Kerap Disamakan, Ini Perbedaan Tofu dengan Tahu
“Tahu dan tofu memiliki perbedaan dalam beberapa aspek, seperti proses pembuatan dan kandungan airnya. Namun, keduanya sama-sama dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan penting.”
Halodoc, Jakarta – Ketika mendengar kata “tahu” dan “tofu,” pada pandangan pertama kedua jenis makanan ini terlihat sama.
Terlebih lagi jika menilik kata dalam bahasa Inggris, “tahu” adalah tofu. Istilah tersebut merujuk pada segala macam jenis tahu.
Perbedaan tahu dan tofu hampir tak terlihat. Namun, meski sama-sama terbuat dari kedelai, dua makanan ini ternyata memiliki perbedaan. Mulai dari cara pengolahan hingga teksturnya.
Inilah Perbedaan Antara Tofu dan Tahu
Agar tidak salah dalam membeli, berikut adalah perbedaan antara tofu dan tahu dari beberapa aspek:
1. Perbedaan Proses Pembuatan
Pembuatan tofu berbeda dari tahu biasa, karena tidak melibatkan pengepresan kedelai selama proses pembuatannya.
Sebaliknya, susu kedelai dipadatkan dalam wadah terakhirnya, menghasilkan tekstur yang lembut.
Koagulasi [pemadatan] adalah salah satu tahap terpenting dalam pembuatan tofu.
Koagulasi adalah proses membekukan protein dan minyak dalam susu kedelai untuk membentuk tofu.
Untuk mencapai proses ini, produsen dapat menggunakan jenis koagulan.
Nah, ada tiga kategori utama koagulan yang sering produsen gunakan, yaitu garam, asam, dan enzim.
Koagulan ini bisa digunakan secara sendiri atau dalam kombinasi. Dalam pembuatan tahu, koagulan seperti kalsium sulfat atau GDL (Glucono Delta Lactone) adalah yang paling umum produsen gunakan.
Selain itu, bahan penggumpal untuk tofu berbeda dengan tahu biasa. Dalam pembuatannya, GDL atau Glucono Delta Lactone biasanya produsen gunakan dalam jumlah rendah, sekitar 0,2 – 0,3 persen dari jumlah susu kedelai yang digunakan.
Sementara itu, tahu biasa menggunakan GDL dalam jumlah yang lebih tinggi. Penggumpal untuk tahu biasa juga dapat menggunakan bahan penggumpal berupa asam asetat.
2. Tekstur yang Berbeda
Perbedaan tekstur terletak pada kepadatan dan pori-pori dalam strukturnya:
Tahu:
- Tahu memiliki tekstur yang lebih lembut dan berpori-pori.
- Konsistensinya agak empuk dan lebih mudah hancur ketika dipegang atau dimakan.
- Porositas tahu menyebabkan mudah menyerap berbagai bumbu dan saus saat dimasak.
- Tekstur tahu yang lembut membuatnya cocok untuk digunakan dalam hidangan yang memiliki kuah, seperti sup, sayur asem, atau cap cai.
Tofu:
- Memiliki tekstur yang lebih padat dan kenyal.
- Konsistensinya lebih kokoh dan tidak mudah hancur ketika dipegang atau dimakan.
- Struktur yang padat membuatnya lebih tahan terhadap pemanasan dan proses memasak.
- Sering digunakan dalam hidangan tumis, kari, atau sajian dengan saus kental.
Perbedaan ini berkaitan dengan proses pembuatan dan penggunaan koagulan yang berbeda.
Sebab, GDL yang produsen tofu gunakan dalam pembuatan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal dan padat.
Sedangkan tahu yang terbuat dari bahan koagulan lainnya cenderung memiliki tekstur yang lebih lembut dan berpori-pori.
3. Kandungan Air yang Berbeda
Jika melihat proses pembuatannya, tofu memiliki kandungan air yang lebih tinggi ketimbang tahu biasa.
Sebab, tofu tidak memerlukan pengepresan selama proses pembuatannya seperti pengolahan tahu biasa.
Sementara itu, tahu biasa telah melalui proses pengepresan yang mengurangi kadar airnya dan biasa produsen olah menjadi berbagai jenis.
Misalnya, tahu putih, tahu bulat, dan tahu kuning.
Manfaat Tahu dan Tofu bagi Kesehatan
Sudah menjadi rahasia umum kalau tahu dan tofu termasuk sebagai makanan sehat yang bisa memberikan manfaat.
Nah, berikut adalah sejumlah benefit keduanya bagi kesehatan:
1. Dapat Menjadi pilihan untuk Menurunkan Berat Badan
Tahu dan tofu adalah sumber protein nabati yang sangat baik. Keduanya rendah kalori dan lemak, menjadikannya pilihan yang baik untuk orang yang mencoba menurunkan berat badan.
Namun, tak hanya kedua jenis olahan kedelai tersebut, nyatanya masih ada makanan sumber protein nabati lain yang sama baiknya.
Yuk, ketahui informasinya dalam artikel: Inilah Makanan yang Mengandung Protein Nabati.
2. Sumber Nutrisi yang Baik
Keduanya juga dapat menjadi sumber kalsium, zat besi, dan magnesium yang baik.
Selain itu, keduanya adalah sumber serat makanan yang sangat baik. Menariknya, tofu segar mengandung isoflavon.
Isoflavon adalah senyawa yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol berbahaya.
Tahu juga mengandung senyawa yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
3. Baik untuk Pengidap Diabetes
Selain itu, kedua produk tersebut merupakan pilihan yang sangat baik bagi pengidap diabetes atau penyakit gula.
Sebab, baik tofu dan tahu, sama-sama rendah gula dan kalori dan tidak meningkatkan kadar gula darah.
Pengidap penyakit gula juga dapat mengolah tahu menjadi sejumlah hidangan lezat.
Yuk, ketahui informasinya pada artikel: Resep Sehat: Olahan Tahu yang Rendah Lemak dan Lezat.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan antara tofu dan tahu. Mengingat keduanya memiliki manfaat bagi kesehatan, tidak ada salahnya memasukannya sebagai pilihan menu sehari-hari.
Khususnya jika kamu atau orang tua ada yang mengidap penyakit kronis seperti penyakit gula.
Namun, jika setelah mengonsumsi tahu kamu merasakan gejala keracunan seperti mual dan muntah, segera hentikan konsumsi.
Penting untuk segera memeriksakan kondisi ke dokter. Cek rekomendasi dokter terbaik dari aplikasi Halodoc.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. What Is Tofu, and Is It Healthy?
Food Sense. Diakses pada 2023. Tofu vs. Bean Curd: What Is The Difference?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan