Kenapa Bayi Sering Muntah? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
“Sejatinya, normal bagi bayi baru lahir untuk muntah sesekali. Namun, jika bayi sering muntah hingga berumur dua bulan lebih, itu bisa menjadi tanda gangguan kesehatan.”
Halodoc, Jakarta – Sejatinya, normal bagi bayi untuk muntah sesekali. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini akan berlangsung tidak lebih dari satu sampai dua hari dan bukan merupakan tanda sesuatu yang serius. Umumnya bayi sering muntah setiap mereka habis makan atau minum ASI
Hal ini disebabkan karena perut bayi masih menyesuaikan dengan jumlah ASI atau susu formula yang dikonsumsi. Namun, jika muntah tidak kunjung berhenti hingga bayi telah berumur dua bulan lebih itu bisa menjadi tanda gangguan kesehatan. Muntah yang tidak kunjung berhenti dapat menyebabkan anak mengalami dehidrasi parah dan bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius, seperti meningitis.
Penyebab Bayi Sering Muntah
Muntah pada bayi terjadi karena keluarnya isi perut secara tiba-tiba. Hal ini akan menyebabkan bayi rewel dan terganggu. Ada banyak penyebab mengapa bayi sering muntah. Berikut adalah penjelasannya:
- Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah kondisi usus yang terinfeksi. Ini adalah penyebab umum muntah pada bayi dan biasanya berlangsung beberapa hari.
- Alergi Makanan
Alergi makanan dapat menyebabkan muntah pada bayi, serta gejala lainnya, seperti ruam kulit, gatal (urtikaria), dan pembengkakan pada wajah, sekitar mata, bibir, lidah atau langit-langit mulut. Segera temui dokter umum untuk diagnosis jika bayi mungkin memiliki alergi makanan.
- Berbagai Jenis Infeksi
Muntah terkadang bisa menjadi tanda infeksi selain gastroenteritis, seperti infeksi saluran kemih (ISK), infeksi telinga, pneumonia, atau meningitis. Segera hubungi dokter anak jika mereka muntah dan mengalami gejala infeksi tambahan, seperti demam.
- Radang Usus Buntu
Apendisitis adalah pembengkakan yang terjadi pada usus buntu, kantong seperti jari yang terhubung ke usus besar. Ini menyebabkan sakit perut parah yang semakin memburuk dari waktu ke waktu. Dalam kebanyakan kasus radang usus buntu, dokter akan menyarankan pembedahan untuk mengangkat usus buntu.
- Keracunan Makanan
Makanan yang beracun secara tidak langsung dapat menyebabkan bayi muntah. Perhatikan pilihan makanan dan beri makan yang kaya nutrisi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan daging segar.
Cara Mengatasi Bayi Sering Muntah
Ada beberapa cara untuk mengatasi bayi yang sering muntah. Ibu bisa menerapkan tindakan penanganannya berikut ini.
- Beri Air yang Cukup
Untuk mengatasi bayi yang baru lahir dari muntah dan dehidrasi, berikan bayi air yang cukup. Jika ibu memutuskan untuk menggunakan oralit, pastikan anak meminumnya sesuai petunjuk atau arahan dokter.
- Istirahatkan Bayi
Jangan biarkan bayi bergerak terlalu banyak karena bergerak adalah salah satu penyebab muntah pada bayi. Untuk menghentikan bayi muntah, baringkan dia di tempat tidur atau gendong dia dalam posisi yang nyaman.
- Jangan Beri Obat Perangsang Muntah
Hentikan pemberian obat-obatan yang dapat menyebabkan muntah. Jika obat yang diberikan untuk mencegah muntah tidak menunjukkan hasil, segera konsultasikan dengan dokter.
- Beri Makanan dan Minuman Manis
Orang tua juga dapat memberikan makanan atau minuman manis kepada bayi yang muntah sebagai cara untuk mengatasi kondisi tersebut. Jika anak sudah berusia lebih dari satu tahun, ibu bisa secara bertahap memberikan minuman manis seperti jus buah, sirup, atau madu setiap 15-20 menit.
- Konsultasi dengan Dokter
Tindakan terakhir yang harus dilakukan jika bayi terus muntah adalah berkonsultasi dengan dokter, terutama jika bayi mengalami beberapa kondisi seperti:
- Muntah berlanjut selama dua belas jam.
- Masalah paru-paru, masalah sistem saraf, atau diare.
- Dehidrasi atau kelelahan.
- Sakit perut.
Apabila Si Kecil mengalami masalah kesehatan, ibu bisa bertanya langsung pada dokter. Pakai aplikasi Halodoc untuk cek kesehatan rutin yang lebih mudah dengan memanfaatkan layanan janji medis. Yuk, download Halodoc secara gratis di App Store atau Google Play.
Referensi
NHS. Diakses pada 2022. Vomiting in Children and Babies.
Up to Date. Diakses pada 2022. Nausea and Vomiting in Infants and Children.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan