Kenali Tahapan Perkembangan Penyakit Lyme
Halodoc, Jakarta - Penyakit lyme disebabkan karena 4 (empat) spesies utama bakteri. Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii menjadi penyebab mewabahnya penyakit ini di wilayah Amerika Serikat, sementara Borrelia afzelii dan Borrelia garinii menjadi penyebab di wilayah Eropa dan Asia. Lyme merupakan penyakit menular, penularan terjadi dari gigitan kutu berkaki hitam yang telah terinfeksi, atau dikenal dengan istilah kutu rusa.
Penyakit lyme lebih mudah menular pada orang-orang yang tinggal di daerah dominan rumput lebat atau hutan, yang merupakan tempat terbaik perkembangbiakan kutu kaki hitam. Masa inkubasi kutu antara 24 hingga 48 jam, dan harus berada di kulit untuk bisa menularkan infeksi. Sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari dirinya membawa infeksi ini atau mengingat kapan pernah tergigit oleh kutu tersebut.
Tahapan Perkembangan Penyakit Lyme
Penyakit lyme terjadi dalam 3 (tiga) tahapan: lokalisasi awal, diseminata awal, dan diseminata akhir. Tetapi, tahapan bisa bertumpu atau tumpang tindih, dan tidak semua pengidap melalui ketiga tahapan ini. Ruam merah di kulit dengan bentuk seperti mata banteng menjadi tanda awal terjadinya infeksi, tetapi ada pula pengidap yang mengalami ruam yang jauh berbeda.
Baca juga: Waspada, Penyakit Lyme yang Tak Segera Ditangani Bisa Picu Masalah Mental
Pada sebagian besar kasus, gejala lyme mirip seperti seseorang mengalami flu. Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, gejala terus memburuk dan berubah menjadi penyakit yang lebih serius.
-
Tahapan 1: Lokalisasi Awal
Gejala dapat dimulai dalam beberapa jam, beberapa hari, atau beberapa minggu setelah seseorang tergigit kutu yang terinfeksi. Pada titik ini, infeksi belum menyebar ke seluruh tubuh. Seseorang yang masih berada pada tahap lokalisasi awal dari penyakit lyme masih memungkinkan untuk disembuhkan.
Gejala lain yang dapat muncul pada tahapan ini seperti munculnya ruam pada kulit, tampak seperti mata banteng atau sama sekali berbeda, kedinginan dan demam yang mirip sekali dengan gejala flu, kelelahan, sakit kepala dan kaku leher, nyeri otot dan sendi, sakit tenggorokan, dan pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Penyakit Lyme Lebih Sering Ditemui di Eropa dan Amerika Utara
-
Tahapan 2: Diseminasi Awal
Setelah masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi, beberapa minggu atau bulan kemudian bakteri mulai menyebar ke seluruh tubuh. Tidak hanya bisa teridentifikasi dari gejalanya yang seperti flu atau munculnya ruam, tanda lain yang diperhatikan jika penyakit lyme telah berkembang pada tahapan berikutnya adalah panas dingin, lemah atau mati rasa pada lengan maupun kaki, nyeri dada dan masalah pada detak jantung, dan bell’s palsy.
-
Tahapan 3: Diseminasi Akhir
Jika tidak segera diobati, penyakit lyme semakin membuat kondisi tubuh memburuk dengan menimbulkan artritis kronis serta peningkatan gejala neurologis dan jantung. Gejalanya meliputi radang sendi, migrain yang parah, leher pegal atau kaku, insomnia, masalah percakapan dan daya tahan tubuh, dan masalah konsentrasi.
Baca juga: Ketahui 3 Tanda Kena Penyakit Lyme
Itulah mengapa, selalu cek kondisi kesehatan dengan baik. Perhatikan dan jangan abaikan adanya gejala yang muncul, agar bisa segera ditangani. Jika kamu ingin tahu bagaimana mencegah penularan penyakit lyme, kamu bisa bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kapan saja dan di mana saja, tanya dokter jauh lebih mudah dengan aplikasi Halodoc. Yuk, download sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan