Keputihan Saat Hamil, Wajar atau Masalah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Juli 2018
Keputihan Saat Hamil, Wajar atau Masalah?Keputihan Saat Hamil, Wajar atau Masalah?

Halodoc, Jakarta – Saat hamil, pasti banyak sekali yang ibu keluhkan. Mulai dari masalah emosional yang menjadi tidak stabil, kaki yang mudah bengkak, bahkan keputihan yang terjadi saat hamil muda. Pada kenyataannya, semua hal yang terjadi di atas normal terjadi. Semisal keputihan saat hamil, nyatanya menurut para ahli keputihan saat hamil ini ternyata normal terjadi pada wanita hamil, entah itu hamil muda maupun tua.

Keputihan yang terjadi pada ibu hamil dapat dikatakan normal jika keputihan tersebut berwarna bening agak kekuningan dan tidak kental. Namun, apabila keputihan yang keluar berwarna kehijauan hingga seperti bercampur darah dan disertai dengan bau yang tidak sedap, serta gatal di Miss V, maka keputihan ini dikatakan tidak normal dan Ibu hamil harus segera menghubungi dokter kandungan atau bidan.

Penyebab Keputihan pada Ibu Hamil

Keputihan yang terjadi pada ibu hamil biasanya diakibatkan karena kondisi kejiwaan ibu hamil yang berubah. Ini berkaitan dengan kadar hormon estrogen yang juga meningkat. Jadi, bukan hanya menyebabkan mood swing saja, tetapi juga bisa memicu keputihan. Nah, keputihan ini bisa diakibatkan juga karena suasana hati ibu hamil yang tidak stabil, terlalu lelah, atau adanya peningkatan cairan pada Miss V. Peningkatan kadar estrogen ini juga telah meningkatkan aliran darah ke Miss V, sehingga membuat frekuensi dan kadar keputihan semakin meningkat di masa kehamilan.

Baca juga: Tanda Keputihan yang Tidak Normal saat Hamil

Penyakit yang Mungkin Terjadi

Meski tergolong normal, ini bukan berarti ibu hamil terbebas dari masalah kesehatan. Perubahan hormon dan bentuk tubuh ini cenderung membuat ibu hamil mudah terkena infeksi pada Miss V. Infeksi yang terjadi akibat keputihan pada ibu hamil tersebut dapat menyebabkan penyakit, antara lain:

  • Vaginosis Bakterialis

Penyakit ini terjadi saat perubahan hormon tersebut mengakibatkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan pada Miss V yang kemudian dapat membuat bayi lahir prematur atau berat badan kurang. Gejalanya antara lain gatal pada area kewanitaan, keluarnya cairan berwarna abu-abu, dan nyeri saat buang air kecil

  • Infeksi Jamur

Peningkatan hormon pun dapat memicu meningkatnya pertumbuhan jamur pada Miss V yaitu Candida. Gejalanya antara lain keluarnya cairan putih kekuningan yang kadang berbau, Miss V yang memerah dan bengkak, nyeri saat berhubungan intim, nyeri serta gatal, dan terasa terbakar saat buang air kecil.

  • Trikomoniasis

Bakteri penyebab penyakit ini hidup dalam Miss V dan dapat ditularkan melalui hubungan intim. Gejalanya antara lain munculnya cairan berbusa kuning kehijauan dengan bau yang tidak sedap, serta sensasi gatal dan terbakar saat berhubungan intim.

Jika terjadi gejala seperti penyakit di atas, segeralah periksakan kondisimu ke dokter.

Tips Mencegah Keputihan pada Ibu Hamil

Nah, untuk mencegah keputihan, sebaiknya ibu hamil melakukan hal-hal berikut:

  • Hindari penggunaan celana ketat berbahan jeans, legging, atau celana dalam. Miss V butuh sirkulasi udara yang lancar supaya bisa bernapas. Pilih bahan celana yang tidak ketat, berbahan bagus (katun, dsb), dan tidak licin untuk celana dalam dan luar.
  • Jaga kebersihan Miss V semisal membasuh dengan bersih menggunakan tisu kering usai buang air kecil atau besar.
  • Saat hamil, sebaiknya tidak berendam air panas. Selain perut akan mudah mengalami kontraksi, jamur justru bisa berkembang dengan cepat melalui air panas atau hangat.
  • Pada daerah Miss V, tak perlu dibersihkan dengan sabun apapun. Air murni dari pancuran justru jauh lebih baik. Hindari juga pemakaian pantyliner terlalu sering.
  • Mulailah untuk mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna dan tinggalkan makanan cepat saji, minuman bersoda, atau alkohol.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Keputihan saat Hamil

Nah, kini ibu hamil bisa mengonsultasikan beragam masalah kesehatan melalui aplikasi Halodoc. Kamu dapat berbicara langsung melalui Video/Voice Call dan Chat dengan dokter-dokter tepercaya dan selalu stand by 24 jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!