Kenali Jenis Kontraksi Saat Hamil Dan Cara Mengatasinya
“Saat menjalani kehamilan, tentunya ibu akan mengalami beberapa jenis kontraksi. Seperti misalnya, kontraksi dini hingga kontraksi palsu.”
Halodoc, Jakarta – Menjalani kehamilan merupakan hal yang membahagiakan bagi pasangan suami istri. Namun, ibu juga perlu memahami berbagai kondisi yang akan dialami saat menjalani kehamilan, salah satunya mengenali berbagai jenis kontraksi. Hal ini dilakukan agar ibu bisa melakukan perawatan dengan baik sehingga kondisi ibu dan janin dalam kandungan tetap terjaga.
Kontraksi merupakan kondisi ketika perut ibu hamil mengencang dan mengeras. Bukan hanya menjelang persalinan, kontraksi bisa dialami oleh ibu sepanjang menjalani kehamilan. Untuk itu, pastikan ibu mengenali berbagai jenis kontraksi agar kondisi ini bisa diatasi dengan baik. Mengenali jenis kontraksi juga bisa dilakukan untuk mengetahui beberapa tanda darurat pada ibu hamil.
Kenali Jenis Kontraksi yang Kerap Dialami Oleh Ibu Hamil
Mengalami kontraksi saat menjalani kehamilan kerap membuat ibu merasa khawatir terhadap kondisi janin. Kondisi ini selalu dikaitkan dengan proses persalinan yang akan dialami ibu saat kehamilan memasuki usia trimester ketiga.
Namun, bukan hanya menjelang persalinan, nyatanya ibu hamil juga dapat mengalami kontraksi di awal kehamilannya. Sebaiknya ibu juga harus tahuberbagai jenis kontraksi agar bisa melakukan perawatan dan mengatasi kondisi ini dengan baik. Dengan begini, ibu jadi bisa lebih waspada terhadap berbagai tanda kontraksi yang membutuhkan penanganan medis.
Nah, berikut ini jenis kontraksi yang perlu diketahui:
1. Kontraksi Dini
Kontraksi dini bisa dialami oleh ibu di awal kehamilan. Kontraksi ini bisa disebabkan akibat meregangnya jaringan ikat di sekitar rahim. Jangan khawatir, kontraksi ini masih terbilang normal. Namun, segera tanyakan langsung pada dokter ketika kontraksi yang terjadi disertai dengan perdarahan, nyeri perut, atau tidak kunjung membaik dalam beberapa waktu.
2. Kontraksi Palsu
Kontraksi palsu atau yang dikenal sebagai braxton hicks menjadi jenis kontraksi yang kerap dialami oleh ibu hamil saat memasuki usia kehamilan trimester kedua. Kontraksi ini biasanya tidak akan menyebabkan rasa nyeri apapun.
Braxton hicks bisa berlangsung selama 30 detik hingga dua menit. Biasanya, kontraksi palsu ini akan terjadi dalam waktu yang acak dan tidak berurutan. Kamu bisa mengatasi kontraksi palsu dengan mengonsumsi air putih, bergerak ringan, hingga mengosongkan kandung kemih.
3. Kontraksi setelah Berhubungan Intim
Jika kehamilan yang kamu jalankan sehat dan tanpa gangguan kehamilan, tentunya kamu bisa melakukan hubungan intim dengan pasangan. Namun, jangan khawatir jika kamu mengalami kontraksi setelahnya. Jika kontraksi dapat menghilang dengan sendirinya, kondisi ini terbilang normal. Kamu hanya perlu beristirahat dan perbanyak mengonsumsi air putih agar kondisi kesehatan kembali pulih.
Namun, segera kunjungi dokter ketika kontraksi yang kamu rasakan setelah berhubungan intim disertai dengan perdarahan, nyeri yang mengganggu pada bagian perut bawah, atau penurunan gerakan janin.
4. Kontraksi Jelang Persalinan
Kontraksi jelang persalinan akan dialami oleh ibu hamil menjelang persalinan. Kenali beberapa tanda kontraksi jelang persalinan:
- Nyeri pada bawah perut yang disertai dengan rasa tekanan pada panggul.
- Kontraksi bergerak dalam gerakan seperti gelombang dari rahim menuju vagina.
- Kontraksi ini tidak dapat hilang meskipun kamu beristirahat atau mengubah posisi.
- Waktu kontraksi lebih teratur dan semakin kuat.
Itulah beberapa jenis kontraksi yang perlu dipahami oleh ibu hamil. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan ibu dan janin selama menjalani kehamilan. Penuhi kebutuhan vitamin dan nutrisi yang diperlukan dengan mengonsumsi berbagai makanan sehat dan suplemen.
Ibu bisa cek kebutuhan vitamin atau suplemen yang diperlukan melalui aplikasi Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Referensi: