Kesulitan Bernapas pada Ibu Hamil, Apa Penyebabnya?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 Juli 2021
Kesulitan Bernapas pada Ibu Hamil, Apa Penyebabnya?Kesulitan Bernapas pada Ibu Hamil, Apa Penyebabnya?

“Kesulitan bernapas adalah kondisi yang umum dialami banyak wanita selama kehamilan. Hal itu sebenarnya normal dan biasanya disebabkan oleh perubahan yang terjadi akibat kehamilan. Namun, kesulitan bernapas pada ibu hamil juga bisa disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius dan memerlukan perawatan segera.”

Halodoc, Jakarta – Banyak wanita mengalami kesulitan bernapas pada satu waktu tertentu selama kehamilan. Hal itu terjadi bukan hanya disebabkan karena rasa semangat ibu saja akan adanya sang buah hati dalam perut ibu.

Meskipun tidak biasa, kesulitan bernapas saat hamil sebenarnya normal karena rahim ibu semakin mengembang ke atas dan tubuh ibu beradaptasi dengan perubahan hormonal. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi tersebut juga bisa menandakan komplikasi serius, seperti pneumonia atau pembekuan darah.

Oleh karena itu, ibu hamil perlu tahu apa saja penyebab kesulitan bernapas saat hamil agar ibu bisa mewaspadai setiap gejala yang mencurigakan dan mencari pertolongan medis tepat waktu.

Baca juga: Sesak Napas Saat Hamil, Benarkah Bisa Sebabkan Kematian?

Penyebab Kesulitan Bernapas saat Hamil

Meskipun kesulitan bernapas adalah gejala umum kehamilan, terkadang dokter tidak bisa menentukan satu penyebab tunggalnya. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pertumbuhan rahim hingga perubahan detak jantung.

Beberapa wanita mungkin bisa segera menyadari perubahan dalam pernapasan mereka, sementara yang lain baru menyadarinya saat trimester kedua dan ketiga. Berikut adalah penyebab kesulitan bernapas selama kehamilan:

  • Trimester Pertama

Tidak perlu menunggu sampai janin bertumbuh besar dulu untuk menyebabkan perubahan pernapasan pada wanita hamil.

Tahukah ibu bahwa diafragma, pita jaringan otot yang memisahkan jantung dan paru-paru dari perut, bertambah sebanyak 4 sentimeter selama trimester pertama kehamilan. Gerakan diafragma membantu paru-paru terisi udara. Hal ini bisa menyebabkan ibu hamil tidak bisa menarik napas dalam-dalam.

Selain perubahan pada diafragma, kesulitan bernapas pada awal kehamilan bisa disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron. Pada trimester pertama, ibu mungkin sulit bernapas karena tubuh ibu sedang menyesuaikan diri dengan tingkat hormon yang baru. Gejala ini mungkin bisa menghilang setelah beberapa minggu, tapi kemudian bisa muncul kembali selama trimester kedua atau ketiga.

  • Trimester Kedua

Pada trimester kedua, ibu hamil mungkin bisa mengalami kesulitan bernapas yang lebih terasa. Rahim yang semakin berkembang adalah penyebab umum dari kondisi ini. Namun, beberapa perubahan dalam cara jantung berfungsi juga bisa menyebabkan sulit bernapas.

Jumlah darah dalam tubuh wanita meningkat secara signifikan selama kehamilan. Jantung harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah ini ke seluruh tubuh dan ke plasenta. Nah, meningkatnya beban kerja pada jantung inilah yang membuat ibu hamil sulit bernapas.

  • Trimester Ketiga

Selama trimester ketiga, pernapasan ibu hamil mungkin bisa menjadi lebih mudah atau lebih sulit, tergantung pada posisi kepala bayi yang sedang berkembang.

Sebelum bayi mulai berputar dan jatuh ke dalam panggul, kepala bayi mungkin terasa seperti berada di bawah tulang rusuk dan menekan diafragma. Hal ini bisa menyebabkan ibu hamil sulit bernapas. Menurut National Women’s Health Resource Center, jenis kesulitan bernapas ini biasanya terjadi antara minggu ke-31 dan 34.

Baca juga: 5 Cara untuk Mengatasi Sesak Napas pada Ibu Hamil

Penyebab yang Perlu Diwaspadai

Bila ibu mengalami kesulitan bernapas yang parah selama kehamilan, sebaiknya segera temui dokter untuk memeriksakan diri. Selain perubahan tubuh terkait kehamilan, kondisi medis tertentu juga bisa menyebabkan ibu hamil sulit bernapas. Kondisi medis tersebut, antara lain:

  • Asma

Kehamilan bisa memperburuk gejala asma yang sudah diidap ibu hamil sebelumnya. Ibu hamil yang mengidap asma perlu mendiskusikan pada dokter tentang perawatan asma yang aman selama kehamilan, seperti inhaler atau obat-obatan.

  • Kardiomiopati Peripartum

Ini adalah jenis gagal jantung yang bisa terjadi selama kehamilan atau segera setelah melahirkan. Gejalanya meliputi pembengkakan pada pergelangan kaki, tekanan darah rendah, kelelahan, dan jantung berdebar.

Banyak wanita hamil sering mengira gejala tersebut berkaitan dengan kehamilan, padahal itu adalah pertanda kondisi serius yang perlu mendapatkan perawatan segera.

  • Emboli Paru

Emboli paru terjadi ketika gumpalan darah tersangkut di arteri di paru-paru. Hal ini bisa secara signifikan mempengaruhi pernapasan dan menyebabkan batuk, nyeri dada, dan sesak napas.

Baca juga: Hati-Hati, Dampak Edema Paru pada Ibu Hamil

Itulah beberapa kemungkinan penyebab kesulitan bernapas pada ibu hamil. Bila gejala pernapasan yang ibu alami cukup parah atau mencurigakan, ada baiknya segera periksakan diri ke dokter.

Sekarang, ibu hamil bisa berobat ke dokter dengan mudah dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Caranya, tinggal buat janji saja di rumah sakit pilihan ibu lewat aplikasi dan ibu bisa menemui dokter tanpa perlu antre. Yuk, download aplikasinya segera di App Store dan Google Play.

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. Causes of shortness of breath during pregnancy
Parents. Diakses pada 2021. Shortness of Breath During Pregnancy: When Should I Worry?.