Kenali Jenis-Jenis Alergi Berdasarkan Penyebabnya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 November 2020
Kenali Jenis-Jenis Alergi Berdasarkan PenyebabnyaKenali Jenis-Jenis Alergi Berdasarkan Penyebabnya

Halodoc, Jakarta - Alergi terjadi ketika sistem kekebalan bereaksi terhadap zat asing, seperti akibat serbuk sari, racun lebah, bulu hewan peliharaan, atau bahkan makanan tertentu. Sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan zat yang dikenal sebagai antibodi. Ketika kamu memiliki alergi, sistem kekebalan tubuh akan membuat antibodi yang mengidentifikasi alergen tertentu sebagai sesuatu yang berbahaya, meskipun sebenarnya tidak. Saat kamu bersentuhan dengan alergen, reaksi sistem kekebalan dapat menyebabkan beberapa gejala seperti peradangan kulit, sinus, masalah pada saluran pernapasan, hingga gangguan sistem pencernaan.

Tingkat keparahan alergi bisa bervariasi dari orang ke orang dan dapat berkisar dari iritasi ringan hingga anafilaksis (keadaan darurat yang berpotensi mengancam jiwa). Meskipun sebagian besar alergi tidak dapat disembuhkan, perawatan dapat membantu meringankan gejala alergi.

Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui Tentang Rhinitis


Jenis-Jenis Alergi

Ada beberapa jenis alergi berdasarkan penyebabnya berikut ini:

Rhinitis alergi, yang dapat menyebabkan beberapa gejala seperti:

●     Bersin-bersin.

●     Gatal pada hidung, mata atau langit-langit mulut.

●     Pilek, hidung tersumbat.

●     Mata berair, merah atau bengkak (konjungtivitis).

Alergi makanan, yang bisa menyebabkan:

●     Kesemutan di mulut.

●     Pembengkakan pada bibir, lidah, wajah atau tenggorokan.

●     Anafilaksis

Alergi akibat sengatan serangga, dapat menyebabkan:

●     Area pembengkakan (edema) yang luas di tempat sengatan.

●     Gatal atau gatal-gatal di seluruh tubuh.

●     Batuk, dada sesak, mengi, atau sesak napas.

●     Anafilaksis.

Alergi obat, dapat menyebabkan:

●     Kulit yang gatal.

●     Ruam.

●     Pembengkakan wajah.

●     Anafilaksis.

Dermatitis atopik, suatu kondisi kulit alergi yang juga disebut eksim, dapat menyebabkan kulit menjadi:

●     Gatal.

●     Kemerahan.

●     Terkelupas.

Baca juga: Waspada Sering Bersin di Pagi Hari, Tanda Terserang Rhinitis Alergi


Rhinitis Alergi Sebagai Kasus Alergi yang Cukup Umum

Rhinitis alergi, atau alergi serbuk bunga, adalah respons alergi terhadap alergen tertentu. Serbuk sari adalah alergen paling umum pada rhinitis alergi musiman, kondisi ini adalah gejala alergi yang terjadi seiring dengan pergantian musim.

Menurut American Academy of Allergy, Asthma & Immunology (AAAAI), hampir 8 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengalami beberapa jenis rhinitis alergi. Selain itu, antara 10 dan 30 persen populasi dunia mungkin juga mengidap rhinitis alergi.

Ketika tubuh bersentuhan dengan alergen, ia melepaskan histamin, yaitu bahan kimia alami yang melindungi tubuh dari alergen. Bahan kimia ini dapat menyebabkan rhinitis alergi dan gejalanya, termasuk pilek, bersin, dan mata gatal.

Selain serbuk sari pohon, alergen umum lainnya termasuk:

●     Serbuk sari rumput.

●     Tungau debu.

●     Bulu binatang.

●     Air liur kucing.

Selama waktu-waktu tertentu dalam setahun, serbuk sari bisa sangat bermasalah. Serbuk sari pohon dan bunga lebih umum di musim semi. Rerumputan dan gulma menghasilkan lebih banyak serbuk sari di musim panas dan gugur.

Ada dua jenis rhinitis alergi, yakni yang bersifat musiman dan permanen. Alergi musiman biasanya terjadi selama musim semi dan musim gugur dan biasanya sebagai respons terhadap alergen luar ruangan seperti serbuk sari. Alergi tahunan dapat terjadi sepanjang tahun, atau kapan saja sepanjang tahun sebagai respons terhadap zat dalam ruangan, seperti tungau debu dan bulu hewan peliharaan.

Baca juga: Sinusitis, Asma, dan Polip Hidung Bisa Memperparah Rhinitis Alergi, Benarkah?


Alergi dapat menyerang siapa saja, tetapi kamu lebih mungkin mengembangkan rhinitis alergi jika ada riwayat alergi dalam keluarga. Memiliki asma atau eksim atopik juga dapat meningkatkan risiko rhinitis alergi. Selain itu, ada beberapa faktor eksternal dapat memicu atau memperburuk kondisi ini, di antaranya:

●     Asap rokok.

●     Bahan kimia.

●     Suhu dingin.

●     Udara lembap.

●     Angin.

●     Polusi udara.

●     Semprotan rambut.

●     Parfum.

●     Asap kayu.

●     Uap.

Namun, jika kamu memiliki rhinitis alergi musiman atau permanen, kamu kini tak perlu khawatir lagi. Kamu bisa menggunakan Ritez dari Dexa Medica yang dapat digunakan untuk rhinitis alergi musiman, rhinitis alergi tahunan, hingga urtikaria idiopatik kronik. Produk ini mengandung zat aktif Cetirizine dan tersedia dalam bentuk sirup, drop dan tablet FT.

Kini kamu pun dapat membeli Ritez di Halodoc melalui fitur beli obat. Kini beli obat atau kebutuhan kesehatan lainnya jadi lebih mudah berkat Halodoc. Pesanan kamu pun akan segera dikirimkan dengan aman dalam waktu kurang dari satu jam. Mudah bukan? Yuk, manfaatkan fitur beli obat di Halodoc untuk mendapatkan semua kebutuhan obat atau suplemen hanya dari genggaman.

Referensi:
American College of Allergy, Asthma & Immunology. Diakses pada 2020. Allergic Rhinitis.
Healthline. Diakses pada 2020. Allergic Rhinitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Allergies.
Mayo Clinic Staff. Diakses pada 2020. Hay Fever.