Kenali Prokrastinasi, Penyebab Sering Menunda Pekerjaan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Juli 2022

“Penyebab seseorang menunda pekerjaan bukan hanya karena malas saja. Mereka yang masuk ke dalam kelompok prokrastinasi, harus merasa terinspirasi atau termotivasi untuk mengerjakan tugas pada saat tertentu.”

Kenali Prokrastinasi,  Penyebab Sering Menunda PekerjaanKenali Prokrastinasi,  Penyebab Sering Menunda Pekerjaan

Halodoc, Jakarta – Kebiasaan menunda pekerjaan sampai di menit terakhir tenggat waktu tentu bukan hal yang baik. Orang yang suka menunda pekerjaan sering kali mendapat label pemalas dari lingkungan sekitarnya.

Namun, jika seseorang secara kronis menghindari tugas-tugas yang sulit dan sengaja mencari distraksi untuk menundanya, maka belum tentu disebabkan malas. Bisa jadi orang yang sering menunda pekerjaan mengalami prokrastinasi. Masih asing dengan prokrastinasi? Berikut ulasan selengkapnya!

Prokrastinasi, Kebiasaan Sering Menunda Pekerjaan

Orang yang prokrastinasi sering kali memiliki sifat perfeksionis, yang secara psikologis ia memilih tidak menangani pekerjaan sama sekali, daripada tidak melakukan pekerjaan dengan baik. Pengidap prokrastinasi sering merasa sangat khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain tentang mereka, sehingga pengidapnya justru mempertaruhkan masa depannya untuk menghindari penilaian. 

Beberapa pengidap prokrastinasi berpendapat bahwa mereka tampil lebih baik di bawah tekanan. Namun, penelitian justru tidak menunjukkan hal tersebut. Menurut riset pengidap prokrastinasi sengaja membuat kebiasaan bekerja di menit-menit terakhir deadline, untuk mengalami euforia (perasaan gembira berlebihan) karena tampaknya telah mengatasi rintangan.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa kebiasaan menunda pekerjaan yang tidak biasa ini berbeda dengan orang yang malas. Orang malas biasanya menunda pekerjaan ketika mereka bingung menghadapi kesulitan tugas, atau ketika mereka terlalu lelah untuk melanjutkan pekerjaannya.

Penyebab Seseorang Menjadi Prokrastinasi

Salah satu faktor terbesar yang berkontribusi pada prokrastinasi adalah adanya gagasan tertentu mengenai dirinya. Contohnya “ Aku harus merasa terinspirasi atau termotivasi untuk mengerjakan tugas pada saat tertentu.”

Beberapa faktor lain yang menyebabkan prokrastinasi juga berkaitan dengan gangguan kesehatan mental. Berikut ini faktor yang menyebabkan prokrastinasi:

Akademik

Para peneliti menunjukkan bahwa penundaan sangat sering terjadi di kalangan pelajar. Sebuah analisis tahun 2007 yang diterbitkan dalam Psychological Bulletin menemukan bahwa 80 persen hingga 95 persen mahasiswa menunda-nunda tugas secara teratur. Terutama ketika harus menyelesaikan tugas dan kursus.

Menurut peneliti, ada beberapa distorsi kognitif utama yang menyebabkan penundaan di kalangan pelajar, yaitu pelajar cenderung:

  • Melebih-lebihkan berapa banyak waktu yang tersisa untuk melakukan tugas.
  • Melebih-lebihkan seberapa termotivasi mereka untuk melakukan tugas.
  • Meremehkan berapa lama aktivitas tertentu akan selesai.
  • Kekeliruan dalam berasumsi, bahwa mereka harus berada dalam kerangka berpikir yang benar untuk mengerjakan sebuah tugas.

Depresi

Prokrastinasi juga bisa disebabkan oleh depresi. Perasaan putus asa, tidak berdaya, dan kekurangan energi dapat menyulitkan seseorang untuk memulai dan menyelesaikan tugas yang paling mudah sekalipun.

Depresi juga dapat menyebabkan keraguan pada diri sendiri. Seseorang cenderung menunda pekerjaannya ketika tidak mengetahui cara mengerjakan pekerjaannya, atau tidak yakin dengan kemampuannya. 

Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)

Prokrastinasi juga cukup umum pada orang yang mengidap OCD. Salah satu alasannya adalah OCD sering dikaitkan dengan perfeksionisme yang maladaptif dan tidak sehat. Kondisi tersebut menyebabkan seseorang takut akan membuat kesalahan baru, ragu tentang apakah ia akan melakukan sesuatu dengan benar, dan khawatir atas ekspektasi orang lain terhadapnya. 

Pengidap OCD juga cenderung memiliki keragu-raguan, sehingga menyebabkan mereka sering menunda pekerjaan daripada membuat keputusan.

ADHD

Banyak orang dewasa dengan kondisi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) yang juga mengalami prokrastinasi. Ketika seseorang merasa terganggu dengan distraksi dari luar atau dari dalam pikirannya sendiri, mungkin ia akan sulit memulai suatu pekerjaan. Terutama jika pekerjaan itu sulit atau tidak menarik baginya.

Dampak Negatif Menjadi Orang yang Prokrastinasi

Prokrastinasi yang kronis bisa berdampak serius pada kehidupan sehari-hari, bahkan berpotensi menjadi masalah yang lebih serius. Dalam kasus seperti itu, kebiasaan menunda bukan hanya dikarenakan masalah keterampilan manajemen waktu yang buruk. Lebih parahnya lagi kondisi ini adalah bagian utama dari gaya hidup pengidapnya.

Orang dengan prokrastinasi mungkin saja terlambat membayar tagihan, tidak mengerjakan proyek besar sebelum batas waktu, menunda belanja bulanan, dan bahkan terlambat melaporkan pajak penghasilan.

Sayangnya, penundaan ini dapat berdampak serius pada sejumlah bidang kehidupan, termasuk:

  • Kesehatan mental. 
  • Kesejahteraan sosial.
  • Profesional.
  • Finansial.
  • Tingkat stres dan penyakit yang lebih serius.
  • Dibenci teman, keluarga, rekan kerja.
  • Konsekuensi dari tunggakan tagihan.

Itulah yang perlu diketahui mengenai kebiasaan suka menunda pekerjaan yang tidak biasa atau yang dikenal prokrastinasi. Jika kamu merasa memiliki kecenderungan suka menunda pekerjaan secara kronis, dan mengalami kerugian serius akibatnya, sebaiknya segeralah meminta bantuan profesional. 

Kamu bisa bertanya pada psikolog melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran penanganannya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2022. What Is Procrastination?
Psychology Today. Diakses pada 2022. Procrastination
Procrastination. Diakses pada 2022. WHAT IS PROCRASTINATION?