Kenali Tendinitis yang Dapat Terjadi pada Atlet Karena Cedera
Halodoc, Jakarta - Tendinitis atat tendonitis adalah kondisi saat tendon atau tali tebal yang menempelkan tulang ke otot mengalami iritasi atau peradangan. Tendinitis kerap terjadi akibat disebabkan oleh gerakan repetitif, dampak kecil pada area yang mengalami cedera, atau cedera yang lebih serius. Kondisi ini paling umum terjadi di sekitar bahu, siku, pergelangan tangan, lutut dan tumit. Tendonitis sering dirasakan oleh para atlet, tetapi aktivitas harian dapat menyebabkan kondisi ini. Postur tubuh yang salah di tempat kerja atau di rumah atau kondisi buruk sebelum berolahraga atau melewatkan pemanasan sebelum olahraga meningkatkan risiko seseorang mengalami tendinitis.
Penyebab dan Faktor Risiko Tendinitis
Cedera secara tiba-tiba merupakan penyebab dari kebanyakan kasus tendinitis, tetapi kebanyakan tendinitis terjadi karena aktivitas harian yang berulang sehingga membebani tendon. Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengalami tendinitis, yaitu:
-
Tulang atau sendi yang tidak normal (seperti perbedaan panjang kaki atau artritis pada sendi) sehingga menekan struktur jaringan lunak.
-
Kondisi lain seperti rheumatoid arthritis, gout, psoriatic arthritis, gangguan tiroid, atau reaksi obat tertentu.
-
Terlalu sering melakukan aktivitas repetitif atau tiba-tiba melakukan aktivitas berat sehingga tendon kaget. Tendinitis kerap terjadi pada mereka gemar berolahraga keras pada akhir pekan sementara saat hari biasa sibuk bekerja dan melakukan sedikit gerakan.
-
Kadang-kadang infeksi tertentu dapat menyebabkan tendinitis, terutama infeksi dari kucing atau gigitan anjing ke tangan atau jari.
Gejala Tendinitis
Semua orang dapat terserang penyakit ini, tetapi risiko semakin tinggi bagi mereka yang sudah berusia 40 tahun ke atas. Tanda dan gejala tendinitis cenderung terjadi pada titik saat tendon menempel pada tulang. Nyeri terasa terutama saat berusaha menggerakan anggota tubuh atau sendi yang mengalami kondisi ini. Pembengkakan ringan kerap terjadi saat seseorang terkena penyakit ini.
Cara Mengatasi Tendinitis
Perawatan awal yang dapat dilakukan untuk orang yang mengalami kondisi ini antara lain:
-
Menghindari kegiatan yang memperburuk kondisi.
-
Mengistirahatkan bagian tubuh yang terluka.
-
Mengompres menggunakan es batu setelah mengalami cedera.
-
Mengonsumsi obat anti-peradangan atau menggunakan gel antiinflamasi topikal.
Jika kondisi tidak membaik dalam seminggu, maka wajib hukumnya untuk menemui dokter. Pasien mungkin memerlukan perawatan yang lebih canggih, yakni:
-
Suntikan kortikosteroid. Kortikosteroid sering digunakan karena mereka bekerja dengan cepat untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit.
-
Terapi fisik. Ini bisa bermanfaat, terutama untuk bahu yang kaku. Terapi fisik meliputi latihan rentang gerak dan splinting (jempol, lengan bawah, pita).
-
Operasi. Hal ini jarang terjadi, tetapi akan dilakukan jika kondisinya sudah berat dan tubuh tidak merespon perawatan lain.
Selain itu, mereka yang mengalami gejala ini wajib menemui dokter segera. Gejala ini adalah tanda-tanda yang membutuhkan perhatian serius, di antara lain:
-
Demam yang lebih dari 37,7 derajat Celcius.
-
Pembengkakan, kemerahan, dan terasa hangat.
-
Nyeri terasa di banyak tempat.
-
Tubuh tidak mampu untuk menggerakan area yang terluka.
Ingin tahu lebih banyak mengenai gejala atau penyebab tendinitis atau informasi kesehatan lainnya terkait olahraga? Tanyakan saja langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca Juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan