Kenali Faktor Risiko Alami Dermatitis Kontak Iritan
“Dermatitis kontak iritan merupakan reaksi alergi yang disebabkan oleh beberapa bahan kimia. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ini, salah satunya mengidap dermatitis atopik.”
Halodoc, Jakarta – Dermatitis adalah istilah medis yang menggambarkan adanya peradangan pada kulit. Nah, dermatitis kontak iritan adalah reaksi alergi atau iritasi yang menimbulkan ruam pada kulit disebabkan oleh paparan sesuatu. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terhadap kondisi ini.
Berbagai Faktor yang Meningkatkan Risiko Dermatitis Kontak Iritan
Gangguan ini adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh kontak dengan zat dan/atau faktor lingkungan, sehingga dapat merusak pelindung kulit dan menyebabkan masalah. Kondisi ini disebabkan paparan bahan kimia yang memungkinkan iritasinya menembus penghalang kulit dan memicu peradangan.
Lalu, apa saja sih faktor risiko dari dermatitis kontak iritan?
1. Dermatitis Atopik
Gangguan ini dapat memengaruhi semua orang selama mengalami paparan yang cukup untuk menyebabkan iritasi. Namun, seseorang yang mengidap dermatitis atopik lebih rentan terhadap kondisi ini.
2. Risiko Pekerjaan
Dermatitis ini juga lebih rentan disebabkan oleh pekerjaan sehari-hari dengan tingkat prevalensi sebesar 80 persen dari seluruh kasus. Hal ini paling sering menyerang seseorang yang terlibat dalam pekerjaan yang basah, seperti petugas kebersihan, penata rambut, dan petugas kesehatan.
Selain itu, pekerjaan sehari-hari yang meliputi deterjen, pelarut, asam, alkali, dan cairan pengerjaan logam juga membuat seseorang rentan mengalami gangguan ini.
3. Faktor Kebiasaan
Beberapa contoh kondisi yang dapat menyebabkan dermatitis kontak iritan, yaitu mencuci tangan di era COVID-19 menggunakan air dan sabun. Semakin sering tangan terpapar zat kimia pembersih tersebut, tingkat risiko mengalami iritasi tentu lebih tinggi.
4. Obat Topikal
Penggunaan obat topikal juga dapat menyebabkan dermatitis ini jika digunakan dalam jangka panjang. Bahkan, gesekan, keringat, dan panas juga termasuk contoh dari faktor lingkungan yang meningkatkan risiko terhadap dermatitis kontak iritan.
Meski begitu, dermatitis kontak iritan dapat menyerang semua usia tanpa batas, semua jenis kelamin, atau bahkan ras. Untuk orang-orang yang sering terpapar zat kimia, tingkat risikonya juga tentu lebih tinggi mengalami kondisi ini.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan dan tingkat keparahan dari dermatitis ini, antara lain:
- Tingkat konsentrasi, jumlah, dan sifat dari penyebab iritasi (iritan).
- Durasi dan frekuensi dari tingkat paparan.
- Tingkat kerentanan kulit, seperti sudah mengalami kerusakan kulit sebelumnya.
- Faktor lingkungan, seperti suhu ekstrim atau kelembapan.
Cara Mencegah Dermatitis Kontak Iritan
Hal paling ampuh yang bisa dilakukan untuk mencegah peradangan pada kulit ini adalah menghindari penyebab iritasinya. Namun, tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu pencegahan, yaitu:
- Pilih pelembap tanpa pewangi.
- Gunakan sabun dan pembersih yang lembut, bebas pewangi, dan tanpa pewarna.
- Segera cuci bagian tubuh yang bersentuhan dengan iritan.
Itulah berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena dermatitis kontak iritan. Gangguan ini mungkin sulit dihindari oleh beberapa orang karena rutinitas harian yang dilakukannya meliputi pekerjaan. Jika masalah ini terus terjadi, meminta saran dari dokter berpengalaman bisa meminimalisir dampak buruk yang terjadi.
Jika ingin bertanya lebih jauh tentang dermatitis jenis ini, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa digunakan untuk mendapatkan jawaban dari ahlinya. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan. Unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Derm Net. Diakses pada 2023. Irritant contact dermatitis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Contact Dermatitis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan