Ketahui 4 Faktor Penyebab Penyakit Tifus pada Anak
Halodoc, Jakarta - Tifus merupakan gangguan kesehatan yang sering menimpa anak-anak. Infeksi serius yang satu ini tidak bisa disepelekan begitu saja karena dapat membahayakan nyawa Si Kecil. Penyakitnya berkembang dengan cepat, sehingga langkah penanganan harus segera dilakukan. Lantas, apa yang menjadi penyebab dan faktor pemicu tifus pada anak? Inilah beberapa hal yang perlu ibu ketahui dan hindari.
Baca juga: Ibu, Begini Pemulihan Sakit Tifus pada Anak
Ibu, Waspadai Sejumlah Kondisi Berikut Ini
Tipes merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, dan menyebar melalui makanan, air, atau benda apapun yang telah terkontaminasi feses pengidap. Bakteri tersebut kemudian masuk ke dalam saluran pencernaan dan berkembang biak pada organ tersebut. Penyebab utamanya adalah bakteri Salmonella typhi. Bukan itu saja, berikut ini sejumlah faktor pemicu tifus pada anak yang perlu ibu waspadai:
1. Anak Sering Jajan Sembarangan
Faktor pemicu tifus pada anak yang pertama adalah jajan sembarangan. Jika anak suka jajan sembarangan dan sistem kekebalan tubuh sedang menurun, maka bakteri dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Biasanya, bakteri penyebab tifus hidup di dalam air, dan menempel pada makanan atau minuman. Anak lebih sering mengidap penyakit ini karena kekebalan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.
2. Anak Tidak Menjaga Kebersihan Makanan
Mengonsumsi ikan atau makanan yang telah terkontaminasi feses pengidap yang terinfeksi menjadi faktor pemicu tifus pada anak selanjutnya. Parahnya lagi, bakteri dapat bertahan dan berkembang biak pada urine pengidap yang telah terinfeksi. Jika anak terbiasa tidak mencuci tangan sebelum makan atau setelah buang air kecil, maka risiko penularan tifus akan semakin besar.
3. Anak Tidak Menjaga Kebersihan Air Minum
Bukan hanya makanan, bakteri penyebab tifus juga dapat menular melalui air minum. Seperti pada penjelasan sebelumnya, bakteri penyebab tifus dapat bertahan dalam air. Untuk mencegahnya, ibu perlu mewaspadai anak jika ia suka jajan es sembarangan. Bisa saja es batu yang digunakan terbuat dari air mentah yang tidak terjamin kebersihannya.
4. Anak Memakai Toilet Kotor Sembarangan
Menggunakan toilet yang telah terkontaminasi feses pengidap tifus menjadi faktor pemicu tifus pada anak selanjutnya. Hal tersebutlah yang mengharuskan anak dan siapapun untuk mencuci tangan setelah memakai toilet.
Saat sejumlah gejalanya muncul, sebaiknya lakukan langkah penanganan segera. Jika anak memiliki sejumlah gejala, ibu bisa memeriksakannya di rumah sakit terdekat, ya. Ingat, gejala tifus yang dibiarkan dapat bertambah parah dan membahayakan nyawa pengidapnya. Salah satu komplikasi yang bisa saja terjadi adalah perdarahan pada usus yang memicu usus berlubang. Kondisi ini dikenal dengan istilah perforasi usus, yang menyebabkan isi usus bocor ke rongga perut dan berakibat fatal.
Baca juga: Konsumsi Air Minum yang Terkontaminasi Sebabkan Tifus
Dalam Intensitas Ringan, Ini Penanganannya
Sejumlah langkah dapat dilakukan bersamaan dengan pengobatan. Berikut ini beberapa langkah yang dapat ibu lakukan:
- Cukupi cairan tubuh. Tipes akan membuat anak mengalami demam tinggi, diare, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Sejumlah gejala tersebut dapat memicu dehidrasi.
- Berikan makanan bergizi. Pengidap tifus akan mengalami penurunan nafsu makan. Meski demikian, penuhi asupan nutrisinya agar proses pemulihan dapat berjalan dengan lancar.
- Cukupi waktu istirahat. Anak dengan tifus perlu beristirahat total untuk mengembalikan energi dan menunjang proses pemulihannya. Jadi, jangan sampai abaikan poin yang satu ini ya, bu.
Baca juga: Apakah Tifus Termasuk Penyakit yang Berbahaya?
Meski gejala tifus yang dialami Si Kecil sudah hilang, bukan berarti ia sudah benar-benar terbebas dari penyakit ini. Tifus bisa datang lagi kapan saja, bahkan gejala bisa saja kambuh kembali jika anak tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Ajarkan anak untuk rajin mencuci tangan sedari dini untuk menurunkan risiko tifus di kemudian hari.