Ketahui 3 Gejala Afasia yang Bisa Tiba-Tiba Muncul
“Afasia adalah salah satu masalah yang dapat membuat pengidapnya kesulitan untuk berkomunikasi akibat adanya gangguan di otak. Nah, ada beberapa gejala dari afasia yang dapat muncul secara tiba-tiba saat seseorang mengidapnya.”
Halodoc, Jakarta – Pendengaran adalah salah satu bagian tubuh yang yang sangat penting untuk dijaga kesehatannya karena fungsinya yang vital. Namun, kamu mungkin saja mengalami masalah pendengaran bukan karena kerusakan pada telinga, tetapi pada otak. Nah, gangguan ini disebut juga dengan afasia.
Penyakit ini dapat terjadi dengan tiba-tiba tanpa adanya pertanda apapun sebelumnya. Maka dari itu, penting untuk mengetahui gejala afasia yang dapat dirasakan, sehingga penanganan dini dapat segera dilakukan. Untuk mengetahui lebih lengkapnya tentang gejala yang timbul, baca ulasan berikut!
Baca juga: Sama-Sama Bikin Lupa, Ini Bedanya Amnesia, Demensia, dan Alzheimer
Berbagai Gejala Afasia yang Terjadi Secara Tiba-Tiba
Afasia adalah gangguan yang dihasilkan akibat kerusakan pada area otak yang berhubungan dengan bahasa. Gangguan ini dapat menyebabkan seseorang sulit untuk berkomunikasi, seperti berbicara, membaca, menulis, hingga memahami bahasa. Seseorang yang mengidap penyakit ini dapat mengalami penurunan kemampuan dari ringan hingga tidak bisa sama sekali berkomunikasi dalam bentuk apa pun.
Afasia biasanya terjadi secara tiba-tiba setelah stroke atau cedera kepala terjadi. Meski begitu, masalah ini juga dapat menyerang secara bertahap akibat tumor otak yang tumbuh dengan lambat atau penyakit yang bersifat degeneratif. Maka dari itu, penanganan dini agar masalah ini tidak menjadi lebih besar perlu dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengetahui beberapa gejalanya yang timbul secara tiba-tiba.
Faktanya, afasia dapat memengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda. Namun, kebanyakan pengidapnya akan kesulitan untuk mengekspresikan diri atau memahami segala hal yang didengar atau dibaca. Jika gangguan ini disebabkan oleh cedera otak mendadak, seperti stroke atau cedera kepala, gejalanya bisa muncul setelah kejadian tersebut.
Baca juga: Siapa Saja Orang yang Membutuhkan Terapi Wicara?
Nah, berikut adalah beberapa gejala afasia yang dapat terjadi secara mendadak menurut kategorinya:
1. Afasia Ekspresif
Seseorang yang mengalami gangguan ini dapat kesulitan untuk mengomunikasikan pikiran, ide, dan hal yang ingin disampaikan pada orang lain. Hal ini dapat memengaruhi ucapan, tulisan, gerakan, dan bahkan memengaruhi kegiatan sehari-hari saat beraktivitas. Beberapa gejala jika seseorang mengalami afasia ini adalah:
- Ucapan yang lambat dan terputus-putus atau kesulitan menyusun kalimat.
- Berusaha keras untuk mengeluarkan kata-kata tertentu.
- Hanya bisa menggunakan kata benda dan kata kerja dasar, seperti “mau minum”.
- Sering melakukan kesalahan pada ejaan atau tata bahasa.
- Mengucapkan kata yang salah tapi saling berkaitan.
2. Afasia Reseptif
Seseorang yang mengalami masalah ini dapat kesulitan untuk memahami hal-hal yang didengar atau baca. Pengidapnya mungkin kesulitan untuk memahami gerakan tubuh, gambar, dan angka. Dengan begitu, berbagai aktivitas harian yang perlu dilakukan akan terganggu. Namun, apa saja sih gejala dari afasia? Nah, berikut di antaranya:
- Kesulitan untuk memahami apa yang orang lain katakan.
- Kesulitan untuk memahami kata-kata tertulis.
- Kerap salah menafsirkan kata, gerak tubuh, atau gambar.
- Tidak sadar jika dirinya mengalami masalah untuk memahami yang orang lain katakan atau kesalahan bicara sendiri.
Baca juga: Penerapan Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Delirium
3. Afasia Terkait Demensia
Seseorang dengan demensia, seperti penyakit Alzheimer dan demensia vaskular, lebih rentan alami afasia tahap ringan. Hal ini dapat membuatnya kesulitan untuk menemukan kata yang tepat dan mengingat nama orang meski sangat mengenalnya. Pengidap gangguan ini mengenal orang yang dimaksud tetapi kesulitan untuk mengingatnya.
Nah, itulah beberapa gejala dari afasia yang dibagi berdasarkan kategori atau penyebabnya. Dengan mengetahui berbagai gejala ini, bukan hanya penanganan dini yang bisa dilakukan tetapi juga mengetahui kemungkinan yang menjadi penyebabnya. Maka dari itu, jika kamu mengalami stroke, cedera kepala, atau demensia, ada baiknya rutin untuk memeriksakan diri.
Kamu bisa melakukan pemeriksaan terkait penyakit ini di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Untuk melakukannya, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc dan dapat memilih lokasi dan waktu yang sesuai dengan keinginan. Maka dari itu, jangan ragu lagi untuk mengunduh aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Aphasia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Aphasia.
NHS. Diakses pada 2021. Aphasia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan