Kenali Efek dan Dampak Kesehatan Akibat Asap Kebakaran

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Oktober 2022

“Asap kebakaran mengandung zat kimia yang berbahaya ketika dihirup dan masuk ke dalam tubuh. Dampaknya mulai dari gangguan pernapasan hingga peningkatan risiko kanker paru-paru.”

Kenali Efek dan Dampak Kesehatan Akibat Asap KebakaranKenali Efek dan Dampak Kesehatan Akibat Asap Kebakaran

Halodoc, Jakarta – Semua jenis asap yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh bisa menimbulkan dampaknya tersendiri bagi kesehatan. Asap dari kebakaran bangunan, misalnya. 

Uap panas ini membahayakan karena mengandung akumulatif bahan kimia dari perabotan rumah tangga, cat dan bahan pelapis bangunan. Di antaranya ozon (O3), sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO) dan nitrogen oksida (NO2). 

Kebakaran juga menghasilkan debu halus yang mudah terisap dan mengotori sistem pernapasan. Ketika masuk ke dalam tubuh, hasil dari kebakaran bisa memicu gangguan pernapasan.

Dampak lainnya berupa iritasi mata, berpotensi merusak kesehatan ibu hamil dan janin serta peningkatan risiko penyakit jantung jantung. Asap kebakaran juga bisa memicu perkembangan sel abnormal pada paru-paru.

Dampak Akibat Menghirup Asap Kebakaran

1. Gangguan Pernapasan

Gangguan pernapasan adalah sekelompok penyakit yang dapat menghambat fungsi normal paru-paru. Penyakit ini memengaruhi kemampuan seseorang untuk bernapas. 

Gangguan pernapasan berasal dari kabut asap kebakaran yang mengandung campuran gas, zat kimia dan partikel debu. Penyakit ini juga dipicu oleh bahan kimia yang memicu peradangan pada paru-paru.

Gejalanya ditandai dengan batuk, hidung tersumbat, pilek, bersin-bersin, nyeri otot dan tenggorokan serta demam. 

2. Iritasi Mata

Paparan zat kimia dari asap kebakaran pada mata bisa memicu iritasi. Kondisi ini menyebabkan organ penglihatan jadi terasa perih dan terus-menerus mengeluarkan air. Gejala lainnya yakni kemerahan pada bagian putih pada mata (konjungtiva) dan sering mengeluarkan belek.

3. Kanker Paru-paru

Kanker paru-paru terjadi ketika sel di dalam organ tersebut tumbuh secara tidak terkendali. Meski penyebab utamanya adalah merokok, namun paparan asap kebakaran berkepanjangan bisa meningkatkan risiko kanker. 

Gejalanya ditandai dengan batuk terus-menerus, batuk berdarah, sesak napas, asma, merasa sangat lelah dan nyeri di sekujur tubuh. Ketika tanda tersebut berkembang, pengidap juga akan mengalami penurunan berat badan dan perubahan warna mata serta kulit menjadi kekuningan.

4. Membahayakan Ibu dan Janin

Asap kebakaran berpotensi memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Dampaknya mulai dari bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) hingga peningkatan risiko keguguran.

BBLR merupakan kondisi ketika bayi sudah waktunya dilahirkan, tapi belum memiliki berat badan yang cukup. Bayi dengan kondisi ini memiliki badannya kurang dari 2.500 gram.

5. Penyakit Jantung

Berbagai partikel yang ada dalam asap kebakaran berpotensi menurunkan fungsi jantung. Dalam jangka pendek, uap panas ini menyebabkan hipertensi dan stroke. Sementara dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan penumpukan plak di pembuluh darah (arteriosklerosis).

Ketika kesehatan jantung mulai menurun, kondisi ini ditandai dengan nyeri dada dan lengan yang menjalar hingga leher, rahang, bahu dan punggung. Pengidap juga akan mengalami pusing, mual, sesak napas, muntah, nyeri ulu hati dan keringat dingin.

Mengingat dampaknya bisa membahayakan tubuh, disarankan untuk membuat janji medis saat mengalami gejala yang disebutkan. Lakukan langkah perawatan yang tepat agar penyakit bisa segera diatasi.

Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Cancer Research UK. Diakses pada 2022. How Air Pollution Can Cause Cancer?
Healthline. Diakses pada 2022. Air Pollution: What Are We Breathing and How Bad Is It for Us?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan