Kenali Raccoon Eye yang Sebabkan Memar pada Mata

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 Oktober 2022

“Raccoon eye bukanlah penyakit melainkan gejala. Kondisi ini sendiri tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi tanda kalau kamu mengalami cedera kepala atau gangguan mata yang serius.”

Kenali Raccoon Eye yang Sebabkan Memar pada MataKenali Raccoon Eye yang Sebabkan Memar pada Mata

Halodoc, Jakarta –  Raccoon eye adalah kondisi mata yang menyerupai rakun dengan penampakan memar ungu tua atau biru di bawah mata. Kondisi ini muncul setelah cedera atau penyakit yang menyebabkan pembuluh darah kecil berdarah di area kulit di bawah mata. 

Kondisi ini tidak sama dengan lingkaran hitam atau kerap disebut mata panda yang biasa diperoleh saat mata lelah atau terlalu lama di depan laptop. Mata panda adalah kondisi yang jauh lebih ringan ketimbang raccoon eye. Selengkapnya mengenai raccoon eye bisa dibaca di sini!

Raccoon Eye Bukan Penyakit Melainkan Gejala

Kondisi ini bukanlah penyakit melainkan gejala. Kondisi ini sendiri tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi tanda kalau kamu mengalami cedera kepala atau gangguan mata yang serius. Suatu cedera dapat meregangkan dan merobek pembuluh darah kecil yang disebut kapiler di bawah mata.

Lalu kemudian darah bocor ke kulit dan mengubahnya menjadi warna ungu tua. Kulit di bawah mata sangat halus, bahkan luka kecil dapat menyebabkan banyak darah terkumpul di bawahnya.

Fraktur pada wajah dan cedera kepala lainnya juga dapat menyebabkan mata raccoon eye yang bisa jadi tidak diketahui oleh pengidapnya. Diperlukan waktu 1-3 hari setelah cedera agar warna gelap muncul.

Selain cedera, kondisi ini juga bisa menjadi gejala kondisi sistemik tertentu, misalnya amiloidosis primer. Amiloidosis primer adalah penyakit yang menyebabkan protein abnormal menumpuk di jaringan di sekitar tubuh. 

Amiloidosis primer dapat melemahkan pembuluh darah sehingga bersin atau batuk yang kuat dapat memecahkan pembuluh darah tersebut. Penyakit lain yang melemahkan atau meregangkan pembuluh darah juga dapat menyebabkan raccoon eye, antara lain:

  • Aneurisma mata.
  • Pembekuan darah di sinus. 
  • Arteritis sel raksasa.
  • Migrain dan sakit kepala lainnya.
  • Peningkatan tekanan di otak.
  • Hemofilia.

Beberapa jenis kanker juga memiliki gejala raccoon eye, seperti: 

  • Limfoma dan leukemia.
  • Mieloma multipel.
  • Neuroblastoma.
  • Sarkoma kaposi.

Selain itu, pembedahan pada telinga, mata, sinus, atau hidung juga dapat menyebabkan kondisi ini. 

Gejala yang disebabkan dan menyertai raccoon eye meliputi:

  • Pembengkakan kelopak mata.
  • Kelembutan di daerah mata.
  • Perubahan warna di area sekeliling mata.
  • Pola memar yang muncul di belakang telinga.
  • Memar yang muncul berjam-jam hingga berhari-hari setelah trauma.
  • Mata merah, atau perdarahan subkonjungtiva.
  • Perubahan sensorik, seperti gangguan pendengaran, penglihatan kabur, atau penurunan indra penciuman.
  • Kelemahan otot.
  • Tekanan darah tinggi dan detak jantung cepat.

Komplikasi Raccoon Eye yang Perlu Diwaspadai

Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani. Cedera traumatis, seperti patah tulang tengkorak basal, dapat menyebabkan cedera otak signifikan, sehingga pengidapnya harus melakukan diagnosis. 

Dokter juga perlu memantau orang yang mengalami raccoon eye ketika ia juag mengidap beberapa hal, seperti:

  • Meningitis.
  • Darah di mata.
  • Kelumpuhan wajah.
  • Ketidakmampuan untuk mengontrol otot-otot wajah.
  • Aneurisma.
  • Pendarahan di otak.
  • Kebocoran cairan serebrospinal.
  • Kelainan pada tulang tengkorak atau wajah.

Kalau kamu mengalami gejala seperti raccoon eye, segera buat janji pemeriksaan ke rumah sakit dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. What Are ‘Raccoon Eyes’? Causes, Symptoms, Treatment.
Healthline. Diakses pada 2022. Raccoon Eyes (Periorbital Ecchymosis).
Medical News Today. Diakses pada 2022. What’s to know about raccoon eyes?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan