Halodoc, Jakarta – Kemoterapi dan fisioterapi adalah dua prosedur kesehatan dengan tujuan dan cara kerja yang berbeda. Namun, keduanya dilakukan oleh profesional yang ahli di bidangnya.

Salah satu perbedaan terletak dari segi pengertian. Kemoterapi adalah perawatan kesehatan yang dilakukan menggunakan bahan kimia untuk membunuh pertumbuhan sel abnormal (kanker) di dalam tubuh.

Sementara fisioterapi adalah prosedur untuk membantu memulihkan gerakan dan fungsi tubuh setelah terkena cedera, sakit, atau cacat. Langkah ini juga dapat membantu mengurangi risiko cedera di masa depan.

Perbedaan dari Segi Tujuan

Kemoterapi 

Adapun tujuan kemoterapi, meliputi:

• Pengobatan utama penyakit kanker. Prosedur ini juga bisa digunakan sebagai satu-satunya teknik penyembuhan.
• Pengobatan penunjang setelah pembedahan. Tujuannya untuk membunuh sel kanker yang masih tertinggal dalam tubuh.
• Perawatan untuk mengecilkan ukuran tubuh sebelum pembedahan dan terapi radiasi. Prosedurnya disebut dengan terapi neoadjuvant.
• Perawatan untuk meringankan tanda dan gejala kanker. Prosedurnya disebut dengan kemoterapi paliatif.
• Perawatan sebelum melakukan prosedur transplantasi sumsum tulang belakang.
• Perawatan untuk membantu mengontrol sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, seperti pada pengidap lupus dan rheumatoid arthritis.

Fisioterapi

Fisioterapi dapat meningkatkan aktivitas fisik sekaligus membantu mencegah cedera lebih lanjut. Prosedur ini dilakukan untuk mengatasi beberapa keluhan pada:

• Tulang, sendi, dan jaringan lunak, seperti sakit punggung, sakit leher, sakit bahu serta cedera olahraga.
• Otak atau sistem saraf, seperti masalah gerakan akibat stroke, multiple sclerosis (MS), atau penyakit Parkinson.
• Jantung dan sirkulasi, seperti rehabilitasi setelah terkena serangan jantung.
• Paru-paru dan pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan fibrosis kistik.

Perbedaan dari Segi Prosedur

Kemoterapi

Prosedur kemoterapi dilakukan dengan pemberian obat kemoterapi dalam berbagai cara, seperti:

• Infus ke pembuluh darah (intravena). Caranya dengan memasukkan tabung yang dilengkapi dengan selang dan jarum ke pembuluh darah di lengan.
• Pil kemoterapi. Caranya dengan mengonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran dari dokter.
• Tembakan kemoterapi yang disuntikkan dengan jarum melalui pembuluh darah dalam tubuh.
• Krim kemoterapi yang dioleskan pada kulit untuk mengobati jenis kanker kulit.
• Obat yang diberikan langsung pada satu bagian tubuh. Misalnya, perut (kemoterapi intraperitoneal), rongga dada (kemoterapi intrapleural), atau sistem saraf pusat (kemoterapi intratekal).

Fisioterapi

Prosedur fisioterapi dilakukan dalam beberapa cara, antara lain:

• Gerakan dan olahraga. Langkah ini bertujuan untuk membantu meningkatkan mobilitas dan fungsi gerak tubuh.
• Terapi manual. Prosedurnya dilakukan pijatan untuk meningkatkan mobilisasi gerak tubuh. Tujuannya, yakni menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi darah.
• Akupunktur. Caranya dengan menusukkan jarum-jarum halus ke titik-titik tertentu pada tubuh. Tujuannya, yakni mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses pemulihan.
• Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) untuk mengalirkan arus listrik ke area yang terkena. Tujuannya, yakni menghilangkan rasa sakit.
• Ultrasound (USG). Prosedurnya menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk mengobati cedera jaringan. Langkah ini juga dapat menstimulasi sirkulasi darah dan aktivitas sel untuk mempercepat penyembuhan.

Itulah perbedaan mendasar dari kemoterapi dan fisioterapi. Jika membutuhkan salah satunya, Kamu bisa menggunakan fitur konsultasi dokter di aplikasi Halodoc.

Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya dengan mendownload Halodoc sekarang juga.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Chemotherapy.

National Health Service UK. Diakses pada 2023. Physiotherapy.