Kesetaraan Gender di Program KB, Suami Juga Bisa Kontribusi
“Salah satu aspek yang sering kali diabaikan dalam pembicaraan tentang kesetaraan gender adalah program KB atau Keluarga Berencana. Meskipun KB menjadi tanggung jawab bersama antara suami dan istri, namun dalam praktiknya, beban tanggung jawab cenderung lebih banyak jatuh pada wanita.”

Halodoc, Jakarta – Kesetaraan gender adalah sebuah konsep penting dalam pembangunan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini melibatkan pengakuan dan perlakuan yang sama terhadap laki-laki dan perempuan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam program perencanaan keluarga atau KB. Program KB di Indonesia telah berjalan selama beberapa dekade dan telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
Namun, masih banyak tantangan dan rintangan dalam mencapai kesetaraan gender dalam program KB, di mana suami juga bisa berkontribusi secara signifikan. Kamu juga bisa membaca artikel mengenai Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Memulai Program KB, untuk dapat mempersiapkan lebih matang.
Kontribusi Suami dalam Program KB
Beberapa tindakan suami sebagai bentuk kontribusi suami, seperti:
1. Berpartisipasi dalam diskusi tentang KB
Langkah pertama untuk suami berkontribusi dalam program KB adalah dengan berpartisipasi dalam diskusi tentang KB bersama pasangan. Keduanya harus sama-sama menentukan jenis kontrasepsi yang tepat untuk digunakan.
Melakukan diskusi tentang KB sebagai bentuk saling menghargai pendapat masing-masing dan menjalin komunikasi yang baik. Dengan berpartisipasi dalam diskusi ini, suami dapat memastikan bahwa tanggung jawab dalam program KB tidak hanya jatuh pada istrinya.
2. Mendukung pasangan dalam program KB
Suami juga dapat memberikan dukungan pada istri dalam program KB. Dukungan suami dapat berupa memilih dan menggunakan jenis kontrasepsi yang tepat.
Suami juga dapat membantu istri untuk mengambil obat kontrasepsi pada waktu yang tepat, memeriksa tanggal kadaluarsa, dan mengingatkan jika ada pengambilan obat. Ini akan membantu meringankan beban tanggung jawab dari istri dalam program KB.
3. Mempelajari dan memahami efek samping kontrasepsi
Suami juga harus mempelajari dan memahami efek samping kontrasepsi yang pasangannya pilih. Beberapa jenis kontrasepsi dapat menimbulkan efek samping tertentu yang dapat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan pasangan. Dengan memahami efek samping ini, suami dapat membantu istri mengatasi masalah yang mungkin timbul akibat penggunaan kontrasepsi.
4. Mendukung pasangan dalam mengatasi efek samping kontrasepsi
Jika pasangan mengalami efek samping dari penggunaan kontrasepsi, suami dapat memberikan dukungan dalam mengatasi masalah ini. Misalnya, jika istri mengalami sakit kepala atau mual karena penggunaan pil KB, suami dapat membantu dengan memasak makanan yang sehat dan memastikan istri tetap cukup istirahat. Dukungan seperti ini akan membantu pasangan melewati masa transisi dan terus mempertahankan program KB.
5. Berpartisipasi dalam program KB
Suami juga dapat berpartisipasi dalam program KB dengan melakukan pengambilan keputusan tentang penggunaan metode kontrasepsi oleh pasangan.
Selain itu, suami juga dapat membantu mengatur jadwal kunjungan ke pusat KB atau mengambil obat kontrasepsi. Dengan berpartisipasi dalam program KB, suami dapat membantu memastikan bahwa tanggung jawab dalam program.
Suami juga perlu catat, Ini Tanda Istri Kecewa dengan Sikap Suami.
Mengenal Program KB untuk Pria
Kontrasepsi selalu tertuju untuk wanita, padahal pria juga dapat menggunakan kontrasepsi sebagai bagian dari program KB. Program KB pria dapat terlaksana dengan mempertimbangkan efek samping dari meminum pil KB wanita.
Nah berikut adalah jenis-jenis alat kontrasepsi pria:
1. Kondom
Kondom adalah salah satu jenis alat kontrasepsi pria yang paling terkenal. Kontrasepsi ini merupakan sarung tipis yang terbuat dari bahan lateks atau poliuretan yang dikenakan pada penis sebelum berhubungan seksual.
Kondom bekerja dengan cara menghalangi sperma untuk mencapai rahim wanita sehingga dapat mencegah kehamilan. Kondom juga dapat mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV, klamidia, dan gonore.
2. Vasektomi
Vasektomi adalah sebuah prosedur bedah ringan untuk memotong saluran semen pada pria sehingga sperma tidak dapat mencapai rahim wanita. Prosedur vasektomi biasanya memakan waktu sekitar 30 menit dan hanya memerlukan sedikit bius lokal.
Vasektomi merupakan metode kontrasepsi program KB yang permanen dan tidak dapat berbalik. Pria yang melakukan vasektomi masih bisa berhubungan seksual seperti biasa, tetapi mereka tidak akan lagi dapat membuahi sel telur.
3. Kapsul Kontrasepsi
Kapsul kontrasepsi adalah jenis alat kontrasepsi pria yang baru. Jenis kontrasepsi ini berisi hormon yang dapat menghambat produksi sperma. Kapsul kontrasepsi biasanya diminum setiap hari dan efektif dalam mencegah kehamilan sekitar 99 persen. Kapsul kontrasepsi juga dapat membantu mengatasi masalah kesuburan pada pria.
4. Gelembung kontrasepsi
Gelembung kontrasepsi adalah sebuah tabung yang terbuat dari bahan silikon yang diletakkan di dalam saluran ejakulasi. Jenis kontrasepsi ini bekerja dengan cara menghalangi sperma untuk mencapai rahim wanita sehingga dapat mencegah kehamilan dan dapat membantu mencegah penularan penyakit menular seksual.
5. Jangkar kontrasepsi
Jangkar kontrasepsi adalah sebuah jangkar kecil yang diletakkan di dalam saluran ejakulasi. Jenis program KB ini bekerja dengan cara membentuk penghalang bagi sperma sehingga tidak dapat mencapai rahim wanita dan juga tidak mengganggu aliran urin dan ejakulasi.
6. Pria kontrasepsi injeksi
Pria kontrasepsi injeksi adalah sebuah suntikan yang mengandung hormon progesteron. Dokter akan melakukan suntikan pada jangka waktu tertentu. Proses ini berguna untuk menghambat produksi sperma.
Dalam memperingati Hari Kesetaraan Gender untuk mengupayakan kesetaraan gender sebagai pendorong dalam memperoleh hak-hak dan kesempatan yang sama dalam berpartisipasi dalam berbagai hal, termasuk dalam program KB.
Jika kamu berencana untuk menerapkan program KB dan membutuhkan nasihat medis profesional, hubungi dokter tepercaya menggunakan aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Download Halodoc sekarang!
