Kenali Kondisi yang Bisa Menyebabkan Gangguan Irama Jantung
“Aritmia atau gangguan irama jantung merupakan kondisi ketika jantung berdetak tidak beraturan, bisa terlalu lambat atau terlalu cepat.”
Halodoc, Jakarta – Detak jantung tidak beraturan atau aritmia menjadi kondisi yang normal terjadi pada orang dewasa. Akan tetapi, apabila kondisi tersebut terjadi berulang bisa menjadi tanda telah muncul gangguan irama jantung.
Adapun, aritmia terjadi saat impuls listrik yang memiliki peran untuk mengatur detak jantung tidak dapat bekerja secara optimal. Lantas, mengapa kelainan ini bisa terjadi?
Penyebab Gangguan Irama Jantung
Ternyata, ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami gangguan irama jantung, antara lain:
- Mengonsumsi obat alergi atau obat pilek.
- Kardiomiopati.
- Serangan jantung.
- Gangguan elektrolit, misalnya tubuh kelebihan atau kekurangan kalium, hipomagnesemia, atau hiperkalemia.
- Penyakit jantung bawaan dan koroner.
- Kelainan pada katup jantung.
- Diabetes.
- Hipertensi.
- Gangguan tiroid, seperti hipertiroidisme.
Tak hanya kondisi kesehatan tertentu, aritmia juga bisa terjadi karena pola hidup tidak sehat, misalnya:
- Kebiasaan buruk merokok.
- Kurang tidur.
- Stres yang tidak terkendali.
- Konsumsi asupan kafein atau alkohol berlebihan.
- Penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang.
Kenali Jenis Gangguan Irama Jantung
Secara umum, gangguan irama jantung terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelainan irama jantung lambat atau bradikardi kelainan irama jantung cepat atau takikardi.
Bradikardi terjadi ketika detak jantung tidak lebih dari 60 detak per menit, sedangkan takikardi terjadi saat detak jantung lebih dari 100 detak per menit.
Selain itu, terdapat beberapa jenis gangguan irama jantung lainnya, yaitu:
1. Premature atrial contractions
Kelainan ini muncul dengan gejala berupa adanya denyut ekstra pada awal yang asalnya dari ruang jantung sisi atas atau atrium. Masalah ini umumnya tidak membahayakan, sehingga tidak memerlukan perawatan khusus.
2. Premature ventricular contractions
Gangguan irama jantung selanjutnya paling sering terjadi baik pada orang-orang dengan masalah jantung atau tidak. Kondisi ini menunjukkan adanya denyut jantung yang lompatan.
Kerap kali, kondisi ini muncul karena stres yang berlebihan, asupan kafein yang terlalu banyak, nikotin, juga olahraga ekstra. Selain itu, jenis aritmia ini juga bisa terjadi karena kelainan jantung atau kadar elektrolit yang tidak seimbang.
3. Gangguan irama jantung atrial Fibrilasi
Jenis gangguan irama jantung selanjutnya adalah atrial fibrilasi.
Kondisi ini menunjukkan bahwa irama jantung yang tidak teratur dan kerap mengakibatkan bagian ruang atas jantung atau atrium mengalami kontraksi secara tidak normal.
Jenis aritmia ini menjadi salah satu faktor risiko terjadinya stroke atau penyakit jantung.
4. Ventrikular Takikardi
Ada pula ventrikular takikardi, kondisi ketika jantung berdetak lebih cepat yang asalnya dari bagian ventrikel.
Denyut yang lebih cepat membuat jantung tidak terisi dengan darah sesuai dengan kebutuhan. Akibatnya, hanya ada sedikit darah yang terpompa ke semua bagian tubuh.
Ventrikular takikardi dapat menjadi jenis aritmia yang serius, terutama pada orang yang mengidap gangguan jantung dan memiliki kaitan dengan lebih banyak gejala lainnya.
5. Ventrikular fibrilasi
Apabila irama jantung menjadi sangat cepat, artinya seseorang mengalami ventrikular fibrilasi. Gangguan ini terjadi karena ventrikel tidak mampu memompa darah atau tidak ada darah yang keluar dari organ jantung. Jenis aritmia ini menjadi kondisi yang sangat serius dan harus segera mendapat penanganan berupa CPR dan defibrilasi secepat mungkin.
Jika kamu mendapati gejala yang tidak biasa pada organ jantung, termasuk gangguan irama jantung, segera hubungi dokter sebagai tindakan penanganan pertama yang bisa kamu dapatkan.
Tanya jawab dengan dokter jantung di Halodoc lebih mudah, cukup download Halodoc dari Play Store atau App Store.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. Everything You Want to Know About Arrhythmia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan