Kenali Gejala Neuropati Diabetik pada Saluran Kemih
Halodoc, Jakarta – Neuropati diabetik dapat memberikan pengaruh pada saluran kemih. Masalah kandung kemih, termasuk infeksi saluran kemih yang sering, inkontinensia urine atau retensi urine adalah gejala lain dari dampak neuropati diabetik pada saluran kemih.
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health, disebutkan kalau disfungsi kandung kemih ini kerap dialami oleh lansia. Informasi selengkapnya mengenai neuropati diabetik bisa dibaca di bawah ini!
Diabetes dan Gangguan Saluran Kemih
Seperti dilansir dari Diabetes.co.uk, disebutkan kalau neuropati diabetik dapat memengaruhi hingga 50 persen dari pengidap diabetes. Gejalanya bisa ditandai dengan mati rasa atau nyeri pada tangan, kaki, lengan, atau kaki.
Namun, kondisi ini juga dapat memengaruhi organ, termasuk jantung, organ seks, dan saluran kemih. Efek pasti glukosa pada sistem saraf masih belum diketahui secara spesifik. Namun, kontak yang terlalu lama dengan kadar glukosa yang lebih tinggi dari normal dapat merusak saraf, sehingga menyebabkan neuropati diabetik.
Kadar trigliserida yang tinggi; lemak darah yang diukur selama pemeriksaan kolesterol, juga terkait dengan perkembangan kerusakan saraf. Kondisi diabetes dan beberapa faktor kesehatan lain juga dapat menyebabkan komplikasi yang memicu neuropati diabetik. Beberapa faktor tersebut adalah:
- Tekanan darah tinggi.
- Merokok.
- Konsumsi alkohol.
- Memiliki penyakit hati atau ginjal kronis.
- Kekurangan vitamin B.
- Konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk beberapa obat antikanker, yang ternyata disinyalir dapat memicu neuropati diabetik.
Bagaimana neuropati diabetik didiagnosis? Dokter dapat menguji tekanan darah, detak jantung, kekuatan, refleks, dan sensitivitasmu. Pemeriksaan kaki juga direkomendasikan untuk semua pengidap diabetes.
Baca juga: Lebih Sehat Tidur Tanpa Penerangan, Ini Penjelasannya
Tes lain yang biasanya dilakukan adalah:
1. Studi konduksi saraf.
2. MG (elektromiografi).
3. QST (pengujian sensorik kuantitatif).
Dokter juga harus melakukan skrining neuropati di antara pasien diabetes setidaknya sekali setahun. Pada pemeriksaan tahunan, tes untuk neuropati akan melibatkan dokter yang menstimulasi kaki dengan alat plastik kecil atau garpu tala untuk mengetahui apakah kamu mendeteksi sensasi dengan benar.
Tes untuk mengonfirmasi atau memantau neuropati lainnya juga dapat USG, studi saraf dan biopsi, atau rujukan ke konsultan spesialis neuropati yang dapat melakukan tes lebih lanjut. Informasi lebih detail mengenai gejala neuropati diabetik bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc.
Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Penanganan Neuropati Diabetik pada Saluran Kemih
Pada orang dengan gangguan saluran kemih akibat neuropati diabetik, saraf dan otot tidak bekerja sama dengan baik. Akibatnya, kandung kemih mungkin tidak mengisi atau mengosongkan dengan cara yang benar.
Otot-otot kandung kemih mungkin terlalu aktif dan memeras lebih sering daripada biasanya padahal kandung kemih belum penuh dengan urine. Terkadang otot-ototnya juga terlalu longgar sehingga urine keluar spontan sebelum kamu siap untuk berkemih. Bagaimana penanganan untuk kondisi ini?
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Usia Muda
Perawatan pertama yang sering dilakukan adalah perubahan gaya hidup untuk mengendalikan gejalanya. Penurunan berat badan dan membatasi asupan makanan dan minuman yang merangsang kerja kandung kemih juga disarankan untuk dilakoni.
Kemungkinan besar kamu diminta untuk menghindari kopi, teh, alkohol, soda, minuman bersoda lainnya, buah jeruk, dan makanan pedas. Beberapa orang mungkin diminta untuk mencoba dan menjadwalkan perjalanan reguler ke kamar mandi.
Kemudian oleh profesional medis, pengidap kondisi ini akan diberikan pelatihan bagaimana mengatur sistem kerja otot saluran kemih. Latihan ini dapat membantu mengurangi perasaan untuk selalu berkemih.
Referensi:
National Institutes of Health. Diakses pada 2020. Bladder Dysfunction in Diabetes Mellitus.
Urology Care Foundation. Diakses pada 2020. When Nerve Damage Causes Bladder Problems: Neurogenic Bladder.
Diabetes.co.uk. Diakses pada 2020. DIABETES COMPLICATIONS Neuropathy.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan