Ketahui 11 Penyebab Terjadinya Bronkiektasis
Halodoc, Jakarta - Kalau kamu mengira masalah paru-paru hanya menyoal asma, pneumonia, atau TBC saja, rasanya kurang tepat. Sebab, organ yang satu ini bisa juga mengalami serangan dari penyakit lainnya, misalnya bronkiektasis.
Penyakit ini merupakan kondisi yang ditandai dengan batuk berdahak, disertai lendir berwarna hijau-kekuningan secara berlebihan. Kok bisa? Bronkiektasis disebabkan oleh peradangan kronis dan infeksi dari saluran pernapasan besar di paru-paru (pipa bronkus). Nah, hal ini ujung-ujungnya bisa menyebabkan kerusakan ireversibel dan pelebaran yang abnormal.
Lantas, apa sih yang bisa menyebab kondisi ini?
Baca juga: Jangan Remehkan Infeksi Paru-Paru Penyebab Kematian Ketiga Terbesar di Dunia
Bisa Dipicu Banyak Masalah Kesehatan
Pada dasarnya banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya bronkiektasis. Bronkiektasis ini sendiri terjadi karena kerusakan bronkus yang diperparah oleh infeksi. Awas, infeksi pada pengidap bronkiektasis bisa meningkatkan risiko terserang infeksi paru-para. Bahkan, bisa membuat bronkus semakin meradang dan melebar.
Bronkiektasis dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori fibrosis kistik dan, non-fibrosis kistik. Fibrosis disebabkan oleh kelainan genetik. Sementara itu non-fibrosis kistik bisa disebabkan banyak hal. Misalnya:
-
Fungsi sistem imun yang abnormal;
-
Penyakit inflamasi pada usus (inflammatory bowel disease);
-
Penyakit autoimun;
-
Aspirasi (isi lambung secara tak sengaja masuk ke dalam paru-paru);
-
Penyakit jaringan ikat seperti rheumatoid arthritis, penyakit Crohn, dan sindrom Sjogren;
-
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK);
-
Defisiensi alfa 1-antitripsin;
-
HIV;
-
Alergi;
-
Infeksi paru-paru, seperti karena pertusis atau tuberkulosis; dan
-
Menghirup objek asing atau makanan.
Bronkiektasis merupakan salah satu keluhan kesehatan yang umum terjadi. Dalam kebanyakan kasus, penyakit ini lebih banyak dialami wanita ketimbang pria. Penyebabnya sudah diketahui, bagaimana gejalanya?
Baca juga: Waspadai 5 Penyakit Paru yang Umum Terjadi
Dari Batuk kronik Hingga Nyeri Dada
Sebenarnya gejala dari bronkiektasis ini butuh waktu berbulan-bulan atau tahunan untuk dapat berkembang. Gejala utamanya yang paling kentara adalah batuk berdahak (berwarna bening, kuning pucat, atau kuning kehijauan) yang tak mereda meski telah diobati. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami hal ini. Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, bronkiektasis juga bisa saja menimbulkan sederet gejala lainnya pada pengidapnya. Contohnya:
-
Batuk kronik harian;
-
Sesak napas;
-
Suara mengi ketika bernapas;
-
Napas pendek dan cepat;
-
nyeri pada daerah dada;
-
Batuk dengan mengeluarkan dahak yang sangat kental setiap hari;
-
Penurunan berat badan;
-
Kelelahan;
-
Perubahan struktur pada jari dan kuku menjadi lebih cembung (clubbing finger);
-
Infeksi saluran pernapasan berulang; dan
-
Mudah merasa lelah.
Bronkiektasis juga bisa saja menyebabkan infeksi paru-paru. Bila pengidapnya mengalami kondisi ini, bisa saja dirinya mengalami gejala seperti:
-
Demam di atas 38 derajat Celsius;
-
Kulit dan bibir tampak kebiruan (sianosis);
-
Napas lebih cepat (lebih dari 25 kali per menit); dan
-
Nyeri dada parah yang membuat sulit bernapas.
Memiliki keluhan pada paru-paru atau keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan