebagian besar sel-sel pada otak dibuat sebelum lahir. Namun, sel-sel baru pada otak yang menangani memori dan pembelajaran dapat timbul saat menambah ilmu baru setiap harinya. Penelitian terkait neuron juga dapat membantu seseorang untuk menghindari cedera otak dan penyakit neurodegeneratif.
Baca juga: Tips untuk Tingkatkan Daya Ingat
3. Cara Kerja Otak Tidak Diketahui secara Pasti
Memang otak adalah salah satu organ yang paling rumit pada tubuh manusia. Meski begitu, para ilmuwan terus mempelajari tentang organ paling penting ini setiap saat. Maka dari itu, penanganan terkait gangguan pada otak, seperti kondisi neurologis, mulai menemui terobosan baru yang mungkin semakin baik untuk mengatasi penyakit yang dapat terjadi pada otak.
4. Demensia Tidak Dapat Dihindari
Meski demensia kerap terjadi disebabkan oleh faktor usia, tetapi tidak otomatis semua orang yang sudah tua pasti mengalaminya. Demensia juga dapat disebabkan oleh penyakit Alzheimer atau kondisi medis, seperti stroke, yang dapat terjadi pada anak muda. Saat seseorang kerap lupa akan sesuatu, belum berarti hal ini disebabkan oleh gangguan demensia.
Itulah beberapa mitos dan fakta yang dapat diketahui terkait penuaan otak. Memang, terlalu banyak informasi salah yang beredar di masyarakat, sehingga perlu adanya pengetahuan baru untuk mengetahui yang sebenarnya. Dengan begitu, kamu juga dapat mempelajari hal baru yang dapat meningkatkan fungsi otak untuk mencegah terjadinya penuaan otak dini.
Baca juga: Tidak Hanya Menyerang Lansia, Kenali Gejala Demensia Dini
Kamu juga dapat melakukan pemeriksaan terkait penuaan otak di beberapa rumah sakit rekanan dari Halodoc. Dengan download aplikasi Halodoc, kamu bisa menentukan sendiri jadwal pemeriksaan dan rumah sakit sesuai dengan keinginan. Maka dari itu, unduh aplikasinya sekarang untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan tanpa batas!
Referensi:
NCBI. Diakses pada 2021. Ageing and the brain.
AARP. Diakses pada 2021. 7 Myths About the Aging Brain.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan