Kenali Gejala dari Demam Rematik yang Harus Diwaspadai
Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu mengalami demam, sakit pada sendi, dan ruam ringan pada daerah yang bertulang? Kondisi ini perlu diwaspadai, karena dapat menjadi pertanda kamu mengalami rheumatic fever atau demam rematik. Penyakit ini juga dapat muncul akibat komplikasi dari strep throat atau demam scarlet yang tidak ditangani.
Demam rematik terjadi saat muncul peradangan pada beberapa organ, mulai dari hati, sistem saraf, kulit, dan sendi, setelah adanya infeksi bakteri. Penyakit ini tidak menular, tapi kamu perlu waspada sebab infeksi yang menyebabkannya bisa ditularkan.
Baca Juga: Anak Terserang Demam Scarlet, Ibu Harus Apa?
Lebih Jauh Mengenai Demam Rematik
Demam rematik memengaruhi jantung yang menyebabkan napas pendek, mata kaki membengkak, daerah sekitar mata membengkak, dan jantung berdebar lebih kencang. Komplikasi yang paling umum adalah kerusakan pada katup jantung yang menyebabkan murmur jantung. Terkadang katup jantung yang rusak ini harus segera diganti.
Sementara itu, kamu harus memeriksakan diri ke dokter apabila muncul gejala seperti:
-
Sakit tenggorokan tanpa gejala flu lainnya;
-
Sakit tenggorokan disertai kelenjar getah bening yang bengkak dan sakit;
-
Ruam-ruam merah yang dimulai dari kepala dan leher, menyebar ke bawah;
-
Kesulitan menelan apapun termasuk ludah;
-
Keluar cairan kental dan berdarah dari hidung yang umumnya terjadi pada anak-anak di bawah 3 tahun;
-
Lidah berwarna merah terang dipenuhi bintil-bintil seperti stroberi
Segera temui dokter jika gejala seperti yang disebutkan di atas sudah muncul. Penanganan yang tepat sejak awal mencegah munculnya komplikasi. Supaya lebih cepat, buat janji dokter bisa dilakukan melalui Halodoc. Tanpa harus antre, kamu bisa datang ke rumah sakit dan langsung menemui dokter.
Baca Juga: Ketahui Terapi dan Obat Rematik Alami
Apa yang Menjadi Penyebab Demam Rematik?
Penyakit ini merupakan salah satu kondisi autoimun, yaitu kondisi saat tubuh bereaksi melawan sel dan jaringannya sendiri. Infeksi strep throat diduga merupakan pemicunya. Bakteri strep sebagai penyebabnya mengandung protein yang mirip dengan protein yang ditemukan di beberapa jaringan tertentu dalam tubuh sehingga sistem imun tubuh menganggapnya sebagai ancaman dan langsung menyerangnya. Area yang diserang biasanya jaringan hati, sendi, kulit, dan sistem saraf pusat hingga akhirnya muncul peradangan.
Bagaimana Mengobati Demam Rematik?
Langkah pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah kekambuhan penyakit. Pemberian obat tertentu dilakukan untuk mengatasinya, jenis obat tersebut antara lain:
-
Obat Antibiotik. Obat antibiotik jenis penisilin umumnya disuntikkan untuk membunuh semua bakteri di dalam tubuh pasien dan mencegah demam rematik kambuh. Namun pensilin hanya bisa diberikan tiap 28 hari. Jangan menghentikan pengobatan dengan penisilin suntik ini tanpa persetujuan dokter, karena bisa menyebabkan kekambuhan bahkan kerusakan katup jantung yang makin parah.
-
Obat Antiradang. Jenis obat antiradang yang digunakan adalah aspirin atau ibuprofen untuk mengatasi demam, nyeri, dan peradangan. Jika tidak muncul perubahan, maka obat golongan kortikosteroid akan diberikan.
-
Obat Antikejang. Dokter dapat meresepkan carbamazepine atau asam valproat untuk mengatasi kejang.
Bagaimana Cara Mencegah Demam Rematik?
Cara mencegah demam rematik adalah mencegah radang tenggorokan dan menjalani gaya hidup sehat agar terhindar dari infeksi bakteri. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
-
Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun;
-
Tidak berbagi alat makan dan minum dengan orang lain;
-
Mengenakan masker saat berada di dekat orang yang sedang sakit batuk pilek atau radang tenggorokan.
Cara lainnya adalah rutin lakukan olahraga kecil yaitu berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki. Hal ini dapat membantu meningkatkan kerja otot pada bagian kaki dan persendian.
Baca Juga: Mandi Malam Hari Bisa Sebabkan Rematik?
Referensi:
Mayo Clinic (2019). Rheumatic fever - Symptoms and causes.
Centers for Disease Control and Prevention (2019). Rheumatic Fever: All You Need to Know.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan