Kenali Pengaruh Maltodekstrin bagi Kesehatan Tubuh
“Maltodekstrin seringkali dikonsumsi oleh pegiat olahraga sebagai suplemen kesehatan untuk mempercepat pemulihan otot. Namun maltodekstrin tidak bisa sembarang dikonsumsi, terutama bagi mereka yang mengidap diabetes ataupun gangguan pencernaan.”
Halodoc, Jakarta – Maltodekstrin adalah sejenis karbohidrat yang berasal dari pemrosesan yang intens. Proses pembuatannya dilakukan dengan memasaknya terlebih dahulu, kemudian menambahkan asam atau enzim untuk memecahnya lagi.
Produk akhirnya nanti adalah bubuk putih yang larut dalam air dengan rasa netral. Orang yang memiliki penyakit celiac, perlu berhati-hati ketika mengonsumsi maltodekstrin. Selain itu, jika kamu makan terlalu banyak makanan yang mengandung maltodekstrin, itu artinya asupan gulamu jadi lebih tinggi tetapi seratnya rendah.
Oleh karena itu, yuk kenali pengaruh maltodekstrin bagi kesehatan tubuh di sini!
Efek Konsumsi Maltodekstrin
Maltodekstrin adalah zat nabati yang diproses dan biasanya terbuat dari jagung, beras, kentang, gandum atau tapioka. Pati dari makanan ini mengalami hidrolisis parsial, yang melibatkan memasak pati pada suhu yang sangat tinggi dan mencampurnya dengan enzim atau asam sampai akhirnya dipecah menjadi bubuk rasa netral.
Produsen makanan akan menambahkannya ke berbagai makanan olahan. Seperti misalnya pemanis buatan, makanan panggang, yogurt, bir, suplemen latihan beban, sereal, produk rendah lemak dan rendah kalori, bumbu, dan lain-lainnya. Tujuannya adalah meningkatkan konsistensi, tekstur, dan rasa.
Namun, ada kekhawatiran akan efek samping senyawa ini pada risiko peningkatan gula darah. Meskipun rendah gula, namun ia mudah terserap pada sistem pencernaan, sehingga ada kemungkinan maltodekstrin dapat meningkatkan kadar gula darah.
Selain itu, maltodekstrin yang diproduksi dengan gandum tidak menimbulkan masalah jika kamu memiliki penyakit celiac atau sensitivitas gluten.
Jika kamu seorang atlet atau pegiat olahraga, ia dapat bermanfaat. Ini dikarenakan maltodekstrin bekerja merehidrasi dan mengisi kembali simpanan karbohidrat secara bersamaan. Karbohidrat jadi lebih mudah dicerna, yang pada akhirnya membantu tubuh menyerap protein dan meningkatkan pemulihan otot.
Jika kamu khawatir tentang efeknya dan hendak menguranginya, ada beberapa alternatif yang bisa dikonsumsi. Alternatif ini termasuk permen karet pengikat guar dan pektin, yang merupakan karbohidrat terbuat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Sementara itu, pati tapioka dan pati garut merupakan salah satu bahan pengental alternatif pengganti maltodekstrin.
Beberapa orang menganggap stevia bisa menjadi alternatif pilihan, karena tidak mengandung kalori dan memiliki dampak minimal pada kadar gula darah. Namun, terkadang beberapa produk makanan mengandung campuran stevia dan maltodekstrin dan tentu saja ini juga bisa memengaruhi kadar gula darah.
Bisa Menyebabkan Gangguan Pencernaan
Maltodekstrin adalah nabati, bebas gluten dan vegan dan digunakan sebagai bahan makanan yang dianggap sehat. Meskipun dianggap aman, ia dapat mengubah sifat bakteri pada usus yang mengakibatkan peradangan pada usus.
Ia juga memiliki kemampuan untuk mengubah komposisi bakteri usus dengan mencegah pertumbuhan probiotik yang bermanfaat. Penelitian yang dilakukan di Lerner Research Institute di Ohio menyatakan bahwa polisakarida seperti maltodekstrin berhubungan dengan gangguan usus yang berhubungan dengan bakteri.
Peningkatan konsumsi polisakarida pada makanan dapat dikaitkan dengan peningkatan penyakit Crohn. Ini karena kemampuan bakteri untuk menempel pada sel epitel usus manusia juga bisa meningkatkan keberadaan E. coli. Keduanya bisa meningkatkan risiko gangguan autoimun.
Ia juga dapat meningkatkan kelangsungan hidup bakteri salmonella, bakteri yang menjadi penyebab berbagai penyakit inflamasi kronis. Senyawa ini dapat melemahkan respons antibakteri seluler dan menekan pertahanan antimikroba usus, yang menyebabkan penyakit radang usus dan kondisi lain yang timbul dari respons imun yang tidak tepat terhadap bakteri.
Konsumsi zat ini, terutama pada dosis yang lebih tinggi, dapat menyebabkan gejala pencernaan, mulai dari muntah, kembung bahkan diare. Iritasi kulit, kram dan kembung juga bisa terjadi.
Itulah informasi mengenai maltodekstrin dan pengaruhnya bagi kesehatan tubuh. Kalau kamu ingin memenuhi kebutuhan vitamin dan suplemen tanpa harus keluar rumah, bisa dilakukan lewat aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
MDIV.com. Diakses pada 2022. Read Your Food Labels: Watch out for Maltodextrin.
WebMD. Diakses pada 2022. What Is Maltodextrin?
Vinmec.com. Diakses pada 2022. What is Maltodextrin and is it safe?
Hollandandbarrett.com. Diakses pada 2022. What is maltodextrin?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan