Kenali Gejala dan Cara Mencegah Paru-Paru Basah
Halodoc, Jakarta – Paru-paru basah disebut pneumonia, yaitu penyakit yang ditandai peradangan pada kantung udara (alveolus) di salah satu atau bagian bagian paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus, jamur dan bakteri pada saluran napas yang membuat alveoli dipenuhi cairan atau nanah. Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, paru-paru basah lebih rentan terjadi pada wanita dibanding pria.
Terdapat 3 Jenis Paru-Paru Basah
Berdasarkan penyebabnya, paru-paru basah terbagi menjadi empat jenis. Berikut ini penjelasannya:
-
Pneumonia akibat bakteri, yaitu bakteri Streptococcus pneumoniae, Legionella pneumophila dan Chlamydophila pneumonia. Jenis ini rentan terjadi setelah sembuh dari sakit flu atau pilek yang parah.
-
Pneumonia akibat mikoplasma, yaitu jenis organisme penyebab paru-paru basah yang rentan terjadi pada anak-anak dan dewasa muda.
-
Pneumonia akibat virus. Infeksi virus pada saluran napas bisa memicu terjadinya paru-paru basah yang rentan terjadi pada anak-anak dan lansia.
-
Pneumonia tipe lain, seperti pneumocystis carinii yang umumnya menyerang Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan pengidap tuberkulosis.
Waspada Gejala Paru-Paru Basah
Gejalanya cukup bervariasi dari ringan hingga berat. Namun secara umum, paru-paru basah ditandai dengan batuk terus-menerus, nyeri dada (terutama saat batuk), napas cepat atau sulit bernapas, demam, menggigil, sering berkeringat, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, mual, muntah hingga jantung berdebar lebih cepat. Kamu perlu segera bicara pada dokter jika mengalami gejala tersebut, terlebih jika kulit membiru karena kekurangan oksigen, mudah linglung, batuk berdahak, dan demam tinggi hingga lebih dari 39 derajat Celsius.
Cegah Paru-Paru Basah dengan Gaya Hidup Sehat
Cara terbaik mencegahnya adalah menerapkan gaya hidup sehat, di antaranya dengan cara:
-
Rutin mencuci tangan pakai sabun, terutama sebelum makan, saat menyajikan makanan, setelah dari toilet dan setelah menyentuh hewan peliharaan. Tujuannya mencegah penularan kuman yang bisa menyebabkan penyakit ini.
-
Tutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk untuk mencegah penularan kuman penyebab paru-paru basah, serta mencegah penyebaran kuman melalui percikan air liur (droplet) yang dikeluarkan saat bersin atau batuk.
-
Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, terutama buah dan sayuran.
-
Tidur cukup. Durasi tidur ideal orang dewasa sekitar 6 - 8 jam per hari.
-
Berhenti merokok. Alasannya karena merokok bisa menurunkan sistem imun untuk melawan kuman penyebab paru-paru basah.
-
Rutin berolahraga, setidaknya 15 - 30 menit per hari. Kamu bisa melakukan olahraga apa pun yang disukai, seperti lari, renang, sepak bola dan olahraga lainnya.
-
Melakukan vaksinasi pneumokokus, yaitu jenis vaksin yang berguna untuk mencegah penyakit pneumokokus seperti pneumonia, meningitis dan bakteremia. Vaksin pneumokokus pada anak diberikan dalam 3 kali dosis dasar dan 1 kali booster. Pada orang dewasa, ada dua jenis vaksin pneumokokus yang diberikan, yaitu jenis konjugasi dan jenis vaksin pneumokokus polisakarida.
Itulah gejala dan cara mencegah paru-paru basah yang perlu diketahui. Kalau kamu mengalami gejala-gejala di atas segera bicara pada dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebab dan mendapat penanganan yang tepat. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang!
Baca Juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan