Kenali Keratosis Pilaris, Penyakit yang Disebut Kulit Ayam
Halodoc, Jakarta - Pernah dengar soal penyakit yang membuat kulit menjadi seperti kulit ayam? Penyakit ini bernama keratosis pilaris, yaitu kondisi ketika permukaan kulit menjadi kasar dan muncul bintil-bintil kecil mirip tekstur pada permukaan kulit ayam. Meski umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri atau gatal, kondisi ini bisa mengganggu penampilan dan membuat pengidapnya jadi tidak percaya diri.
Bintil-bintil kulit ayam akibat keratosis pilaris ini biasanya muncul pada kulit lengan, paha, pipi, dan bokong. Namun, keratosis pilaris juga bisa muncul pada alis, wajah, dan kulit kepala. Jika terjadi pada anak-anak dan remaja, keratosis pilaris umumnya bisa sembuh dengan sendirinya saat beranjak dewasa. Namun pada beberapa kasus, bintil-bintil kulit ayam pada wajah bisa meradang dan memerlukan penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Inilah 5 Penyakit yang Mudah Menyerang Kulit
Tidak Perlu Panik….
Seperti disebutkan di awal, keratosis pilaris bukanlah termasuk kondisi medis serius. Namun, jika sudah mengganggu penampilan, dianjurkan segera diskusikan lebih lanjut dengan dokter. Keratosis pilaris disebabkan oleh penumpukan keratin atau protein padat yang melindungi kulit dari zat berbahaya dan infeksi. Keratin yang menebal di permukaan kulit disebut keratosis. Ketika terjadi keratosis pilaris, keratin menyumbat lubang pori tempat folikel rambut.
Sumbatan ini padat dan membuat pori-pori melebar. Jika sumbatan terbentuk cukup banyak akan menyebabkan permukaan kulit terasa kasar dan tidak rata atau bersisik. Namun, sebenarnya penyebab pasti penumpukan keratin masih belum diketahui sampai saat ini.
Kondisi ini diduga ada hubungannya dengan penyakit turunan atau kondisi-kondisi kulit lainnya. Beberapa hal yang menjadi faktor risiko dari keratosis pilaris adalah:
- Usia. Anak-anak dan remaja punya risiko lebih tinggi untuk mengidap keratosis pilaris.
- Riwayat penyakit kulit lain. Keratosis pilaris lebih mudah mengenai pengidap iktiosis dan eksim.
- Jenis kelamin. Dibandingkan pria, wanita lebih rentan terkena keratosis pilaris.
Baca juga: Kenali 5 Penyakit Kulit yang Jarang Terjadi
Kabar buruknya, belum ada obat atau metode khusus yang bisa menyembuhkan keratosis pilaris secara total. Sebab, pada kebanyakan kasus, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya. Pilihan pengobatan medis hanya bertujuan untuk membantu melunakkan tumpukan keratin pada kulit.
Adapun pengobatan yang dapat diberikan pada pengidap keratosis pilaris adalah:
- Topical exfoliants. Krim yang digunakan dengan cara dioleskan pada permukaan kulit ini bertujuan untuk melembapkan kulit yang kering dan menghilangkan sel kulit mati.
- Topical retinoid. Retinol merupakan turunan vitamin A, yang bekerja dalam membantu proses pergantian sel serta mencegah penyumbatan folikel rambut. Obat ini juga dalam bentuk krim atau obat oles.
- Terapi laser. Sinar laser akan ditembakkan ke bagian kulit yang terkena keratosis pilaris. Dibutuhkan beberapa sesi terapi laser agar bisa memperlihatkan efeknya pada kulit.
Baca juga: Puasa Bisa Sembuhkan Penyakit Kulit?
Bisakah Dicegah?
Keratosis pilaris umumnya tidak dapat dicegah. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risikonya, yaitu:
- Memakai pelembap kulit yang sesuai dengan jenis kulit.
- Gunakan mesin pengontrol kelembapan ruangan.
- Jangan mandi terlalu lama karena aktivitas ini bisa menghilangkan minyak alami kulit.
- Mandi dengan air hangat.
- Mengeringkan kulit secara merata setelah mandi dan memakai produk pelembap kulit.
- Gunakan sabun ringan yang disertai minyak sebagai pelembap.
Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter ahli pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di Apps Store atau Google Play Store!