Kenali Gejala Sinusitis Kronis yang Perlu Diwaspadai
Sinusitis kronis dapat disebabkan oleh infeksi, pertumbuhan pada sinus (polip hidung) atau pembengkakan pada lapisan sinus.
Halodoc, Jakarta – Sinusitis kronis adalah kondisi jangka panjang. Dikatakan sinusitis kronis apabila sinus mengalami pembengkakan dan peradangan selama tiga bulan atau lebih, meskipun telah diobati. Kondisi ini mengganggu aliran lendir, sehingga membuat hidung tersumbat. Akibatnya, pengidap sinusitis kronis kesulitan bernapas melalui hidung dan area di sekitar mata terasa bengkak atau nyeri.
Sinusitis kronis dapat disebabkan oleh infeksi, pertumbuhan pada sinus (polip hidung) atau pembengkakan pada lapisan sinus. Nah, selain pembengkakan dan peradangan yang tak kunjung membaik, berikut gejala sinusitis kronis lain yang perlu kamu ketahui!
Baca juga: Pilek Berkepanjangan, Mungkin Alami Sinusitis
Gejala Sinusitis Kronis yang Perlu Diwaspadai
Syarat diagnosis sinusitis kronis adalah apabila kamu memiliki setidaknya dua dari gejala berikut:
- Kesulitan mencium atau mencicipi makanan dan minuman.
- Menetesnya lendir berwarna kuning atau hijau dari hidung.
- Lendir kering atau mengeras, sehingga menghalangi saluran hidung.
- Lendir bocor ke bagian belakang tenggorokan (postnasal drip).
- Kelembutan atau ketidaknyamanan di wajah, terutama di area mata, dahi, dan pipi.
Gejala umum sinusitis kronis lainnya meliputi:
- Sakit kepala karena tekanan dan pembengkakan di sinus.
- Telinga sakit
- Sakit tenggorokan.
- Sakit rahang dan gigi.
- Merasa mual.
- Batuk yang terasa lebih buruk di malam hari.
- Bau mulut (halitosis).
- Kelelahan.
Apabila kamu ingin tahu lebih detail mengenai gejala sinusitis kronis, hubungi dokter melalui Halodoc. Kamu dapat berkonsultasi sepuasnya kapanpun kamu butuhkan.
Baca juga: Begini Prosedur Pemeriksaan untuk Diagnosis Sinusitis
Penyebab Sinusitis Kronis
Ada berbagai kondisi yang dapat memicu sinusitis kronis, seperti:
- Polip hidung. Pertumbuhan jaringan ini dapat menyumbat saluran hidung atau sinus.
- Septum hidung menyimpang. Septum, dinding di antara lubang hidung, yang bengkok, dapat membatasi atau menghalangi saluran sinus.
- Komplikasi seperti cystic fibrosis, HIV, dan penyakit terkait sistem kekebalan lainnya dapat menyebabkan penyumbatan hidung.
- Infeksi saluran pernapasan, seperti pilek, dapat menebalkan selaput sinus dan menghalangi drainase lendir. Infeksi ini dapat berupa virus, bakteri, atau jamur.
- Alergi seperti demam. Peradangan yang terjadi akibat alergi dapat memblokir saluran sinus.
Jika tidak diobati, sinusitis kronis dapat membuat kesulitan bernapas. Sinusitis kronis jangka panjang juga dapat menyebabkan komplikasi serius lainnya, seperti:
- Hilangnya kemampuan untuk mencium secara permanen karena kerusakan pada saraf penciuman.
- Kehilangan penglihatan jika infeksi menyebar ke mata.
- Radang selaput otak dan sumsum tulang belakang (dikenal sebagai meningitis).
- Infeksi menyebar ke kulit atau tulang.
Apakah Bisa Dicegah?
Sinusitis kronis bisa dicegah. Ambil langkah-langkah ini untuk mengurangi risiko terkena sinusitis kronis:
- Hindari infeksi saluran pernapasan atas. Minimalkan kontak dengan orang yang sedang pilek.
- Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama sebelum makan.
- Kelola alergi yang kamu alami dengan dokter.
- Hindari paparan hal-hal yang membuat kamu alergi apabila memungkinkan.
- Hindari asap rokok dan polusi udara. Asap tembakau dan kontaminan udara dapat mengiritasi paru-paru dan saluran hidung.
Baca juga: Apakah Operasi Satu-Satunya Cara Menangani Sinusitis Kronis?
Jika udara di rumah sedang kering, kamu bisa menambahkan kelembapan udara menggunakan pelembap udara. Pastikan untuk menjaga pelembap udara tetap bersih dan bebas dari jamur dengan pembersihan yang teratur dan menyeluruh.