Kenali Proses Ejakulasi dan Gangguan yang Dapat Terjadi
“Ejakulasi adalah proses keluarnya cairan sperma dari penis ketika mencapai orgasme. Tidak ada batasan yang jelas untuk frekuensi ejakulasi per harinya. Tapi, kamu perlu waspada jika waktu ejakulasi di luar rentang normal.”
DAFTAR ISI
- Apa Itu Ejakulasi?
- Bagaimana Ejakulasi Bisa Terjadi?
- Seberapa Sering Pria Harus Ejakulasi?
- Gangguan Ejakulasi yang Dapat Terjadi
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gangguan Ejakulasi
Halodoc, Jakarta – Bicara soal ejakulasi sering dianggap tabu oleh kebanyakan orang. Padahal, pemahaman tentang ejakulasi harus didapatkan secara mendalam karena berkaitan dengan kesehatan seksual seseorang.
Ejakulasi menjadi salah satu proses penting dalam kehidupan seksual pria yang ditandai dengan adanya cairan sperma yang keluar dari penis.
Banyak yang bertanya, apakah ejakulasi memang harus dilakukan secara rutin setiap hari atau minggunya? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel ini!
Apa Itu Ejakulasi?
Ejakulasi adalah keluarnya air mani atau sperma dari penis setelah orgasme atau berhubungan seksual. Namun, pada beberapa kasus, kadang ejakulasi juga bisa terjadi tanpa orgasme.
Saat gairah seksual pria sedang meningkat, sistem saraf akan memberikan perintah pada sistem reproduksi agar mengeluarkan air mani dari penis.
Ejakulasi dimulai saat seseorang mulai memproduksi sperma, yaitu ketika masa pubertas. Pubertas biasanya terjadi pada usia 10-12 tahun, tapi setiap orang bisa saja mengalami pubertas di luar usia tersebut.
Proses ini dimulai pertama kali ketika mimpi basah atau setelah melakukan masturbasi.
Bagaimana Ejakulasi Bisa Terjadi?
Pria akan mengalami ejakulasi ketika ada rangsangan yang membuatnya bergairah. Contohnya, ketika berada di situasi yang memang merangsangnya secara fisik, melihat orang atau gambar, hingga memikirkan sesuatu yang dapat meningkatkan gairah seksnya.
Hal tersebut akan memicu respons fisiologis tubuh, sehingga terjadinya pelebaran pembuluh darah pada jaringan penis. Kondisi ini membuat penis membesar dan memanjang.
Pembuluh darah vena yang ada pada penis akan tertekan, sehingga darah mengumpul di penis. Peristiwa ini disebut sebagai ereksi.
Namun, jika kamu mengalami ereksi tanpa adanya rangsangan seksual, bisa jadi mengalami kondisi tertentu. Cari tahu seperti apa gejalanya disini: “Ereksi Tanpa Rangsangan Seksual, Ini 3 Gejala Priapismus”.
Penis yang sedang ereksi dapat mencapai titik orgasmenya melalui aktivitas seksual atau masturbasi. Saat orgasme, air mani akan mengalir ke uretra lalu dikeluarkan lewat penis yang didorong oleh kontraksi otot-otot penis. Alhasil, terjadilah ejakulasi.
Selama berhubungan seks, normal terjadinya ejakulasi adalah sekitar 5-10 menit. Jika kurang dari waktu tersebut, bisa jadi kamu mengidap masalah tertentu.
Seberapa Sering Pria Harus Ejakulasi?
Tidak ada kepastian seberapa sering kamu harus ejakulasi dalam sehari, sebulan, hingga setahun.
Namun, pria yang berusia 18-30 tahun cenderung lebih sering mengalami ejakulasi. Sementara itu, pada usia di atas 50 tahun, frekuensinya akan menurun.
Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya manfaat yang didapatkan setelah ejakulasi. Salah satunya, mengurangi risiko terjadinya kanker prostat.
Akan tetapi, sejauh ini, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa “tidak ejakulasi” bisa menyebabkan masalah kesehatan tertentu.
Gangguan Ejakulasi yang Dapat Terjadi
Beberapa orang bisa saja mengalami gangguan saat ejakulasi. Ini beberapa kondisi yang sering terjadi:
1. Ejakulasi dini
Ejakulasi dini adalah keluarnya cairan sperma dari penis kurang dari 1 menit, bahkan terjadi sebelum orgasme dimulai.
Gangguan ini biasanya disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti adanya masalah pada prostat, tiroid, hingga penggunaan narkoba.
Masalah psikologis juga turut serta menyebabkan ejakulasi dini. Contohnya, depresi, masalah hubungan dengan pasangan, tertekan, atau cemas.
Tapi, kamu tidak perlu khawatir, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati gangguan ini.
Pahami lebih dalam tentang kondisi tersebut melalui artikel ini: Apa itu Ejakulasi Dini? Gejala & Penyebab.
2. Ejakulasi tertunda
Delayed ejaculation atau ejakulasi tertunda adalah kondisi ketika pria memerlukan rangsangan seksual lebih lama untuk mencapai ejakulasi, bahkan ada yang tidak bisa ejakulasi sama sekali.
Penyebabnya bisa saja karena adanya masalah fisik dan psikis pria. Masalah fisik bisa meliputi diabetes, cedera sumsum tulang belakang, sklerosis ganda, lanjut usia, hingga operasi kandung kemih serta prostat.
Sedangkan masalah psikis bisa seperti depresi, stres, dan ketidakharmonisan dengan pasangan.
3. Ejakulasi retrograde
Meskipun gangguan ejakulasi ini jarang terjadi, tapi kamu harus tetap mengenalinya.
Gangguan ini terjadi ketika air mani tidak keluar dari penis, justru masuk ke kandung kemih.
Namun, pria dengan ejakulasi retrograde tetap bisa merasakan sensasi orgasme.
Ejakulasi ini terjadi karena leher kandung kemih tidak bisa menutup dengan sempurna. Akibatnya, air mani masuk ke kandung kemih.
Penyebabnya bisa saja karena adanya kerusakan pada otot atau saraf sekitarnya sehingga tidak mampu menutup leher kandung kemih dengan rapat.
Jika kamu mengalami kendala yang serius saat ejakulasi, bisa ditanyakan ke dokter spesialis andrologi di Halodoc. Dokternya tersedia 24 jam, privasi kamu juga akan terjaga dan aman!
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gangguan Ejakulasi
Gangguan ejakulasi tidak hanya mengganggu pengidapnya, tetapi juga bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga.
Karena itu, jika kamu atau pasangan mengalami gejala gangguan ejakulasi, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc.
Tujuannya agar kamu mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat. Semakin cepat penanganan yang dilakukan, semakin besar peluang untuk sembuh.
Tenang saja, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Agustinus Sp.And
Pertama, kamu bisa menghubungi dokter Agustinus Sp.And. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada 2006 dan melanjutkan studinya ke Universitas Airlangga pada 2015 untuk mendapatkan gelar spesialisnya.
Saat ini, Ia berpraktik di Surabaya, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi (PERSANDI) dengan nomor STR 3511806421059791.
Berbekal pengalaman selama 19 tahun, dr. Agustinus Sp.And memberikan informasi seputar gangguan ejakulasi di Halodoc.
Chat dr. Agustinus Sp.And mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Raynaldo Witjaksono Sp.And
Kamu juga bisa menghubungi dr. Raynaldo Witjaksono Sp.And. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada 2007 dan Universitas Airlangga pada 2012.
Saat ini, dr. Raynaldo Witjaksono Sp.And berpraktik di Samarinda, Kalimantan Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi (PERSANDI) dengan nomor STR 3511806422093849.
Dengan pengalaman selama 16 tahun sebagai dokter andrologi, Ia mampu memberikan saran di Halodoc untuk mengatasi gangguan ejakulasi
Chat dr. Raynaldo Witjaksono Sp.And mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk bantu penanganan gangguan ejakulasi.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tenang saja, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Ejaculation.
Urologyhealth.org. Diakses pada 2024. Premature Ejaculation.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan