Kenali Gejala yang Disebabkan Kardiomiopati
Halodoc, Jakarta – Berhubungan dengan miokardium atau otot jantung, kardiomiopati merupakan kondisi ketika terdapat kelainan pada otot jantung secara struktur dan fungsi, tanpa adanya penyakit seperti jantung koroner, hipertensi, atau kelainan katup jantung. Kardiomiopati dapat menyerang orang berusia muda, dan dapat menyebabkan henti jantung mendadak.
Itulah sebabnya kardiomiopati perlu diwaspadai, terutama bagi yang memiliki keluarga dengan riwayat gagal jantung. Berikut beberapa gejala kardiomiopati yang perlu dikenali:
-
Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, dan tungkai.
-
Batuk saat berbaring.
-
Perut kembung yang diakibatkan oleh adanya cairan.
-
Kelelahan.
-
Sesak, bahkan saat beristirahat.
-
Irama jantung tidak beraturan.
-
Pusing, rasa melayang, dan pingsan.
-
Nyeri dada.
Baca juga: Infeksi pada Jantung Dapat Sebabkan Kardiomiopati
Pada beberapa kasus, pengidap kardiomiopati awalnya mungkin tidak merasakan gejala-gejala tersebut. Namun jika kamu mengalaminya, segera download dan gunakan aplikasi Halodoc untuk berkonsultasi dengan dokter lewat chat, atau buat janji dengan dokter di rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan. Segera cari rumah sakit terdekat dan periksakan diri jika mengalami pingsan, sesak, atau nyeri dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit.
Tipe-Tipe Kardiomiopati
Secara umum, ada 4 tipe utama dari kardiomiopati, yaitu:
1. Restrictive Cardiomyopathy
Kardiomiopati jenis ini timbul sebagai akibat dari ketidakelastisan dan kakunya otot jantung, sehingga membuat jantung tidak dapat mengembang dengan baik. Akibatnya, aliran darah ke dalam jantung pun terhambat. Kondisi ini terbilang jarang terjadi dan penyebabnya tidak diketahui secara pasti.
Namun pada beberapa kasus memiliki kaitan dengan penyakit amiloidosis, sarkoidosis, dan hemokromatosis atau penumpukan zat besi pada otot jantung. Kardiomiopati jenis ini umumnya terjadi pada orang berusia lanjut, meski dapat juga terjadi pada segala usia.
Baca juga: Ketahui Ciri Lemah Jantung dan Cara Mencegahnya
2. Hypertrophic Cardiomyopathy
Kardiomiopati jenis ini umumnya diakibatkan oleh faktor genetik yang diturunkan dalam keluarga, dan dapat terjadi pada segala usia. Gangguan muncul akibat menebalnya otot jantung secara abnormal, terutama pada bagian ventrikel kiri jantung, atau ruang yang bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Penebalan otot jantung ini membuat kegiatan memompa darah menjadi sulit.
3. Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy
Tipe yang satu ini terbilang cukup jarang terjadi. Pada beberapa kasus disebabkan oleh faktor genetik, akibat adanya mutasi pada satu gen atau lebih. Namun umumnya, gangguan ini timbul akibat adanya kelainan pada protein yang merekatkan sel otot jantung dan dapat menyebabkan kematian sel.
Sel-sel yang mati itu kemudian digantikan oleh lemak dan jaringan parut, sehingga dinding ruang jantung jadi tipis dan meregang. Akibatnya, irama jantung menjadi tidak beraturan dan mengganggu proses pemompaan serta pengaliran darah ke seluruh tubuh.
Baca juga: Tak Hanya Nyeri Dada, Ini 14 Tanda Sakit Jantung
4. Dilated Cardiomyopathy
Merupakan jenis kardiomiopati yang paling sering terjadi. Pada kondisi ini, gangguan pada otot jantung timbul karena ventrikel kiri jantung membesar dan melebar, sehingga menjadi tidak kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kardiomiopati jenis ini dapat diturunkan secara genetik maupun didapat.
Kondisi medis lain yang dapat menyebabkan dilated cardiomyopathy adalah infeksi, penyakit autoimun, kehamilan, racun yang berlebihan (seperti kecanduan alkohol, kokain, amfetamin, dan ekstasi), kekurangan nutrisi, kelainan fungsi kelenjar tiroid, dan gangguan elektrolit.