Ketahui 3 Jenis Virus dan Bakteri Terkait Gagal Ginjal Akut pada Anak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Oktober 2022

“Gagal ginjal akut pada anak sudah dipastikan tidak ada hubungannya dengan COVID-19. Namun, saat ini ada tiga jenis virus dan bakteri yang sedang diteliti, karena diduga menjadi penyebab penyakit berbahaya tersebut.”

Ketahui 3 Jenis Virus dan Bakteri Terkait Gagal Ginjal Akut pada AnakKetahui 3 Jenis Virus dan Bakteri Terkait Gagal Ginjal Akut pada Anak

Halodoc, Jakarta – Para orang tua di Indonesia kini tengah dicemaskan oleh adanya ancaman gagal ginjal akut pada anak. Penyakit serius tersebut sudah menyebabkan kematian puluhan anak di Gambia, India. 

Diketahui gagal ginjal akut pada anak di India dikaitkan dengan konsumsi sejumlah obat sirup parasetamol. Obat tersebut  diketahui mengandung kadar dietilen glikol dan etilen glikol yang berlebihan. 

Meski obat-obatan berbahaya dari India tersebut sudah dipastikan tidak masuk ke Indonesia, pemerintah merekomendasikan masyarakat untuk menghentikan sementara penggunaan obat sirup atau cair. Hal itu karena ditemukan ada jejak senyawa dalam sampel obat yang berpotensi menyebabkan gangguan ginjal akut pada anak. 

Namun, hal itu masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, dan pemerintah pun masih menyelidiki kemungkinan faktor penyebab gagal ginjal akut lainnya.

Selain senyawa berbahaya dalam obat, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini juga tengah meneliti tiga jenis virus dan bakteri yang kemungkinan terkait gagal ginjal akut pada anak.

 Jenis Virus dan Bakteri Terkait Gagal Ginjal Akut pada Anak

Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak atau yang sekarang disebut juga gangguan ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA) di Indonesia semakin meningkat. Menurut dr. Mohammad Syahril, jubir Kemenkes dalam konferensi pers hari Rabu (19/10), kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 ada sebanyak 206 kasus di 20 provinsi, dengan tingkat kematian 99 kasus atau 48 persen.

Sampai saat ini, penyebab gagal ginjal akut pada anak masih terus diselidiki. Namun, penyakit berbahaya tersebut sudah dipastikan tidak ada hubungannya dengan infeksi maupun vaksin COVID-19.

Alih-alih COVID-19, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengungkapkan ada tiga virus dan bakteri yang sedang diteliti, karena diduga terkait dengan kasus ginjal akut misterius anak di Indonesia. 

Ketiga virus dan bakteri tersebut, antara lain virus influenza, adenovirus, dan bakteri leptospira (penyebab Leptospirosis). Metode penelitian yang digunakan, yaitu dengan genom sekuensing.

1. Virus influenza

Maxi mengungkapkan bahwa di setiap temuan kasus,  pemeriksaan menemukan bahwa ada kemungkinan virus influenza yang menjadi penyebab utama dari gagal ginjal akut pada anak. Virus tersebut merupakan virus penyebab flu yang bisa menyebabkan penyakit ringan hingga berat. 

Virus influenza bisa menyebar melalui droplet, seperti air liur atau ingus yang bisa ditularkan melalui mulut, hidung ataupun tangan saat menyentuh benda yang terkontaminasi.

2. Adenovirus

Adenovirus yang diteliti Kemenkes terkait gagal ginjal akut pada anak, termasuk kelompok virus yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, mata, paru-paru, dan saluran pencernaan.

3. Bakteri leptospira

Selain virus, bakteri leptospira juga diduga menjadi penyebab dari kasus penyakit yang sedang melanda banyak anak di Indonesia saat ini. Adapun bakteri leptospira adalah penyebab Leptospirosis. Bakteri ini bisa ditularkan melalui kontak dengan urine tikus yang terinfeksi atau melalui air dan makanan yang terkontaminasi. 

Selain ketiga virus dan bakteri di atas, menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta, gangguan ginjal akut misterius pada anak diduga juga berkaitan dengan infeksi sejumlah virus dan bakteri berikut:

  • Parainfluenza
  • Multisystem Inflammatory Syndrome Children (Mis-c) atau long COVID-19, yaitu komplikasi COVID-19 yang terjadi pada anak-anak. 
  • Virus Cytomegalovirus (CMV), kelompok virus herpes.
  • Virus HSV, virus herpes simplex.
  • Bocavirus, virus baru di paru-paru.
  • Legionella, bakteri penyebab legionellosis. 
  • Shigella, infeksi bakteri yang terjadi di saluran pencernaan.
  • Bakteri Escherichia coli (E. coli).

Karena penyebabnya masih belum dipastikan, orang tua dianjurkan untuk waspada terhadap gagal ginjal akut yang bisa menyerang anak. Salah satu cara mewaspadainya adalah dengan mendorong anak untuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Contohnya seperti rajin cuci tangan, banyak mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, tidak jajan sembarangan, minum air matang, dan pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap.

Selain itu, bila anak mengalami gejala, seperti demam, muntah, penurunan frekuensi buang air kecil, segera periksakan Si Kecil ke dokter. Ibu bisa memeriksakan kesehatan sang buah hati dengan buat janji medis di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Liputan 6. Diakses pada 2022. Kemenkes Teliti 3 Jenis Virus dan Bakteri Terkait Gangguan Ginjal Akut Misterius.
Kontan. Diakses pada 2022. Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal Capai 206 Kasus di 20 Provinsi.
Kompas. Diakses pada 2022. Penjelasan Lengkap Kemenkes Setop Obat Sirup atau Cair untuk Sementara
Sehat Negeriku. Diakses pada 2022. Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Meningkat, Orang Tua Diminta Waspada

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan