Ketahui 2 Fungsi Organ Pankreas pada Tubuh Manusia

9 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Oktober 2024

Pankreas memiliki fungsi penting untuk metabolisme dan sistem pencernaan.

Ketahui 2 Fungsi Organ Pankreas pada Tubuh ManusiaKetahui 2 Fungsi Organ Pankreas pada Tubuh Manusia

DAFTAR ISI

  1. Fungsi Pankreas
  2. Masalah Kesehatan pada Pankreas
  3. Berbagai Penanganan pada Gangguan Pankreas
  4. Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gangguan Pankreas 

Pankreas terletak pada bagian belakang rongga perut dengan ukuran panjang sekitar 12 sampai 18 sentimeter.

Sama seperti organ lain pada tubuh, organ satu ini juga bisa mengalami masalah kesehatan karena berbagai faktor. 

Jika kerja pankreas terganggu atau organ mengalami kerusakan, tentu akan muncul masalah pada sistem pencernaan dan gangguan kesehatan lain.

Yuk, kenali lebih lanjut fungsi organ ini!

Fungsi Pankreas

Pankreas yang sehat menghasilkan bahan kimia dalam jumlah yang tepat dan waktu yang tepat untuk mencerna makanan yang kamu konsumsi.

Fungsi pankreas sendiri terbagi menjadi dua, yaitu fungsi eksokrin dan endokrin. 

Berikut penjelasan lengkap dari setiap fungsinya: 

1. Fungsi eksokrin

Tidak hanya pankreas, kelenjar eksokrin juga terdapat pada banyak area tubuh lainnya, seperti kelenjar keringat pada kulit, kelenjar eksokrin pada lambung dan usus, dan kelenjar air liur pada mulut. 

Pankreas memiliki peran untuk membuat enzim pencernaan yang selanjutnya akan dibawa menuju ke saluran cerna.

Setiap enzim memiliki fungsinya masing-masing, yaitu: 

Lipase

Enzim ini bekerja sama dengan cairan empedu dari organ hati untuk memecah lemak dalam makanan.

Ketika tubuh tidak memiliki cukup lipase, tubuh akan kesulitan menyerap lemak dan vitamin penting yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K.

Protease

Enzim ini bertugas untuk memecah protein dalam makanan dan membantu melindungi pencernaan dari kuman yang mungkin hidup pada usus.

Protein yang tidak tercerna dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. 

Amilase

Enzim ini memiliki tugas utama memecah pati menjadi gula yang selanjutnya akan menjadi energi untuk tubuh.

Jika tubuh tidak memiliki cukup amilase, kamu mungkin mengalami diare akibat karbohidrat yang tidak tercerna.

Saat makanan masuk ke perut, cairan pankreas akan dilepaskan ke sistem saluran yang berujung pada saluran pankreas utama (duktus).

Duktus pankreas bergabung dengan saluran empedu umum untuk membentuk ampula Vater yang terletak pada bagian pertama dari usus kecil (duodenum). 

Cairan pankreas dan empedu yang keluar ke duodenum kemudian digunakan untuk membantu tubuh mencerna lemak, karbohidrat, dan protein.

2. Fungsi endokrin

Komponen endokrin pankreas terdiri dari sel pulau kecil (pulau Langerhans) yang membuat dan melepaskan hormon penting ke aliran darah.

Dua hormon yang paling utama adalah insulin dan glukagon. 

Insulin bertindak untuk menurunkan gula darah dan glukagon bertugas untuk meningkatkan gula darah.

Menjaga kadar gula darah tetap seimbang menjadi hal yang sangat penting untuk fungsi organ utama, termasuk otak, hati, dan ginjal.

Nah, berikut fungsi-fungsi hormon yang dihasilkan oleh pankreas:

Insulin

Hormon ini terbentuk dalam sel pankreas bernama sel beta. Sel tersebut membentuk sekitar 75 persen dari sel hormon pankreas.

Tanpa insulin yang cukup, kadar gula dalam darah dapat meningkat yang mungkin menjadi pertanda penyakit kencing manis atau diabetes.

Glukagon

Sel alfa membentuk sekitar 20 persen sel pada pankreas, salah satunya menghasilkan glukagon.

Jika gula darah terlalu rendah, glukagon akan membantu meningkatkannya dengan cara mengirimkan pesan ke organ hati untuk melepaskan cadangan gula yang tersimpan.

Gastrin dan amylin

Gastrin terbentuk pada sel G dalam perut, tetapi beberapa juga dibuat dalam pankreas.

Hormon ini merangsang perut untuk membuat asam lambung. Sedangkan amylin terbentuk dalam sel beta dan berfungsi untuk membantu mengontrol nafsu makan serta pengosongan perut.

Masalah Kesehatan pada Pankreas

Pankreas yang berada dalam kondisi sehat akan bisa membuat hormon dan enzim dalam waktu dan jumlah yang sesuai ketika kamu makan.

Akan tetapi, apabila terjadi gangguan pada fungsinya, maka organ ini tidak bisa membuat enzim untuk pencernaan atau hormon insulin lebih optimal.  

