Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Jerawat di Hidung yang Aman
“Jerawat bisa muncul pada bagian tubuh mana saja, sering kali pada area wajah, termasuk hidung. Kenali bagaimana cara mengatasi jerawat pada hidung yang aman sehingga tidak bertambah buruk dan mengganggu penampilan.”
Halodoc, Jakarta – Jerawat pada hidung memang terkadang terasa nyeri. Masalah ini bisa terjadi karena pori-pori tersumbat, infeksi, atau rambut yang tumbuh ke dalam. Sebenarnya, cara mengatasi jerawat pada hidung tidak jauh berbeda dengan area wajah lainnya, bisa menggunakan bahan alami atau bantuan medis.
Apa yang Menyebabkan Munculnya Jerawat Hidung?
Jerawat biasanya terjadi karena perubahan hormon yang memicu pembentukan sebum atau minyak alami yang berlebihan. Sebum yang bercampur dengan sel kulit mati akan membuat folikel tersumbat.
Sumbatan yang terinfeksi bakteri pada permukaan kulit akan memicu terjadinya peradangan sehingga muncul jerawat. Sama halnya dengan hidung bagian dalam yang memiliki banyak folikel rambut dan pori-pori. Meski lebih sering muncul pada bagian permukaan, bukan tidak mungkin jerawat juga bisa muncul pada bagian dalam hidung.
Apabila kamu atau keluargamu merasakan adanya jerawat pada hidung bagian dalam, bukan tidak mungkin terjadi karena infeksi berikut ini.
1. Nasal vestibulitis
Pada nasal vestibulitis, infeksi umumnya terjadi karena infeksi bakteri Staphylococcus. Gejala ini tampak serupa dengan jerawat atau kelompok jerawat merah pada area ujung lubang hidung. Bentuk akut dari nasal vestibulitis akan menyebabkan kemerahan pada kulit, pembengkakan, serta rasa sakit ketika kamu menyentuhnya.
2. Nasal furuncles
Nasal furuncles adalah pembengkakan atau benjolan yang berisi nanah dengan ukuran besar dan terletak pada dalam bagian dalam hidung. Jenis ini muncul karena infeksi bakteri Staphylococcus aureus.
Cara mengatasi jerawat jenis nasal furuncles tentunya perlu penanganan segera oleh dokter karena infeksi yang parah bisa berujung pada selulitis. Selanjutnya, selulitis dapat merambat hingga ke pembuluh darah pada otak dan menyebabkan kondisi meningitis.
3. Cavernous sinus thrombosis (TSC)
Pada situasi yang lebih serius, jerawat pada hidung yang terjadi karena infeksi bakteri dapat meningkatkan risiko penyumbatan pada pembuluh darah otak. Keadaan ini juga dikenal sebagai cavernous sinus thrombosis. Gejalanya meliputi sakit kepala, gangguan penglihatan, keluaran bola mata, dan bahkan demam tinggi.
Selain itu, penyebab jerawat di hidung juga bisa terjadi karena sejumlah faktor lain. Kamu bisa baca selengkapnya pada artikel Kenali 7 Penyebab Jerawat di Hidung yang Perlu Diwaspadai.
Cara Mengatasi Jerawat di Hidung
Sebenarnya, ada beberapa cara mengatasi jerawat di hidung yang bisa kamu coba lakukan secara mandiri, seperti:
1. Kompres hangat
Selain terapi dengan antibiotik, nasal vestibulitis bisa membaik dengan memberi kompres hangat pada hidung tiga kali sehari selama 15–20 menit. Tujuan dari langkah ini adalah membantu mengeringkan jerawat dan meredakan rasa nyeri.
2. Cara mengatasi jerawat dengan mengoles minyak esensial
Cara mengatasi jerawat di hidung selanjutnya adalah mengoleskan minyak esensial. Tujuan menggunakan minyak esensial atau minyak atsiri adalah memberikan perasaan lega dalam hidung. Selain mengatasi jerawat, cari tahu manfaat lain dari minyak atsiri dengan membaca artikel Mengenal Manfaat Minyak Atsiri bagi Kesehatan.
Namun, pastikan kamu tidak memiliki alergi terhadap kandungan minyak esensial sebelum memakainya. Terdapat beberapa jenis minyak esensial yang dapat kamu pakai sebagai obat alami jerawat di hidung, yaitu:
- Minyak kelapa.
- Kayu manis.
- Tea tree oil.
- Minyak biji wortel.
- Thyme.
- Minyak zaitun.
- Rosemary.
3. Konsumsi antibiotik
Apabila jerawat muncul karena infeksi bakteri, biasanya dokter akan meresepkan salep antibiotik. Selain itu, dokter mungkin akan turut memberikan antibiotik dalam bentuk obat minum, atau mengombinasikan keduanya secara bersamaan untuk mempercepat proses penyembuhan.
Apabila jerawat di hidung telah berkembang menjadi infeksi yang lebih serius, dokter akan memberikan terapi antibiotik melalui infus. Terkadang, pada kondisi tertentu, dokter akan melakukan tindakan pembedahan drainase (pemindahan nanah) sebagai cara mengatasi jerawat.
Metode ini bertujuan untuk mencegah pembengkakan pada area infeksi pada jerawat yang terletak dalam hidung.
4. Cara mengatasi jerawat dengan menggunakan obat pereda nyeri
Cara mengatasi jerawat di hidung yang tidak membaik dengan kompres hangat bisa kamu atasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri. Akan tetapi, sebaiknya kamu tidak sembarang menggunakan obat tersebut. Tanyakan pada dokter sehingga kamu bisa mendapatkan rekomendasi terbaik.
Sementara itu, apabila muncul jerawat di hidung dengan gejala seperti sakit kepala dan demam, sebaiknya kamu segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan atas kondisi jerawat dan merencanakan pemeriksaan MRI atau CT scan jika ada dugaan infeksi dalam hidung atau sinus.
Agar lebih mudah mengetahui cara mengatasi jerawat di hidung secara medis, kamu bisa tanya jawab langsung dengan dokter spesialis kulit dari aplikasi Halodoc.