Kondisi ini bisa mengakibatkan munculnya beberapa gangguan kesehatan, termasuk penyakit kencing manis dan intoleransi makanan.

Selain itu, kelainan yang terjadi dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti penurunan berat badan, nafsu makan berkurang, mual, muntah, diare, dan feses yang berlemak. 

Adapun masalah kesehatan yang mungkin terjadi, antara lain: 

1. Pankreatitis

Pankreatitis adalah penyakit yang muncul saat organ pankreas mengalami peradangan dan rusak, sehingga tidak bisa melakukan fungsinya dengan optimal. 

Para ahli masih belum mengetahui apa yang menjadi penyebabnya, tetapi kelainan ini lebih berisiko menyerang seseorang dengan batu empedu atau mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan. 

Pankreatitis bisa terjadi secara akut maupun kronis. Jika terjadi secara mendadak dan bisa membaik dalam beberapa minggu, maka sifatnya akut.

Namun, apabila tidak segera mendapat penanganan, kelainan ini bisa menetap sampai berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. 

Akibatnya, bukan tidak mungkin organ pankreas mengalami kerusakan permanen. Supaya kamu lebih waspada,  Kenali Tanda dan Gejala Pankreatitis Akut yang Sering Diabaikan.

2. Kanker pankreas

Kanker pankreas adalah penyakit yang membahayakan nyawa, sebab gejala awalnya yang tidak terlihat jelas.

Mayoritas pengidap kanker ini bahkan tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga kanker baru terdeteksi ketika sudah berada pada stadium lanjut atau lebih parah. 

Sampai sekarang, ahli juga masih belum tahu apa yang menjadi penyebab kanker pankreas.

Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami penyakit ini, seperti genetik, adanya riwayat penyakit kencing manis dan pankreatitis kronis, obesitas, dan kebiasaan buruk mengonsumsi minuman alkohol. 

Gejala awal kanker pankreas acap kali mirip dengan pankreatitis kronis. Oleh sebab itu, ketahui, Beda Pankreatitis Kronis dan Kanker Pankreas.

3. Diabetes tipe 1 dan tipe 2

Ketika mengidap diabetes tipe 2, tubuh tidak memakai insulin dengan baik karena terjadi resistensi insulin. Akibatnya, kadar gula darah meningkat dan sulit dikendalikan.

Apabila tidak segera mendapat penanganan atau tidak mendapat penanganan yang benar, kelainan ini bisa membuat pankreas tidak bisa membuat insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. 

Sementara itu, penyakit diabetes tipe 1 muncul ketika sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel pankreas yang sehat dan normal yang memproduksi insulin.

Kondisi ini mengakibatkan tubuh kesulitan membentuk insulin dan mengendalikan kadar gula darah.

Inilah sebabnya, pengidap kelainan ini memerlukan suntikan insulin sepanjang hidupnya. 

4. Fibrosis kistik

Kistik fibrosis terjadi karena masalah genetik yang membuat paru-paru dan pankreas mengalami kelainan.

Kondisi ini dapat memicu banyak gangguan pada pencernaan, pernapasan, dan meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit kencing manis. 

5. Tumor islet pancreas dan pembesaran pancreas

Masalah kesehatan lain pada pankreas yaitu tumor sel islet pankreas.

Ini adalah suatu kondisi yang membuat pembentukan hormon naik dengan signifikan, organ pankreas membesar. 

Beberapa kondisi tidak memerlukan penanganan karena tidak mengganggu fungsi pankreas, tetapi ada pula yang memerlukan penanganan segera karena efek dari suatu penyakit. 

6. Pseudokista pankreas

Pseudokista adalah rongga yang berisi cairan dan bisa muncul setelah seseorang mengalami pankreatitis.

Penanganan pseudokista pankreas umum dengan tindakan bedah, tetapi ada pula kondisi yang membaik dengan sendirinya. 

Setiap masalah kesehatan mungkin menunjukkan gejala yang berbeda.

Namun, tetap ada gejala umum yang mungkin muncul ketika seseorang mengalami gangguan pada pankreas. 

Berbagai Penanganan pada Gangguan Pankreas

Pengobatan pada gangguan pankreas umumnya menyesuaikan dengan kondisi seberapa parah pengaruhnya pada tubuh pasien.

Beberapa prosedur penanganan yang dapat dilakukan oleh dokter antara lain:

1. Pemberian Obat Antibiotik

Pada pengidap gangguan pankreatitis akut, pankreas akan menjadi rentan terkena infeksi, yang bisa memperburuk kondisi dan menyebar ke organ lain. 

Pemberian antibiotik berfungsi untuk membasmi bakteri penyebab infeksi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

2. Penambahan Enzim Pankreas

Pasien dengan kondisi seperti fibrosis kistik, intoleransi makanan, atau kekurangan nutrisi sering kali memerlukan tambahan enzim pankreas.

Enzim pankreas tambahan ini diberikan melalui suplemen yang biasanya diminum bersama makanan. 

Suplemen ini mengandung enzim-enzim penting, seperti amilase (untuk karbohidrat), lipase (untuk lemak), dan protease (untuk protein).

Ketika sampai di usus, enzim ini bekerja seperti enzim alami pankreas, memecah nutrisi sehingga bisa diserap tubuh.

Dengan cara ini, tubuh tetap bisa menyerap nutrisi dengan lebih efisien meski pankreas tidak berfungsi optimal.

3. Terapi Insulin

Untuk pasien dengan gangguan pankreas kronis, dianjurkan melakukan prosedur terapi insulin.

Insulin akan diberikan melalui suntikan ke jaringan lemak, biasanya di area perut atau lengan atas. 

Terapi ini umumnya ditujukan untuk pasien diabetes tipe 1 atau mereka dengan diabetes tipe 2 yang sudah tidak merespon obat oral.

Suntikan insulin bertujuan menurunkan dan menstabilkan kadar gula darah.

4. Prosedur Drainase

Prosedur draine untuk pengidap gangguan pankreas, seperti pseudokista, dilakukan untuk mengeluarkan cairan atau nanah yang menumpuk di pankreas. 

Dalam prosedur ini, dokter memasukkan jarum dan selang kecil melalui perut menuju kista. 

Selang ini membantu mengalirkan cairan atau nanah ke luar tubuh atau ke rongga seperti usus, sehingga kista menyusut dan nyeri berkurang.

5. Reseksi untuk Kanker Pankreas

Prosedur ini berupa operasi pengangkatan bagian pankreas yang terkena kanker, serta organ di sekitarnya yang mungkin terkena, seperti kandung empedu, sebagian usus halus, atau jaringan lainnya. 

Tujuan operasi ini adalah untuk mengangkat sel kanker sebanyak mungkin agar tidak menyebar. 

Kadang, kemoterapi juga akan diberikan setelahnya untuk memastikan sel kanker benar-benar hilang.

6. Operasi Pseudokista

Untuk pseudokista, prosedur dapat dilakukan melalui pembedahan terbuka (laparotomi) atau dengan teknik laparoskopi. 

Laparotomi melibatkan sayatan vertikal besar di perut, sementara laparoskopi dilakukan dengan beberapa sayatan kecil menggunakan alat berkamera.

7. Transplantasi Pankreas

Pada kasus pankreatitis berat, diabetes, atau kerusakan pankreas parah, transplantasi pankreas bisa dilakukan.

Pasien yang membutuhkan prosedur ini akan menunggu donor pankreas yang sesuai sebelum menjalani transplantasi.

Itulah berbagai prosedur pengobatan terhadap gangguan pankreas yang dapat dilakukan oleh pihak medis profesional. 

Perlu diingat bahwa gangguan pankreas berpotensi memicu komplikasi yang berbahaya, sehingga kondisi ini harus segera diperiksakan pada dokter agar dapat ditangani dengan tepat.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gangguan Pankreas 

Jika kamu merasakan gejala gangguan pankreas, sebaiknya jangan tunda untuk menghubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc.

Nah, berikut ini terdapat beberapa rekomendasi dokter spesialis penyakit dalam yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun.

Mereka juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani, ini daftarnya: 

1. dr. Raymond Sebastian Sp.PD, KGEH

Rekomendasi dokter lain bisa kamu hubungi, yaitu dr. Raymond Sebastian Sp.PD, KGEH  yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara pada 2002 dan Universitas Indonesia pada 2011. 

Ia berpraktik di Jakarta Barat dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 9911401316069101.

Dengan pengalaman selama 22 tahun, dr. Raymond Sebastian Sp.PD, KGEH memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait penyakit dalam, terutama yang berhubungan dengan gangguan pankreas.

Chat dr. Raymond Sebastian Sp.PD, KGEH mulai dari Rp 200.000,- di Halodoc

2. dr. Hendra Koncoro M.Biomed, Sp.PD-KGEH

Pilihan selanjutnya, yaitu dr. Hendra Koncoro M.Biomed, Sp.PD-KGEH yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya pada 2009 dan Universitas Udayana pada 2016.

Ia berpraktik di Jakarta Pusat dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 511140100421093737.

Dengan pengalaman selama 15 tahun, dr. Hendra Koncoro M.Biomed, Sp.PD-KGEH memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait gangguan pankreas.

Chat dr. Hendra Koncoro M.Biomed, Sp.PD-KGEH mulai dari Rp 215.000,- di Halodoc.

Itulah berbagai daftar dokter spesialis yang bisa membantu kamu mengatasi gangguan pankreas.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi HalodocHubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Referensi
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2024. The Digestive Process: What Is the Role of Your Pancreas in Digestion?.
Columbia Surgery. Diakses pada 2024. The Pancreas and Its Functions.
Pezzilli, R., et al. Diakses pada 2024. Pancreatic Enzyme Replacement Therapy in Pancreatic Cancer.
WebMD. Diakses pada 2024. Pancreatitis.